Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.









Seperti nya sebagai seorang mantan mereka memang seharusnya tidak berjauhan. Karena walaupun begitu dulu mereka sempat saling berbagi tawa walaupun tak berakhir bersama selama nya.

Author.







KYH









Arsen baru saja menyelesaikan hal hal yang harus di selesaikan ketika jarum jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, sepertinya diri nya harus segera pulang ke apartemen dan beristirahat jika tidak mau diri nya tumbang karena sudah beberapa hari belakangan ini diri nya bergadang.

Arsen memilih jalan yang sepi karena ini merupakan jalan yang cepat untuk sampai di apartemen nya, hingga sebuah mobil yang berada di depan nya tepat nya di tengah jalan dengan seorang wanita yang sedang berjalan bolak balik membuat Arsen menghentikan motor nya dan memilih untuk menepikan di pinggir jalan agar tak mengangu penguna yang lain.

"Maaf. Mobil anda kenapa?"

"Saya tid-" wanita tersebut terpaksa menghentikan ucapannya begitu melihat Arsen yang berdiri di belakangnya nya, "Arsen!" ucap Ocha kaget.

Ya. Perempuan yang dari tadi kan mutar mutar tidak jelas di dekat mobil nya itu adalah Ocha Safitri. Mantan Arsen saat SMA dulu, mantan terakhir Arsen saat SMA dulu sebelum diri nya mulai sibuk memperhatikan Maria dan tentang dunia Maria yang seolah olah memang tidak di mengizinkan orang lain masuk dan mengacaukan.

"Ocha, kenapa anda bisa di sini?"

"Mobil gue mati, gue nggak tau kenapa," gelisah Ocha.

Arsen mengangguk berjalan untuk melihat keadaan mobil Ocha di ikuti oleh Ocha yang mengikuti nya dari belakang.

"Boleh saya periksa?"

Ocha mengangguk membuat Arsen langsung membuka kap mobil. Asap yang mengepul hingga suara batuk dari kedua nya membuat Arsen dan Ocha memilih untuk menjauh sebentar dari mobil Ocha.

"Kenapa bisa keluar asap sebanyak itu?"

"Gue nggak tau," lirih Ocha. Diri nya tidak benar benar mengerti tentang mobil dan semua alat alat mobil. Diri nya hanya bisa membawa mobil, mengisi bensin, dan memompa ban mobil nya saat kempes itu saja kalo yang lain nya diri nya benar benar buta tentang itu.

"Kapan terakhir kali di servis?"

Ocha tampak mengigat ingat sebelum dengan ragu menjawab, "Dua atau tiga bulan yang lalu."

Arsen menghela nafas panjang, "Pantesan."

"Jadi gimana?" tanya Ocha cemas.

"Harus di masukan bengkel." Arsen memilih untuk menutup kap mobil Ocha tentu saja setelah asap tadi menghilang.

JanuariWhere stories live. Discover now