8

1.8K 200 2
                                    

Tiba tiba pengen up

Happy reading

.

.

.

"Aku tidak memaksamu Na, kalau kamu mau mari kita bertemu kalau tidak, its okay. Aku tunggu kabar darimu"

Kata kata Jeno terus terngiang dibenak Nana, dia bingung untuk mengambil keputusan mengiyakan atau menolak ajakan Jeno untuk bertemu, banyak hal yang harus ia pertimbangkan untuk menemui laki laki itu

"Menurutmu aku harus bilang iya atau tidak?"

Meow...

"Apa tidak masalah kalau aku menemuinya?"

Meow..

"Baiklah aku akan menemuinya dan bilang padanya untuk tidak menghubungiku lagi, sepertinya bicara langsung dengannya akan lebih sopan dibanding bicara di ponsel" ceritanya pada ochi yang ada di pangkuannya dengan panjang lebar

Kucing lucu itu hanya menatap Nana dengan mata birunya sesekali mengeong saat Nana berhenti bicara

"Ochi menurutmu apa boleh aku menyukai seseorang?"

Meow....

"Apa cuma itu yang bisa kamu katakan?" Nana mendengus kesal pada makhluk berbulu di pangkuannya. Terus ochi harus bilang apa Na?

Sekali lagi Nana membunuh harapan di hatinya "ini hanya sebuah pertemanan kenapa aku harus berharap lebih, lagi pula aku hanya seorang janda dan seorang ibu. Apa lagi yang bisa aku harapkan?"

●■●■ 우리 나나 ■●■●

Sebuah pesan teks masuk ke ponsel Jeno, pesan yang sudah ia tunggu beberapa hari ini. Senyumnya mengembang saat membaca isi pesan tersebut, Nana mengiyakan ajakannya untuk bertemu

Jarinya langsung menelusuri barisan kontak ponselnya untuk menelpon temannya agar menyediakan ruang khusus untuknya, ruangan yang memang biasa ia gunakan untuk nongkrong dengan member The Neo tanpa gangguan dari fans

Tempat bertemu sudah siap, hanya tinggal menunggu waktu mereka bertemu dua hari lagi. Masih dua hari lagi, Jeno benar benar tidak sabar rasanya menunggu dua hari lagi

"Tenang Jeno, dua hari tidak akan lama" gumamnya untuk menenangkan dirinya sendiri "aiisssh tapi aku sudah sangat rindu dengannya!! Apa boleh kalau aku menelponnya? Mungkin tidak apa aku menelponnya"

Jeno pun memanggil nomer ponsel Nana dengan harapan wanita itu mau menjawabnya tapi setelah panggilan ke lima Jeno menyerah, Nana sepertinya tidak punya niat untuk menjawab telpon darinya

"Padahal dia baru saja mengirim pesan, kenapa tidak menjawab telponku? Kenapa?" Jeno bertanya pada benda persegi panjang yang kini berada di telapak tangannya

"Mana aku tau Jen" celetuk Mark saat melewati Jeno di ruang makan sedang bicara sendiri

"Hyung menginap disini?" Jeno menoleh ke arah Mark

Uri Nana (NoMinGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang