31. HAMIL

2.2K 34 0
                                    

VOTE DAN KOMEN YA!

HAPPY READING!!

----o0o----

"Alyssa mana, Rai?" Tanya Kinara yang mendapati Raihan turun sendiri.

"Kamar." Balasnya singkat.

"Kenapa nggak ikut turun? Suruh istri lo sarapan dulu." Timpal Diandra.

"Istri gue sakit, tadi pagi muntah-muntah terus. Makanya gue suruh istri gue istirahat di kamar." Raihan menyesap teh yang ada di atas meja.

"Itu teh gue, anjir!" Kesal Afdhal.

"Bagi dikit."

"Istri lo muntah-muntah? Jangan-jangan hamil istri lo itu!" Tebak Noah membuat semuanya terdiam.

"Coba aja cek dulu, bro. Siapa tahu emang beneran hamil."

"Iya, lo udah ngelakuin itu lama, kan? Pas nilai lulusan keluar? Coba aja cek dulu, siapa tahu udah jadi kecebong."

"Dir, gue butuh dokter pribadi lo." Ujar Raihan.

-----o0o-----

"Raihan, ini kenapa ada dokter?" Tanya Alyssa yang baru bangun sudah mendapati seorang dokter wanita berada di sampingnya.

"Kamu biar diperiksa sama dokter dulu. Aku nggak mau sampai kamu kenapa-kenapa." Balas Raihan.

"Baik, Mbak, biar saya periksa dulu, ya." Ucap dokter wanita itu mulai memeriksa.

Setelah selesai diperiksa. Dokter itu membereskan barang-barangnya ke dalam tas hitam yang dia bawa.

"Istri Saya kenapa, dok?" Tanya Raihan.

Dokter itu tersenyum. "Istri Anda tidak papa. Sekarang istri Anda tengah mengandung. Usia kandungannya baru genap 1 Minggu. Tolong dijaga baik-baik istri dan calon Anaknya, ya? Saya sudah menaruh beberapa vitamin yang harus Mbak Alyssa minum. Kalau begitu, Saya permisi dulu." Dokter itu tersenyum ramah, kemudian melenggang pergi meninggalkan keduanya yang masih mematung.

"Hamil? Aku hamil?" Gumam Alyssa masih tak percaya. Ini seperti mimpi baginya.

Raihan mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Ia mengelus perut Alyssa lembut. "Ada Anak kita di sini. Are you happy?"

Alyssa beralih duduk, ia mengangguk cepat. "I'm happy, I'm happy to have children." Ujarnya tersenyum haru.

Raihan ikut tersenyum, ia menarik istrinya itu untuk masuk ke dalam dekapan hangatnya. Raihan mengecup puncak kepala Alyssa.

"Terima kasih, sayang, terima kasih." Ucapnya. Tak terasa, bulir air mata jatuh membasahi pipi laki-laki itu.

Entahlah, keduanya kini merasa sangat senang. Rasanya seperti mimpi indah bagi mereka. Mereka akan menjadi orang tua sebentar lagi.

Tidak ada kebahagiaan yang lebih indah dari kabar ini. Kabar terbahagia mereka.

----o0o----

Kini semuanya sedang berkumpul di ruang tengah.

Alyssa dan juga Raihan sudah memberi tahu sahabat mereka tentang berita kehamilan Alyssa. Dan tentu saja mendapat sorakan heboh dari para teman-temannya.

CRUSH [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن