Hai ketemu lagi sama author di
part yang baru tapi di cerita yang sama.

Kalian udah vote dan komen belum, kalo belum vote dan komen dulu yuk.

Kalian semua ada kata kata atau quote gak buat author taruh di awal bab, tema nya terserah mau tentang cita cita, usaha, keluarga, sahabat, suka, duka, bahagia, cinta, penghianatan dan lain lain.

Kalo ada boleh langsung komen di samping.

Kalo kata kata atau quote nya cocok sama isi bab entar author taruh deh di awal bab sekalian nama akun kalian di bawah nya.

Tapi ingat kata kata atau quote nya murni dari hasil pemikiran kalian sendiri bukan jiplakan karya orang lain.

Yang belum vote sama komen vote dan komen dulu yuk biar kita mulai aja cerita nya, deh dari pada makin ngelantur author ketik.












Nggak semua orang menetap di hidup kita. Entah kemauan mereka untuk pergi, takdir, atau justru sikap kita yang buat mereka pergi.

Author.










KYH







Maria baru saja mengakhiri jam mata pelajarannya bertepatan dengan berbunyi bel istirahat kedua. Perempuan itu tengah menyusun buku buku nya, satu getaran pada handphone yang diletakkan di atas meja membuat dirinya memilih untuk membuka nya sebentar.





M Arsen Dirgantara : Lo dimana?

M Arsen Dirgantara: Gue didepan sekolah.




Dirinya yang tadi tampak santai langsung buru buru menekan nomor handphone Arsen untuk dihubunginya begitu membaca pesan yang dikirim Arsen.




"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Maksud kamu bilang ada di depan sekolah aku itu apa?"

"Gue di sebrang sekolah lo."

"Ngapain?"

"Keluar kita cari makan siang berdua. Ada banyak hal yang harus kita omongin Mar," ucap Arsen.

"Oke. Aku ke sana sekarang. Kamu jangan masuk kedalam perkarangan sekolah oke," pesan Maria.

"Sepuluh menit gue tunggu, kalo lo belum tiba juga jangan salahkan kalo gue masuk," ancam Arsen, "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."






Maria buru buru membereskan barang nya yang masih berada di ruang kelas 8 ini, hanya ada beberapa siswa yang tampak tidak keluar dari kelas memilih untuk tetap di dalam kelas.








Me : Tami.

Me : Maaf, untuk hari ini aku nggak makan siang bareng kalian.

Me : Arsen udah di depan soal nya.




Setelah mengirimkan pesan kepada Tami, Maria bergegas untuk berjalan ke luar dari kelas setelah sempat berpamitan dengan siswa yang berada di kelas.

Setelah menaruh barang nya di meja guru Maria bergegas untuk menuju gerbang sekolahnya setelah menyimpan handphone, dompet, serta kunci motor di dalam saku nya. Meninggalkan tas samping dan juga tumbler yang di bawa nya.

JanuariWhere stories live. Discover now