28

1.6K 172 6
                                    

Happy reading

.

.

.

Nana sedikit berlari ketika telah sampai di depan rumah sakit kota Daejeon, Jeno sudah berkali kali memanggilnya agar tidak berlari tapi Nana tidak peduli

Setelah mendapat telepon dari Hyunjin Nana dan Jeno langsung pergi menuju Daejeon dan pagi itu mereka tiba di Daejeon ditemani oleh Johnny

"Dimana anakku!!" Nana langsung berteriak saat melihat Hyunjin yang sedang duduk di kursi tunggu

"Dia ada di dalam" lirih Hyunjin

Nana meminta ijin kepada perawat untuk menemui Minhee ditemani oleh Jeno

Hatinya hancur saat melihat kondisi Minhee saat ini "Minhee sayang buka matamu nak, ini eomma. Eomma sudah disini untuk menjemput Minhee, bangun sayang kita pulang. Lihat ini" Nana mengambil telapak tangan Minhee dan meletakkannya diperutnya "Jie bilang dia ingin bermain dengan noonanya, apa kamu merasakannya sayang. Rasakan Jie bergerak karna kamu menyentuhnya, dia sangat rindu dengan noonanya. Bangun sayang ayo bermain bersama Jie lagi" Nana mengecupi wajah putrinya, airmatanya tak henti meleleh ke pipinya

"Na, tenangkan dirimu. Hm" Jeno memeluk tubuh Nana

"Oppa.. Minhee"

"Dia akan segera bangun" Jeno mengepalkan tangannya menahan emosinya pada Hyunjin, ia ingin sekali menghajar laki laki itu

Nana melepas pelukan Jeno dan berjalan keluar ruang ICU untuk menghampiri orang yang bertanggung jawab atas kondisi Minhee saat ini

"Sudah puas?? Huh!!" Nana mendorong tubuh Hyunjin dan menamparnya "kau puas sekarang? Apalagi yang kau inginkan? Membunuhku? Bunuh saja aku!! Dia anakmu!! Dan kau membuatnya jadi seperti itu!!"

Hyunjin menundukkan kepalanya, dia sudah tidak bisa berkata kata lagi

Bugh.. bugh..

Akhirnya Jeno sudah tidak bisa menahannya lagi, ia layangkan pukulan berkali kali di wajah Hyunjin, kali ini Nana tidak ada keinginan untuk melerai perkelahian itu, ia membiarkan Jeno memukul Hyunjin sampai puas

"Jeno sudah!! Ini rumah sakit!" Johnny lah yang akhirnya melerai pukulan Jeno pada Hyunjin

●■●■ 우리 나나 ■●■●

"Makanlah dulu, kamu harus kuat untuk Minhee" Jeno berjongkok di depan Nana yang duduk di kursi tunggu

"Aku tidak lapar"

"Na, kamu baru keluar dari rumah sakit juga. Apa kamu ingin dirawat lagi?" Nana menggeleng "kalau begitu makanlah" Jeno meraih lunch box yang ia letakkan disamping Nana.
Dengan sabarnya Jeno meladeni Nana yang sedang makan, senyumnya yang teduh tak lepas dari bibirnya

Di sudut lorong ada sepasang mata yang dari tadi memerhatikan semua hal yang di lakukan Jeno untuk Nana, ah dulu dia yang merasakan diladeni oleh wanita itu sekarang jangankan diladeni, di pandang saja enggan

"Jeno!" Semua mata beralih kearah datangnya suara

Seorang pria dan wanita paruh baya datang dengan wajah khawatir

Uri Nana (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now