kala apel pagi

225 41 6
                                    


Prim berjalan ke arah aula sekolah sambil melempar-lempar bungkus tissue yang dibawanya.


"Hah? Sape, tuh?" gumamnya pas liat cewek berdiri di depan pintu aula.

Seorang siswi dengan dasi berwarna merah, yang menandakan ia adalah anak kelas 1, sedang berdiri resah di sana.


Ngapain anak kelas 1 datang ke apel pagi anak kelas 2?

Prim mempertanyakannya.


"Ngapain, dek?" tanyanya.

Siswi tadi menoleh kaget.

"Eh, kak! Anu..- mau tanya, dong?"

"Apa'an?"

"Kakak dari kelas apa, ya?"

Prim menatap siswi tadi dengan heran.



'Idih, sok akrab.'

'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Mafia Kinder...- maksud gue Tanuki."

"Ah! Kebetulan!"

Prim tambah bingung saat siswi tersebut memberinya sebuah spidol gambar.

"Tolong, dong, kasihin ini ke kak Pong. Bilangin semoga study tour nya semangat, ya!"

"Hah!?" pekik Prim, yang sebenarnya pengen protes tapi dah terlanjur ditinggal pergi.


Kini ia cuma bisa diam melongo di depan pintu aula.



"HAH!? APAAN SIH BANGSAT!? DIKATA GUE KURIR J*T KALI, AH!" umpatnya.



Disaat yang lain mungkin disemangati pacar dan gebetan masing-masing, Prim malah disuruh untuk menyemangati gebetan orang lain.

Miris kali nasibnya, hiks.

Dan yang lebih bikin kaget...-

"Ternyata orang beler kek Pong yang kerjanya nolep di kelas punya fans juga, ya."

'Iri, deh.'


Dengan cepat ia masuk ke dalam aula. Dilihatnya orang yang bersangkutan lagi berdiri sandaran di tembok sambil mendengarkan lagu lewat earphone.

It's MAFIA Kindergarten~ TANUKI CLASS ✔Where stories live. Discover now