Chapter 20 - Gara-gara ngidam

1.7K 108 8
                                    

-♡♡♡-

Weekend kali ini sengaja dimanfaatkan oleh Raka dan juga Mitha untuk sekedar bersantai dirumah, menonton tayangan Netflix ditelevisi dengan posisi berbaling dan saling berpelukan disofa yang sengaja dibuat memanjang layaknya kasur. Memang setiap weekend bik Eti selalu diliburkan dengan tujuan supaya mereka bisa menikmati waktu berduaannya seharian full tanpa ada yang mengganggu.

Acara cuddle berkedok menonton itu sudah berlangsung cukup lama, dari setelah mereka selesai sarapan pagi sampai kini hari sudah mulai siang, namun tidak ada yang berniat beranjak dari posisi nyaman tersebut. Apalagi Raka yang masih asik mengelus-elus dengan lembut kepala Mitha yang tengah bersandar nyaman didada bidangnya.

"Ini kita gak ada niatan mau mandi kah?" Mitha bertanya seraya mendongakkan kepalanya menatap Raka.

"Nanti aja deh, masih nyaman soalnya," ujar Raka dengan mata yang masih tertuju pada televisi didepan mereka.

"Raka, gue kapan sih boleh ke butik lagi?" tanya Mitha lagi.

"Tunggu dua bulan lagi," jawab Raka acuh.

"Dih, masih lama banget dong gue jadi penganggurannya," ujar Mitha kesal.

"Ini bocil satu songong banget ya, ngomongnya gue-gue mulu dari tadi," ujar Raka datar, sembari tangannya mencubit pelan pipi Mitha membuat Mitha cemberut.

"Pokoknya sebelum usia kehamilannya empat bulan, gak boleh kemana-mana dulu," lanjut Raka tegas yang hanya dibalas dengusan sebal dari Mitha.

Mereka berdua pun kembali fokus pada televisi didepan mereka dengan Mitha yang masih cemberut kesal pada Raka. Dan sialnya lagi, tiba-tiba saja Mitha menginginkan sesuatu yang sudah pasti hanya akan berujung pada pertengkarannya dengan Raka. Mitha pun melirik takut-takut pada Raka, sembari terus memikirkan bagaimana caranya supaya Raka mau menuruti kemauannya kali ini.

"Kenapa?" tanya Raka yang memang sadar bahwa sedari tadi istrinya itu terus mencuri-curi pandang kearahnya.

"Eum Raka, kita main kerumah Bella yuk! Tiba-tiba kangen baby Marvell nih," ujar Mitha selembut mungkin.

"Cuman main doang kan tapi, bukan yang aneh-aneh?" balas Raka memastikan.

"Iya, cuman mau ketemu baby Marvell aja kok!" jawab Mitha sesantai mungkin.

Raka mengangguk-anggukkan kepalanya pelan tak langsung menjawab.

"Oke! Tapi ada syaratnya," ujarnya.

"Yah elah, pake syarat segala lagi!" sebal Mitha.

"Mau nggak?" balas Raka lagi.

"Mau-mau, yaudah apa syaratnya?" jawab Mitha tidak ikhlas.

"Mandi bareng sama gue," ujar Raka santai.

"Dih, apaan! Kata dokter Lita juga gak boleh gituan dulu tau," sewot Mitha.

"Pikiran lo Tha. Maksud gue tuh mandi beneran ya, bukan mandi sambil gituan," kilah Raka.

"Halah! Gak percaya gue," cetus Mitha remeh.

"Yaudah, kalo lo mau yang ada gituannya juga, ayo aja gue mah," seloroh Raka.

Mitha hanya bisa memutar bola matanya malas menanggapi ucapan Raka, membuat Raka terkekeh kecil melihat ekspresi sebal Mitha.

"Bercanda sayang. Udah sana mandi duluan, nanti baru kita main kerumahnya baby marvell," Raka berujar lembut seraya mengusak-usak puncak kepala Mitha gemas, membuat Mitha kembali tersenyum manis.

Couple Prik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang