Chapter 02 - Sedikit cerita

5K 221 4
                                    

-♡♡♡-

Raka membelokkan kemudinya menuju area pemakaman, jika diingat kembali sudah cukup lama Raka tidak berkunjung kerumah sahabatnya itu. Terakhir kali ia dan Mitha berkunjung sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya sehari sebelum ia menikahi Mitha, meminta ijin pada sang pemilik untuk menikahi wanita yang berhasil mengambil hatinya itu.

Jika kalian tanya bagaimana Mitha dan Raka bisa menikah, dan mengapa Mitha bisa secepat itu melupakan Alvaro. Jawabannya karena takdir. Kita tidak pernah tahu akan seperti apa takdir hidup kita nanti, dan mungkin ini memang sudah menjadi takdir keduanya harus disatukan dengan cara yang sedikit berbeda.

Sebenarnya tidak mudah juga bagi mereka untuk bisa sampai pada posisi seperti sekarang. Seperti kata pepatah, kalau cinta pertama itu sulit untuk dilupakan, dan hal itupun terjadi pada Mitha. Awalnya memang tidak mudah bagi Mitha untuk menerima takdir dan mencoba mengikhlaskan kepergian Alvaro, butuh sekitar dua tahunan untuk Mitha bisa melewati masa-masa sulitnya itu. Dan pada saat itu pula, Raka lah yang senantiasa menemani Mitha, menjaga dan mengusahakan senyum dibibir Mitha selalu muncul. Raka tidak pernah menyerah meski kerap kali Mitha menolak kehadirannya, Raka selalu mencoba berada disamping Mitha menemaninya melewati masa sulit itu, sampai akhirnya Mitha luluh dan belajar menerima Raka untuk bisa menempati posisi spesial dihatinya. Dan setelah beberapa bulan berpacaran, mereka pun memantapkan diri untuk kejenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Namun dengan begitu bukan berarti Mitha sepenuhnya melupakan Alvaro, karena sejatinya akan selalu ada tempat untuk Alvaro dihati Mitha dan itu mutlak.

Raka mengelus sekilas batu nisan Alvaro setelah memanjatkan do'a untuk sang sahabat, menatap makam didepannya dengan pandangan sendu.

"Assalamualaikum Al, gue dateng lagi. Tapi maaf, kali ini gue gak ajak istri gue," ujar Raka pelan seraya terkekeh kecil diakhir kalimatnya.

"Jodoh emang gak ada yang tau ya Al, awalnya gue kira Mitha itu jodoh lo, makanya gue niat banget mau buang jauh-jauh perasaan gue sama Mitha. Tapi ternyata, malah gue yang akhirnya nikah sama dia. Takdir lucu banget 'kan?" tutur Raka seakan sedang berbicara dengan Alvaro.

"Mitha bawel banget ya Al, gue sering banget diomelin sama dia cuman gara-gara suka naro handuk basah dikasur atau pencet pasta gigi dari tengah bukan dari bawahnya dulu, dia juga gak pernah bosen buat sekedar ngingetin gue makan semenjak gue sakit perut gara-gara dia lupa nyiapin sarapan, abis itu dia jadi bawel banget soal jam makan gue. Lucu ya, hal yang menurut gue gak penting bisa jadi penting banget buat dia, dan itu yang bikin gue makin jatuh cinta sama dia." curhat Raka dengan senyum yang selalu mengembang dibibirnya.

"Maaf Al, padahal lo cuman nyuruh gue buat jagain Mitha, tapi gue malah rebut dia dari lo. Abisnya Mitha cantik banget sih Al, kan sayang kalo dianggurin! Hehe, becanda Al, jangan dimasukin ke hati ya." canda Raka.

"Kali ini gue serius, gue gak akan ngebiarin senyuman dibibir Mitha pudar, gue bakal usahain cuma ada senyum kebahagiaan dihidup Mitha, gue janji." ujar Raka bersungguh-sungguh.

"Anjir kenapa gue jadi cengeng gini sih! Mana didepan si Alvaro lagi, malu-maluin aja!" gurau Raka seraya menyeka air yang tiba-tiba muncul disudut matanya.

"Udah dulu ah, gue mau berangkat kerja nih! Gini-gini gue juga udah jadi bos Al, keren 'kan gue? Ya, cuman buat nafkahin istri mah ada lah, ceilah istri!" kekeh Raka garing.

"Udah ah, gue pergi dulu! Nanti kapan-kapan gue kesini lagi bareng Mitha, assalamualaikum!"

Setelah itu Raka pun segera bergegas menuju mobilnya, mengemudikannya dengan cepat menuju kantor.

Couple Prik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang