Chapter 21 - Raka sakit

1.9K 119 5
                                    

-♡♡♡-

Pagi ini, Mitha tengah sibuk membantu bik Eti untuk membuat sarapan, meskipun Mitha hanya bisa membantu memotong-motong sayuran dimeja makan dengan ditemani segelas susu hamilnya, Mitha sudah sangat senang sebab sudah lumayan lama Mitha tidak menyentuh lagi peralatan dapur semenjak dirinya dinyatakan hamil.

"Belom beres ya, Non? Udahan aja atuh Non, gak usah bantu-bantu lagi, biar bibik aja yang kerjain sisanya, takut si Aden marah kalo liat Non Mitha ikut bantu masak." Bik Eti berujar sembari mengambil sayuran yang sudah Mitha potong-potong tadi untuk segera ia masak.

"Ish, gak papa bik, tenang aja. Lagian mumpung dianya juga masih tidur, jadi gak bakal ketauan kok," balas Mitha santai.

"Bentar lagi juga si Aden udah bangun, jadi udahan aja ya bantuinnya," balas bik Eti lagi masih mencoba membujuk Mitha.

"Hm, yaudah deh. Eh, emang sekarang udah jam berapa bik?" ujar Mitha pada akhirnya.

"Udah mau jam tujuh Non," jawab bik Eti yang sudah sibuk dengan masakannya.

Mitha mengernyitkan dahinya bingung.

"Lho, kok laki gue belom ada manggil-manggil buat pasangin dasi ya, apa jangan-jangan tuh orang belom bangun?" monolog Mitha pada dirinya sendiri.

Tanpa menunggu lama, Mitha segera beranjak dari duduknya menuju ke kamar untuk membangunkan Raka setelah sebelumnya pamit terlebih dahulu pada bik Eti.

Dan ternyata benar saja, setelah Mitha sudah sampai dikamarnya, Mitha sontak menghela napas panjang kala melihat suaminya masih asik bergelung dengan selimut diatas kasur. Ia pun segera melangkahkan kakinya menghampiri Raka, yang sama sekali tak terusik dengan kedatangannya.

"Raka bangun, udah siang! Nanti telat ke kantornya," Mitha berujar sembari terus melangkahkan kakinya menuju kasur.

Mitha langsung mendudukkan tubuhnya disamping Raka kemudian mengulurkan tangannya untuk menepuk-nepuk pipi Raka guna membangunkannya namun baru saja telapak tangan Mitha menyentuh sedikit pipi suaminya itu, Mitha sontak tersentak kaget kala merasakan suhu tubuh Raka yang terasa begitu panas ditangannya.

"Eh, kamu demam? Badan kamu panas banget!" ujar Mitha sedikit panik sambil terus menepuk pelan pipi Raka, mencoba membangunkannya.

"Raka ih, buka matanya dulu! Jangan bikin aku panik!" ujar Mitha semakin cemas kala Raka tak kunjung membuka kelopak matanya.

"Dingin banget Tha," lirih Raka begitu pelan namun masih bisa Mitha dengar dan membuatnya sedikit merasa lega.

"Yaudah aku matiin ac-nya dulu, sebentar."

Setelah berhasil menemukan remotenya, Mitha segera mematikan semua pendingin ruangan yang ada dikamar mereka kemudian kembali mendudukan badannya disamping Raka.

"Kamu kok bisa demam gini sih? Perasaan semalem masih baik-baik aja, emang kemarin makan apa aja diluar?" cerocos Mitha.

"Nanti dulu bawelnya. Dingin banget Tha, mau peluk," ujar Raka sedikit merengek.

Mitha menghela napas pelan menghadapi sikap manja Raka jika sedang sakit seperti ini, kemudian segera memposisikan badannya menyandar ke kepala ranjang samping Raka, yang langsung disambut oleh pelukan dan juga sandaran kepala Raka di dadanya.

Couple Prik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang