41. LAMA YANG TIDAK KEBAGIAN

63K 6.4K 7.5K
                                    

KALAU KOMENTNYA TEMBUS 7K AKU LANGSUNG UPDATE EA.

3K VOTE, JANGAN MAGER KLIK BINTANG OI TOLONG EA.

Selamat membaca, semoga suka, Aamin.

41. LAMA YANG TIDAK KEBAGIAN

Jadikan aku yang paling kamu cintai, jika tidak bisa, cukup jadikan aku hal yang tidak akan kamu lupa. Tidak lama, cukup sepanjang kamu hidup saja disisa kesibukan sebelum matamu terpejam.

***

Seminar proposal baru saja selesai di sebuah ruangan paling pojok di Fakultas Hukum. Banyak yang menyambut ketika seorang laki-laki berpakaian putih hitam itu keluar. Ide-idenya berhasil jadi manakjubkan ketika ia persentasekan tadi, revisipun bisa di hitung jari. Laki-laki itu memukau seluruh yang hadir pada seminarnya.

"Selamat, Ja. Akhirnya, selamat meneliti, bosku," ucap kawannya. Kawan akrab Raja di Fakultas Hukum.

"Selamat, Raja," ucap yang lainnya yang juga hadir.

Raja memaksakan senyumnya. Entah kenapa, moment yang paling ia tunggu, berubah menjadi moment paling biasa. Moment yang tidak ada apa-apanya.

Bucket bunga mulai berdatangan menghampiri tangannya, dengan ucapan selamat yang sekian banyak jenisnya. Raja, menyambutnya dengan amat profesional. Tidak ingin merusak antusias mereka yang sudah rela datang menghampirinya.

Lima belas menit, laki-laki itu kemudian menarik dirinya dari keramaian. Berlari menuju koridor paling sepi, lalu terduduk kosong di tempat itu.

"Lo yang paling gue tunggu," kata Raja pada sebuah foto perempuan yang ada di tangannya. "Tapi lo nggak datang."

"Gue nggak butuh bunga yang banyak, Sal...."

"Gue nggak butuh jadi mahasiswa yang punya ide proposal paling baik."

"Gue nggak butuh nilai yang sempurna."

"Gue cuman butuh lo ngeliat hasil gue, hasil dari orang yang selalu lo bantu...."

Raja menyandarkan kepalanya. Menutup matanya. Ia benci sekali menangis, namun, untuk pertama kalinya ia tidak bisa mengendalikan sedihnya.

Mengenal Salsa, adalah keberuntungan. Perempuan itu tidak pernah membawa kesusahan pada Raja. Dia jadi sahabat yang baik selama ini.

Terlepas dari kedatangan Bara, jika ditanya apakah Raja masih meletakkan kagum, suka, dan sayangnya pada Salsa, jawabannya adalah iya.

Sejak awal, ia menerima Salsa atas segala kurang dan lebihnya. Itu yang tersimpan di otak Raja. Sehingga ia tidak punya celah apapun untuk membenci perempuan itu, apapun yang jadi pilihannya untuk jalan.

"Sal, udah dua hari. Lo belum ada kabar apapun...." monolog Raja masih mengamati wajah Salsa pada foto itu. "Korban lain udah dipeluk keluarganya."

Raja kembali menangis. Tiba-tiba semua terbanyang dikepalanya. Cerita sedih itu menyamar, ya, ternyata? Ia datang dengan bahagia, menawarkan segala macam tawa, membuat kita tertipu. Jika, ujung dari cerita ternyata adalah perpisahan, perpisahan yang menyakitkan.

"Sal...."

"Kalau enggak dapat jadi orang spesial, cukup di posisi sahabat, aja, Sal. Gue udah senang banget."

"Asal lo terus ada. Jangan pergi kayak gini...." Kemarin sebelum sidang, Raja datang ke tempat evakuasi karena bantuan kerabat orang tuanya yang mengizinkan ia untuk datang langsung. Miris sekali burung besi itu, tampakan pelukan yang sangat erat antara dirinya dengan laut.

DIA BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang