2. Transmigrasi Elyana-After Married

377 55 192
                                    

Assalamualaikum semua. Vote n comment jugaaa.

"Bahkan sejuta syair indah tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu"- Deo

Saat ini, Alya sedang berada balkon kamarnya menikmati sore hari Dan menanti senja menjadi gemerlap malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini, Alya sedang berada balkon kamarnya menikmati sore hari Dan menanti senja menjadi gemerlap malam. Sambil itu Alya juga memetik gitar yang sedari tadi berada dipangkuannya. Sementara Deo, pria itu tetap berada disamping Alya sambil meminum kopi miliknya.

"Sayang, call me mas, boleh?" Tanya Deo pada Alya dan diberi anggukan setuju dari isteri nya itu.

"Nyanyi yok mas," Tawar Alya

"Boleh." Jawab Deo seadanya

يا حبيبي، يا نبض قلبي
خليك معايا طول الوقت ما تفارق عيني

Nyanyi Deo sambil menatap istrinya itu dengan tatapan lembut dan sayangnya pada istrinya.

"بعدك يكويني، قربك يحيني
محتاجك جنبي دلوقتي وأيامي الجايه"

Sambung Alya dengan nyanyian bahasa arabnya itu,

"وحدك أنت نصيبي، نور العين يا حبيبي
غيرك ما بعشق حدا"

Nyanyi Alya dan Deo bersamaan dengan petikan gitar yang mengiring lantunan suaranya sesuai music gitar.

"Denyut jantungku berdebar
Terasa indahnya
Dunia ini kita yang punya
Akulah mataharimu
Kaulah kekasihku
Kita kan bersama selamanya"

"وحدك أنت نصيبي، نور العين يا حبيبي
غيرك ما بعشق حدا"

Nyanyi mereka berdua dengan suara merdu mengiringi sore hari mereka

"Denyut jantungku berdebar
Terasa indahnya
Dunia ini kita yang punya
Akulah mataharimu
Kaulah kekasihku
Kita kan bersama selamanya"

Lanjut mereka sehingga selesai lagu tersebut. Setelah itu Alya meletakkan gitar yang tadi dipangkuannya ke bangku yang ada disamping kirinya.

"Makasih mas, makasih untuk segalanya. I love you so much Deo." Kata Alya masuk ke pelukan suaminya itu. Sementara Deo, dirinya menerima pelukan istrinya itu dengan senang hati sesekali dirinya mengecup kepala Alya

"I love you too sayang, sudah berapa kali aku ingetin gausah makasih ke aku. Seharusnya aku ucapin itu karena kamu lebih milih aku yang ga ada apa-apa ini daripada mereka yang ada apa-apa nya." Kata Deo mengingat bagaimana cubaan untuknya saat mendekat hari pernikahan mereka.

Menurutnya itu cubaan yang ga bisa dilupakannya, datangnya Tirta yang mengajak Alya menikah, tidak sampai disitu, Alya juga sempat diculik oleh seseorang yang sehingga saat ini tidak diketahui oleh mereka siapa di balik topeng penculik itu.

Tapi semua itu adalah kenangan masa silam. Kini, Deo sudah mendapatkan berliannya, Deo berharap bisa menjaga Alya hingga akhir hayatnya.

"Hurmm, udah-udah sekarang masuk yok. Hari udah mulai gelap ga lama lagi magrib. Sana mandi, bersih-bersih terus kita solat bareng." Titah Deo kepada istrinya itu

"Baik komandan tercinta!!" Kata Alya melepaskan pelukannya pada Deo sejenak lalu beranjak masuk ke bathroom buat mandi.

(***)

"Sudah berwudhu belum?" Tanya Deo lagi pada Alya yang saat ini sedang duduk santai bermain hapenya menunggu waktu adzan solat magrib berkumandang.

"Sudah mas, tinggal tunggu adzan setelah itu solat." Kata Alya pada suaminya itu.

"Huftt, sayang daripada kamu main hape, mending kamu berzikir biar nambah pahala." Kata Deo lagi melihat isterinya itu lebih mengutamakan hape.

"Maaf mas, iya deh ga main hape lagi. Mas udah wudhu?" Tanya Alya lagi

"Sudah dong, lihat ni udah rapih gimana ganteng ga?" Tanya Deo sambil tersenyum manis menatap isterinya itu

"Always!!" Jawab Alya berbalik tersenyum manis

Tidak lama kemudian, adzan yang ditunggu mereka kini berkumandang sangat jelas karena posisi mansion mereka itu sangat berdekatan dengan mesjid.

Mendengar itu mereka langsung saja mengambil posisi buat solat bersama. Yang diimamkan Deo dan makmumnya Alya.

Skip

Kini mereka telah selesai mengerjakan solat magrib dan saat ini lagi berdoa.

"Ya Allah, jika ini yang terbaik untuk ku maka permudahkan lagi kami untuk bahagia. Ku mohon, jangan kirimkan dugaan berat kepada kami karena aku belum rela kehilangan kasih sayang dari rumah kedua ku. Ku mohon juga ya Allah, titipkan lah zuriat untuk kami berdua." Doa Alya

"Ya Allah, ku mohon berikan kami kebahagiaan yang abadi. Aku tidak menolak jika engkau memberikan dugaan tapi ku mohon dugaan itu tidak menghancurkan kebahagiaan ku dengan isteri ku. Ya Allah ku mohon titipkan zuriat untuk diriku dan isteriku." Doa Deo lalu setelahnya dirinya menoleh ke arah Alya yang juga baru selesai mengaminkan doanya.

"Salam dulu." Kata Alya menarik pelan tangan Deo dan menyalim tangan suaminya itu. Begitu juga Deo dirinya meletakkan telapak tangannya tepat di kepala Alya

"Jadilah isteri solehah untuk anak kita di masa hadapan. Makmum ku, kamu itu seperti bintang yang dititipkan Tuhan untuk tetap berdampingan dengan bulan. Begitu juga, kamu yang dititipkan untuk tetap disampingku dan bahagia bersama. Makmum ku, tetap lah disisi ku walau badai menerpa rumah tangga kita." Kata Deo perlahan namun masih bisa didengar oleh Alya

"Imam ku, bimbing lah aku untuk menjadi wanita yang solehah. Tegurlah aku jika aku melakukan kesalahan dan bulan jangan tinggalkan bintang hanya karna sebuah badai yang menerpa." Sahut Alya sambil menatap ke arah bola mata Deo yang jug menatap dirinya

"Imam ku"

"Makmum ku"

Sahut mereka berdua secara bersamaan.

"Aku mencintaimu." Ucap mereka lagi bersamaan.

🐭🐭🐭
Vote n comment juga ya.. bye.🦛

(END) Transmigrasi Elyana -After Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang