19 - Kesalahpahaman

3.4K 266 47
                                    

○○●☆●○○

Sudah dua hari Taeyong mendiamkan Jaehyun tanpa alasan. Pesannya tidak dibalas, teleponnya tak diangkat, dan pemuda itu mengurung diri di dalam kamar saat Jaehyun berada di rumah. Jangankan bicara, bertatap muka saja Taeyong tak mau.

Jaehyun sudah memikirkan banyak kemungkinan yang menyebabkan kucing kecil itu–mungkin–merajuk padanya. Hal yang paling mendekati adalah karena Taeyong merasa tidak nyaman saat makan siang tempo hari. Tapi sepertinya alasan itu tidak cukup kuat karena Taeyong masih bisa diajak bercanda saat bertemu di toilet.

Jaehyun merasa buntu. Diamnya Taeyong sangat menyiksa. Apakah Taeyong nggak rindu padanya? Apa tidak cukup dua hari mengabaikan seluruh perhatiannya?

Malam ini Jaehyun memutuskan untuk menyelesaikannya. Tepat sepulangnya Jaehyun meeting dengan client, bahkan tanpa repot-repot membersihkan diri, ia hampiri pemuda itu di kamarnya. Ia ketuk pintu berbahan jati itu tiga kali.

“Buka pintunya, Taeyong. Saya mau bicara,” bujuk pria itu.

Tidak ada sahutan padahal lampu kamar tersebut menyala sebagai tanda kalau Taeyong ada di sana.

“Saya tahu kamu di dalam.”

Kesabaran Jaehyun benar-benar diuji.

“Oke, kalau nggak mau buka pintunya. Nggak apa-apa, kita ngobrol begini saja. Kamu nggak masalah kan kalau Krystal dengar apa yang mau saya bicarakan?”

“Taey–”

Kesabaran Jaehyun tak berbuah nihil. Pemilik kamar itu akhirnya membuka pintu.

“Mas Jaehyun mau ngomongin apa?”

Jaehyun mendorong daun pintu tak sabar. Menarik Taeyong masuk usai mengunci pintu kamar itu dari dalam.

Sosok itu berdiri membelakanginya. Awalnya Jaehyun hendak marah tapi kemudian tidak tega melihat ekspresi adik iparnya yang murung, seolah ada awan mendung menyelimuti binar doe favoritnya.

Jaehyun merengkuh tubuh itu dari belakang. Ia ingin memahami adik iparnya lebih dari sebelumnya.

Bagaimanapun pemuda itu baru saja putus cinta, ditinggal pergi neneknya, jarang bertemu kakaknya bahkan saat ini menjalin hubungan rumit dengan suami orang. Taeyong mungkin sedang mengalami krisis kepercayaan hingga seringkali overthinking karena hal-hal kecil. Lebih dari itu, Taeyong mungkin saja meragukan perasaannya.

“Kamu kenapa sih, cuekin saya sampai dua hari?” tanya Jaehyun di depan pipi pemuda itu. “Chat enggak dibales, saya telepon nggak diangkat. Di rumah pun nggak mau ketemu. Saya kangen kamu, Taeyong.”

Jaehyun tersentak ketika Taeyong tiba-tiba memberontak di dekapannya.

“Kangen apa? Bohong!”

Alis pria itu berkerut bingung. “Saya bohong apa?”

Pemuda itu diam saja sambil menggigit bibirnya. Emosi Jaehyun terpancing. Tak biasanya Taeyong tantrum begini.

“Taeyong!”

“Mas Jaehyun mau buat anak, kan!?”

“Buat anak sama siapa!? Sama kamu?” tanya Jaehyun tak habis pikir.

Kenapa tiba-tiba ada pembahasan soal anak?

“Mas Jaehyun sama Mbak Krystal beneran mau ke luar negeri?” tanya pemuda itu lirih.

“Iya, terus kenapa, Taeyong? Kenapa jadi bahas itu?”

“Mas Jaehyun keluar aja. Aku nggak pengin bahas apa-apa. Mas Jaehyun cuma mainin aku.”

Loving Her Brother [Jaehyun × Taeyong]Where stories live. Discover now