22. SELESAI

1.9K 44 2
                                    

Follow akun Nana dulu sebelum baca ceritanya!

Tinggalkan jejak sebelum membaca!

Ditunggu Votenya!!

HAPPY READING!!

-----o0o-----

Ujian kelulusan kini sudah berlalu. Mereka kini tengah menunggu hasil dari kerja keras mereka selama satu Minggu penuh untuk belajar.

Alyssa dan yang pastinya Kinara sedang duduk di bangku yang berada di taman. Di sana terdapat pohon besar yang berada di atas bangku taman, membuat taman itu sedikit sejuk. Niat mereka di sana hanya ingin ngadem, karena cuaca yang tampak begitu panas.

"Kira-kira nilai ujian kita berapa, ya, Sa? Gue jadi ngeri kalau nilai gue anjlok semua." Ujar Kinara bergidik ngeri.

Alyssa tersenyum tipis, ia merangkul bahu sahabatnya itu. "Santai dong, Ra, kita berdoa aja semoga nilai ujian kita bagus-bagus!"

Kinara mengangguk, kemudian menaruh kepalanya pada bahu Alyssa. "Btw, tumben nggak sih selama seminggu ini si Elvina nggak gangguin lo? Dia juga di kelas kayak diem-diem aja nggak gangguin Raihan juga."

"Ya, mungkin karena nggak ada teman lagi buat gangguin gue kali. Lo tahu sendiri 'kan dia kalau mau gangguin orang harus ada temannya?" Jelas Alyssa.

"Iya sih,"

"Kemarin gue dapet info dari Raihan."

Kinara kembali duduk dengan tegak, kemudian ia menoleh ke arah Alyssa, menatapnya dengan penasaran.
"Info apa nih?"

Alyssa menghela nafasnya terlebih dahulu. "Gue udah pernah cerita ke lo 'kan, kalau gue pernah hampir mau diperkosa?" Tanya Alyssa dan dibalas anggukan oleh Kinara.

"Orang itu ternyata disuruh, dan lo tahu siapa yang nyuruh?!" Kinara menggeleng polos. "Laki-laki itu suruhan Winda, Elvina, dan juga Ocha. Laki-laki itu juga teman ranjangnya si Winda."

"APA?!" Kinara sontak terkejut dengan ucapan Alyssa. Sejahat itu kah mereka?

"Hm, seperti yang lo denger."

Kinara memegang dadanya syok. "Wah, udah nggak waras mereka bertiga! Terus gimana lagi?"

"Raihan nyuruh Daddy-nya buat pecat Ayah Winda sama Ocha, yang ternyata Ayah-nya itu karyawan di perusahaan Daddy-nya Raihan." Jelas Alyssa.

Kinara tersenyum senang.
"Bagus! Gue suka nih yang kayak gini!"

"Winda sama Ocha kemarin minta maaf ke gue, tapi nggak gue maafin. Mereka nyesel udah lakuin itu. Katanya sih mereka berdua diomelin habis-habisan sama ortunya."

"Biarin aja tuh, sukurin! Siapa suruh macam-macam sama istrinya Bapak Raihan." Kinara berucap bangga.

Alyssa memukul lengan Kinara pelan. "Ih, apasih!" Ucapnya malu.

-----o0o-----

Di sini, di lapangan yang sepi, seorang laki-laki tengah duduk di pinggiran lapangan dengan kaki yang diluruskan.

Dirga, laki-laki itu menatap langit-langit sore yang tampak indah. Cuaca sudah tak begitu panas seperti tadi siang.

Ada alasan kenapa Dirga tidak pulang. Ia hanya ingin menghindari pertengkaran orang tuanya yang lagi-lagi terlaksana.

CRUSH [END]Where stories live. Discover now