25

1.4K 152 0
                                    

Happy reading

.

.

.

Plaakkk...

Suara tamparan itu menggema di ruang keluarga sebuah rumah, seorang wanita dengan mata yang berkaca kaca adalah pelaku penamparan tersebut. Dia melakukan itu semua karna sangat kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh anaknya

"Sudah, berapa kali pun kamu menamparnya tidak akan mengubah apapun" bujuk suaminya

"Mama sangat kecewa padamu, kamu sudah cukup dewasa untuk memahami hal seperti itu!"

"Maaf"

"Apa wanita itu yang menggodamu?!"

"Tidak, aku yang memulai-"

Plaaaakkkk...

Sekali lagi telapak tangan mamanya menyapa pipi Jeno dengan keras

"Apa pesanku kemarin tidak kamu mengerti sama sekali Jeno? Kamu anak laki laki kami, yang harusnya menjaga nama baik keluarga ini. Kenapa kamu melakukan hal rendah seperti itu?!"

"Maaf" Jeno berlutut di depan orangtuanya, ia tundukkan dalam dalam kepalanya. Ia sadar ini memang kesalahannya karna ia lah yang meminta pada Nana pagi itu

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Donghae yang lebih bisa menahan emosinya dibanding istrinya

"Aku akan mempertanggung jawabkannya, aku akan menikahinya apapun konsekuensinya"

Mama Jessica menangisi keputusan Jeno, anak lelaki yang selalu dibanggakannya malah membuat kesalahan yang pastinya akan menjadi aib keluarga

"Kapan kamu akan menemui orangtua kekasihmu"

"Besok pagi, aku berharap papa bisa ikut agar mereka yakin kalau aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku"

"Kalau papa tidak mau?" Jeno mendongakkan kepalanya "itu perbuatanmu, kenapa harus papa yang membuat mereka yakin?"

Donghae memeluk istrinya dan mengajaknya masuk ke kamar membiarkan Jeno yang masih berlutut diruang keluarga. Benar itu adalah kesalahannya kenapa harus melibatkan orangtuanya

"Jeno, berdirilah. Orangtuamu tidak akan setega itu" Yuta yang sejak tadi diam menyaksikan Jeno di marahi akhirnya pun ikut bersuara

Yuta diperintahkan oleh Mr. Lee untuk mengikuti Jeno kemanapun, bagaimanapun Jeno tetap anak asuh Lee Jinki, semarah apapun pria itu tetap tidak tega membiarkan Jeno menyelesaikan masalahnya sendiri

"Sekarang hubungi Nana agar dia tidak khawatir" Yuta menyerahkan ponsel Jeno "dia dari tadi menghubungimu"

Jeno mengambil ponselnya dari tangan Yuta lalu menerima telepon Nana

"Oppa?"

"Hm. Aku baik baik saja, sekarang aku sedang di Mokpo besok pagi baru ke Jeju"

"........."

"Aku akan menikahimu dan menjadikanmu milikku, kita akan bahagia dengan anak anak kita jadi jangan khawatir. Kamu bisa membuat anak kita juga ikut khawatir"

Uri Nana (NoMinGS) ENDWhere stories live. Discover now