13. Transmigrasi Elyana-After Married

157 31 140
                                    

"Terkadang mereka hanya meminta seseorang menjadi sempurna bak peri yang tak berdosa. Namun siapa lah kita yang cuma manusia tak lari dari dosa."-Hapoy🐼

***

"Bi, suami aku ada dimana?" Tanya Alya kepada seorang maid yang baru saja ditugaskan kembali di mansion ini. Bukan kehendak Deo namun dipaksa oleh wanita yang bergelar mommynya.

Bahkan Deo, membohongi orang tuanya dengan mengatakan bahwa Alya lah yang tidak menginginkan maid ada di mansion ya itu.

"Ouh, tadi bibi liat kalau tuan baru saja naik menggunakan lift, nyonya." Kata bibi Lastri itu dengan sopan santunnya.

"Baiklah bi, ter-" ucapan Alya terhenti kala mualnya itu datang kembali.

Ya dari semalam, Alya dilanda mual yang sangat membuatnya tidak tidur malam. Sama seperti hari ini, bahkan tubuhnya lemah untuk sekedar dibawa berjalan mengelilingi mansion.

"Nyonya, nyonya gapapa? Hayo sini duudk dulu dan minum air ini nyonya." Kata bibi Lastri dengan panik lalu memberikan gelas yang berisi air putih yang tidak terlalu panas.

"Gimana nyonya? Masih mual?" Tanya bibi Lastri lagi namun diberi gelengan oleh Alya

"Alya gapapa kok bi, dari semalam udah gini. Bibi lakuin pekerjaan aja ya bi jangan khawatirin aku, aku gapapa." Kata Alya sambil tersenyum hangat kepada bibi itu.

"Nyonya, sebaiknya anda periksa ke dokter manatau ada udang dibalik bakwan. Manatau perutnya nyonya lagi ada penerus bapak Deo? Yaudah bibi ke belakang dulu ya mau nyiram tanaman. Nyonya kalau ada apa-apa tinggal teriak aja bibi bakal datang ke nyonya dengan segera." Kata bibi Lastri membuatkan Alya terkekeh geli mendengarkan nya.

"Apa benar? Tapi ga mungkin lah." Batin Alya dengan hati yang berbunga-bunga

"Mending ke ruang kerja mas. Eh bawain coffee juga deh." Batin Alya lalu beranjak untuk membuatkan coffee milik Deo.

"Okey good Alya, hayo ke ruang Deo!!" Kata Alya pelan lalu membawa coffe tersebut berjalan ke arah tangga.

Kenapa ga naik lift? Deo melarangnya untuk menaiki lift katanya sih lift itu hanya untuk Deo dan orang tertentu dan tentunya bukan Alya.

Didalam perjalanannya menuju ruangan Deo, Alya masih saja memikirkan ucapan bi Lastri tadi. Fikirannya meliar kesana dan kesini, diotaknya banyak pertanyaan dan dihatinya semakin berbunga-bunga sehingga lupa jika dirinya saat ini tidak disukai oleh sang suami.

Dengan terlupanya saat itu, Alya langsung saja masuk ke ruangan Deo dan Deo juga saat itu ingin membuka pintu, akibat terkejut Alya tidak sengaja menjatuhkan gelas kaca itu ke lantai sementara dirinya terjatuh tepat ditubuh Deo. Sementara Deo, dirinya kaget saat menatap wajah sang istri yang masih disayanginya namun ego melebihi segalanya

"Anda ambil kesempatan? Cepat alihkan tubuh kotor kamu dari saya." Kata Deo dengan sarkasnya kepada Alya yang kini bangun dari tubuh Deo

"M-maafkan Alya, Mas, aku ga sengaja." kata Alya sambil menunduk takut. Takut dipukul seperti sebelumnya

Bukannya menjawab Deo memilih duduk kembali di sofa ruangannya dan berkata

"Bersihkan kekacauan ini, saya berikan waktu 20 menit dari sekarang. Jika tidak, hukuman menantimu." Kata Deo lalu memilih bermain handphone miliknya sesekali menatap istrinya itu

"Maafin aku, sayang." Batin Deo lalu memilih melihat handphonenya kembali

Sementara Alya memilih mengambil bakul plastik, sapu dan mop di lantai dasar mansion lebih tepatnya meminta ke arah bi Lastri. Setelah itu memilih naik menggunakan tangga ke arah ruangan milik Deo.

(END) Transmigrasi Elyana -After Married Where stories live. Discover now