Hai ketemu lagi sama author di part yang baru tapi di cerita yang sama.

Romaria by Mama Kaulah Bintang.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quotes gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quotes nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quotes nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.





Karena yang simple itu jauh lebih menarik dari pada yang terlalu wah.

Berjuang tidak apa apa, tapi, tau lah bahwa kita manusia juga perlu waktu istirahat untuk kembali bersaing. Terkadang istirahat sebentar nggak masalah sayang. 

Author.







KYH







Sial kenapa diri nya seperti ini. Tapi, setiap Maria melakukan gerakan tiba tiba yang berada di luar pikiran nya diri nya pasti selalu seperti ini. Masih ingat tidak saat Maria tiba tiba memeluknya di lorong Hotel setelah memanggilnya Arsen juga sempat terdiam selama beberapa menit sebelum membalas pelukan dari Maria tak kalah erat begitu sosok perempuan yang selalu di tunggu kehadiran nya untuk berada disetiap pencapaian yang dia lakukan membisikan kata kata penenang, bersyukurlah saat itu diri nya bisa menahan bobot tiba tiba yang menubruk nya sehingga mereka tidak perlu terjatuh di lorong hotel yang dingin, sykurnya juga Maria tidak mendegar degup jantung nya yang gila gilaan saat Maria melakukan gerakan tiba tiba terhadap diri nya.

Arsen baru saja menyelesaikan pembayaran atas kemeja yang sudah di bungkus, mereka hendak keluar dari toko tersebut sebelum tarikan pada tangan nya membuat Arsen menatap nya keheranan, "Kenapa?"

"Foto yok. Mumpung lagi ada kaca," ajak Maria. Membuat Arsen memilih untuk mengikut saja, memasang wajah datar andalan nya.

1

2

3

Satu foto berhasil di ambil sebelum giliran Arsen pula yang menarik Maria untuk segera keluar toko tersebut.

Sebenarnya diri nya belum puas dengan hasil foto yang di ambil, tapi, begitu melihat Arsen yang tak bersemangat Maria memilih untuk tak membantah.

Arsen menggambil duduk tepat di samping Maria yang sudah duduk duluan, menyesap americano panas nya yang di pesan oleh Bulan tadi selepas mereka pergi. Maria juga menyesap gren tea nya, meraskan perasaan nyaman yang di hasilkan dari minuman hijau itu.

"Lo nggak beli kemeja warna hitam dan warna yang udah ada di lemari lo kan?" tanya Bulan curiga.

Arsen memilih untuk memakan kentang goreng yang berada di hadapan nya, "Nggak."

Bulan tersenyum puas yang langsung melakukan tos dengan Maria, "Misi supaya Arsen nggak beli kemeja hitam hari ini berhasil." Bulan mengepalkan tangan nya dengan penuh semangat.

JanuariWhere stories live. Discover now