16

1.4K 154 0
                                    

Sorry kalo makin gaje

Happy reading

.

.

.

Nana mengerjapkan matanya berkali kali membiasakan cahaya yang menyapa matanya, tubuhnya menggeliat sedikit merasa berat di bagian perutnya. Sebuah tangan kekar melingkar posesif di perut Nana, dia ingat semalam ia tertidur di pelukan hangat Jeno

"Oppa, sudah pagi. Aku harus pergi" Nana menggoyang lengan Jeno agar laki laki itu terbangun

"Sebentar lagi aku masih mengantuk, penerbangan kita masih dua jam lagi!" Jawab Jeno setelah menengok jam

"Penerbangan?" Kaget Nana "maksudnya?"

"Kita akan ke Jeju hari ini.." jelas Jeno dengan suara seraknya

"Jeju?!! Oppa aku ada jadwal syuting hari ini!" Nana berbalik menghadap Jeno

"Managermu sudah membatalkan jadwalmu tiga hari kedepan"

"Kenapa tidak ada yang bilang padaku!"

"Kejutan" Jeno mempererat pelukannya di tubuh Nana

"Oppaaa..aku sesak!!"

"Baiklah" Jeno melepaskan pelukkannya "mandilah dan bersiaplah, Minhee pasti sudah menunggu kita"

"Minhee?? Sebenarnya apa yang sudah kalian rencanakan" Nana masih bingung

"Bimil" Nana berdecak

●■●■ 우리 나나 ■●■●

Nana mendengus kesal saat sampai di bandara, ini semua pasti ada campur tangan ayahnya. Terlihat pesawat pribadi milik ayahnya sudah teronggok di depannya dengan sombongnya. Apa yang tidak bisa dilakukan laki laki tua itu pikir Nana

"Dasar tuan Choi Siwon!!" Gerutunya pelan

Johnny terkekeh melihat wajah Nana yang memerah karna marah "masuklah ke pesawat dulu, aku akan menjemput Jeno"

Nana dan Jeno memang sengaja tidak masuk ke bandara bersama, agar tidak menimbulkan kecurigaan. Nana masuk lebih dulu di kawal oleh Johnny, Jeno masih berada di mobil menunggu suasana lebih kondusif

Setelah 30 menit, Jeno pun masuk ke dalam bandara melalui pintu masuk vip. Johnny berganti mengawal Jeno dari mobil ke pesawat, Jeno sudah berdandan sedemikian rupa agar tidak sampai ketahuan oleh orang orang yang berada di bandara

Satu jam penerbangan dari bandara Incheon ke bandara Jeju, selama penerbangan Nana lebih banyak diam, dia sedang berpikir bagaimana bisa pesawat pribadi milik ayahnya yang menjemputnya dan Jeno di Incheon, skenario apalagi yang akan dilakukan tuan besar itu

"Tenang saja nona Choi, tuan besar Choi tidak akan berbuat yang aneh aneh" celetuk Johnny seperti tau apa yang dipikirkan oleh Nana

Nana hanya melirik tajam sebagai tanggapan atas celetukan Johnny

Jeno? Setelah turun dari pesawat ganti laki laki itu lebih banyak diam, beberapa kali dia terlihat menggesek gesekkan telapak tangannya seperti orang kedinginan. Matanya menatap dengan gelisah, kakinya terus dihentakkan dengan pelan, jangan lupakan jantungnya yang berdetak dengan sangat kencang. Jeno sedang grogi, beberapa saat lagi ia akan bertemu dengan keluarga Nana. Bagaimana kalau keluarga Nana tidak menyukainya?

Uri Nana (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now