13

1.5K 159 1
                                    

Ingat!!
Ini hanya cerita fanfiction tidak ada hubungannya dengan nama idol bersangkutan di dunia nyata
Mari pintar membaca ff

Happy reading

.

.

.

"Ada apa denganmu Na?" Tanya Jeno penasaran

Saat ini Jeno sedang berada di dalam mobil bersama Nana, setelah Nana pergi bersama Hendery tadi 15 menit kemudian Jeno pamit undur diri. Ia sudah meminta pada Johnny untuk bicara berdua bersama Nana karna ia merasa ada yang aneh dengan wanita itu. Mereka berjanji bertemu di sebuah taman yang sepi

"Tidak ada apa apa, aku hanya ingin minum saja" jawab Nana lirih lalu meneguk minuman pereda pengar yang di berikan oleh Jeno

"Nana, kita sudah berjanji untuk tidak menutupi masalah yang kita hadapi. Kamu ingat?"

Nana menundukkan kepalanya ia memainkan jari telunjuknya di ujung lutut "dia.. dia menghubungiku meminta untuk menemui Minhee, lalu.. dia memakiku karna tidak menggubrisnya sama sekali. Dia juga memakiku atas apa yang terjadi dengannya saat ini, dia bilang itu semua salahku dan ayahku"

Jeno menghela nafas berat, ia tau pasti gara gara lelaki brengsek itu Nananya jadi begini "Na laporkan saja dia ke polisi" bujuk Jeno

"Jangan!" Nana menghadapkan wajahnya pada Jeno dengan dahi yang mengkerut "dia appanya Minhee"

"Na, dia sudah beberapa kali mengancam dan melukaimu. Sudah cukup Na!"

"Oppa, aku tidak mau Minhee punya appa seorang terpidana"

"Astaga Nana! Apa yang dilakukannya itu sudah keterlaluan!"

"Tolong mengertilah, aku seorang ibu. Aku tidak mau melihat anakku terluka, bagaimana kalau Minhee tau appanya ditangkap polisi lalu masuk penjara, itu bisa mempengaruhi kondisi psikisnya"

Oke, malam ini Jeno akan menahan kekesalannya saja. Kalau dia terbawa emosi pasti akan berakibat buruk mengingat dia tadi juga meneguk banyak alkohol "lalu kamu akan membiarkannya saja?" Nada suara Jeno mulai merendah

"Aku tidak apa apa, aku hanya kesal karna dia menuduhku yang tidak tidak"

Tangan Jeno meraih tubuh Nana untuk di peluk, Jeno pikir pelukannya akan membuat Nana lebih tenang. Sesaat kemudian ia merasakan tubuh Nana yang sedikit bergetar, Jeno memejamkan matanya untuk menahan emosinya, Nananya menangis karna laki laki brengsek itu lagi

Jika bisa, Jeno ingin sekali menghajar laki laki itu saat ini juga tapi itu pasti akan melukai hati Nana lagi "sudah jangan menangis, nanti wajahmu jadi jelek" goda Jeno agar Nana berhenti menangis

Setelah Nana berhenti menangis dan lebih tenang, Jeno pun harus pamit untuk kembali ke tempat tinggalnya "kita akan bertemu lagi kalau ada jadwal kosong, aku ingin bertemu Minhee kalau kamu mengijinkan"

Nana tersenyum bahagia mendengar kata kata Jeno "kita akan menemui Minhee, dia pasti senang"

"Hm. Sampai jumpa" Jeno mengecup dahi Nana sebagai salam perpisahan malam ini

Uri Nana (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now