59

36 2 0
                                    

Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.






Kadang lebih baik pura pura tidak jelas, dari pada terlalu jelas tapi, malah menyakitkan hati ini.

Author.




KYH






Sesuai janji kepada diri nya sendiri, pada hari Sabtu menjelang sore ini Maria sekarang berada di salah satu perpustakaan daerah yang lumayan ramai di kunjungi oleh orang orang. Yang hampir mayoritas pengunjung nya anak anak kuliahan melihat mereka yang membawa laptop serta beberapa buku yang terletak di sebelah mereka.

Untuk fasilitas perpustakaan daerah sendri mempunyai, kursi lengkap dengan meja untuk mempermudah orang untuk membaca serta tempat duduk lesehan yang berada di pojok ruangan serta tak lupa juga meja kecil. Selain itu juga terdapat WiFi yang akan di berikan password oleh petugas perpustakaan setelah menunjukan kartu tanda mahasiswa, agar WiFi di gunakan dalam hal yang bermanfaat bukan untuk hal hal yang tidak perlu.

"Maria," sapa penjaga perpustakaan begitu diri nya baru saja membuahkan tanda tangan untuk mengisi buku tamu.

"Mbak," balas Maria. Tersenyum tipis.

"Udah lama saya nggak lihat kamu ke kesini. Lagi sibuk ya?"

"Lumayan Mbak?"

"Perlu password WiFi nggak?" Tawar penjaga perpustakaan.

"Butuh deh Mbak. Seperti biasa riset untuk murid murid aku supaya mereka nggak bosen kalo cara belajar nya monoton," balas Maria.

Karena diri nya lumayan sering ke perpustakaan daerah bahkan sejak masih kuliah hingga membuat beberapa penjaga perpustakaan mengenal diri nya. Saking sering Maria ke perpustakaan bahkan ia sempat di tawari untuk berkerja di perpustakaan saat awal awal ia tamat kuliah dulu. Maria terpaksa menolak tawaran pekerjaan tersebut karena mengigat diri nya sudah dapat panggilan untuk mengajar di salah satu sekolah menengah pertama yang baru saja di buka.

"Tempat favorit aku masih kosong nggak Mbak."

"Tenang aja. Tempat favorit kamu selalu kosong. Lagi pula di pojok orang orang mah malas kalo ke sana," kata penjaga perpustakaan.

"Ya udah. Aku cari buku dulu ya Mbak keburu perpustakaan nya di tutup ini mah, kalo masih keasyikan ngobrol," pamit Maria. Sebelum mengelilingi rak rak yang sudah terlalu sering di kunjungi.

Setelah mendapatkan dua buah buku yang di rasa cocok Maria memilih untuk menuju bangku favorit nya, membuka laptop nya, serta membongkar isi tato bag nya untuk mencari alat tulis yang ikut serta.

Lima belas menit kemudian Maria mulai larut dengan dunia yang hanya berisi diri nya sendiri. Mengingat tempat duduk yang di pilih juga jauh dari para mahasiswa yang berkumpul membuat diri nya bisa fokus dalam mengerjakan tugas nya sekarang.

JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang