10 - Rekaman

3.3K 333 45
                                    

Video itu tersimpan di sebuah aplikasi penyimpanan G-Drive, berdurasi tujuh menitan yang kemungkinan video asli memiliki durasi lebih panjang. Berlatar tempat di sebuah kamar bernuansakan band-band tahun delapan atau sembilan puluhan.

Kenapa direkam?”

Suara Taeyong menjadi pembuka video itu. Di awal pemutaran belum tampak siapapun, seolah si pemegang kamera sedang mencari spot untuk mendapat hasil video yang bagus. Beberapa detik kemudian, tampaklah dua orang yang sedang berhubungan badan. Taeyong tampak jelas ada di video itu. Dan, ya! Bersama cowok yang sore tadi kemari dengan Mercedes Benz-nya, berada di antara kedua kaki Taeyong tanpa baju sehelaipun.

Jangan direkam, Kak. Aku nggak mau,” ujar Taeyong sambil menutupi wajah dari sorotan kamera.

Cowok itu menyingkirkan tangan yang menghalangi, hingga wajah Taeyong terekspos kembali. “Buat gue simpan sendiri, kok. Jadi kalau gue kangen lo, tinggal liat video ini.”

Gue nggak bakal macem-macem,” bujuk cowok bertato itu. “Sini gue doggy.”

Taeyong bangkit dari posisi semula, diminta menungging sambil wajah manis itu menghadap kamera yang merekam tiap perbuatan mereka. Di awal-awal Taeyong memang berusaha menutupi wajahnya, tapi tumbukan telak di prostate-nya membuat lelaki bertubuh ramping itu mendesah dan melupakan wajahnya yang terekam sempurna.

Cowok itu meraih rahang Taeyong perlahan, mengganggu yang sedang keenakan menggenggam surga dunia. Wajah Taeyong menengadah, tatapan matanya mengarah langsung ke arah kamera dengan malu-malu.

Oh ... so pretty, Taeyong.” Cowok itu tersenyum puas melihat ekspresi yang tercipta karena perbuatannya.

Jaehyun menghentikan video itu. Ia kembalikan ponselnya pada Taeyong yang terduduk lesu di atas ranjang. Video syur itu membuat perasaannya campur aduk, antara marah, kecewa dan terluka. Tidak sanggup mendengar pemuda itu mendesah karena lelaki lain. Lebih dari itu, Taeyong dibuat menderita karenanya.

Ratusan kali Jaehyun menyumpahi dua orang itu putus secepatnya. Damn!

“Luka kamu gimana? Sudah diobati?” tanya Jaehyun sambil memeriksa pergelangan tangan yang memiliki lebam samar, lebam-lebam itu mungkin tercipta beberapa hari yang lalu. Tidak seperti lebam di punggung Taeyong yang tampak baru.

Taeyong mengangguk tanpa sepatah kata. Mendongakkan kepalanya tak nyaman, ketika Jaehyun memeriksa lehernya yang terluka. Terdengar desah iba dari bibir pria itu. Tanpa berani bicara, Taeyong diam menunduk saja.

Dugaan sementara, cowok bertubuh serta berlengan penuh tatto itu bukan anak dari keluarga biasa. Jarang sekali menemukan anak muda naik mobil semahal itu kalau bukan dari keluarga luar biasa kaya. Bahkan kamar dimana video esek-esek itu dibuat dipenuhi merch asli band-band terkenal asal Amerika yang harganya tak main-main. Melihat betapa angkuhnya sikap cowok bertato itu, Jaehyun yakin keluarganya memiliki power cukup kuat. Kalau tak hati-hati, Taeyonglah satu-satunya yang akan dirugikan di sini.

Satu hal yang Jaehyun tak mengerti. Dalam video tersebut, bukan hanya wajah Taeyong yang tampak sangat jelas, cowok bertato itu pun terekam sama jelasnya baik suara maupun wajahnya. Kalau videonya tersebar, cowok itu juga akan terpampang wajahnya di sepanjang pemutaran.

Apa alasan cowok itu sebenarnya?

“Selama kalian pacaran, dia gimana?” tanya Jaehyun pada sosok di atas kasur.

“Dia baik,” ujar Taeyong pelan, masih menundukkan wajah karena malu. Ia baru saja membongkar aibnya kepada kakak iparnya. Sekarang ada tiga orang yang tahu tentang video itu, selain Ian dan dirinya.

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Where stories live. Discover now