20. KELANA BARA-SALSA

74.5K 7.2K 2.6K
                                    

VOTE DULU YAAA, JGN JADI SIDER YAA, TERIMA KASIH.

RAMAIKAN KOMENT KALIAN DI TIAP PARAGRAFNYA BORRR <3

SELAMAT MEMBACAA, SEMOGA SUKAA AAMIIN.

20. KELANA BARA-SALSA

Ujung kisahnya cuman bisa ditebak, namun bagaimanapun perjalannnya, akhir bahagia selalu jadi keinginan sejak kisah itu dimulai.

***

Sepulang sekolah, Bara menunggu Salsa di depan kelasnya, untuk menunaikan janjinya yang akan mengajak Salsa senang hari ini. Tadi, saat istirahat, sebelum Salsa menghampirinya, Bara sudah bersiap-siap untuk mencari Arya. Bukan hanya berbagi kekerasan, laki-laki itu juga ingin memberi tahu kalau keterlaluan yang ia lakukan ini benar-benar tidak lucu. Namun, Salsa menggeleng, katanya tidak perlu meladeni seseorang yang sejak dulu senang mencari perhatian.

Beberapa siswa mulai berhamburan keluar dari kelas X.MIPA.1 termasuk dua orang anggota SATROVA BESAR, Sekala dan Razi. Sekala menatap Bara tidak biasa, kemudian bertutur seperti ini, "Nungguin gue? tumben banget."

"PD," balas Bara. Razi melirik Sekala, memberi kode untuk segera berlalu, karena ia tahu motif laki-laki itu datang ke kelasnya ini.

Beberapa siswa lagi kemudian keluar, Salsa jadi salah satu siswa yang keluar paling terakhir dari kelas itu. Wajah sembab karena menangis di bangunan lama SMANDA tadi, ternyata sudah tidak terlihat lagi, ya, perempuan itu hebat sekali mengembalikan cerianya.

"Gue duluan nih?" tanya Rai yang ada di sebelah Salsa, sembari melirik jail ke arah Bara.

"Iya, Rai hehe," jawab Salsa.

Bara yang mendengar itu ikut menyahut, "Rai, kalau lo udah sampai di parkiran, cari aja laki-laki bertubuh gempal, nebeng pulang sama dia."

"Siapa?" tanya Rai pada Bara.

"Bobby."

"Ogah, gue maunya nebeng sama Angkasa," kata Rai, semangat, kemudian melangkah pergi. Pesona ketua SATROVA BESAR itu memang cukup susah untuk tidak membuat seseorang tertarik, ya, karena kalimat berlebihannya: ia diam saja, semua orang bisa langsung suka.

"Rai, suka sama Angkasa?" tanya Bara pada Salsa yang sekarang sudah berada di sebelahnya.

"Nggak sih, cuman kagum aja," jawab Salsa. "Sama seperti siswa yang lainnya." Salsapun tahu, kalau seseorang yang bernama Angkasa itu dikagumi oleh banyak siswa SMANDA.

"Oh," Bara mengangguk, lalu sedikit bercerita tentang sahabatnya, "Suka sama Angkasa itu sebenarnya adalah beban."

"Kok gitu?"

"Lo hanya akan suka sendirian saja," jawab Bara.

"Kalau suka sama Bara?" tanya Salsa, menatap laki-laki segelap obsidiannya.

"Suka sama Bara adalah sebuah kesenangan," jawab Bara. "Kalau orang yang suka adalah Salsa Dhara Adisti hehe."

Mereka kemudian bergerak berjalan, menyusuri lorong SMANDA dengan canda tawa masing-masing. Satu hal dari banyak hal menyenangkan dari Salsa, Bara paling suka dengan tawa perempuan itu. Salsa adalah tawa menular yang jadi candunya.

"Nanti kita mau kemana, Bara?" tanya Salsa, sembari melangkah, berjalan beriringan dengan Bara.

"Mau jawab Bulan, takutnya lo nggak percaya haha."

"Yang bener?"

"Enggaklah, Sal."

"Terus kemana?" tanya Salsa.

DIA BARAWhere stories live. Discover now