18. Transmigrasi Elyana-After Married

200 17 82
                                    

Selamat membaca.

“Hal yang diriku sesali adalah menyia-nyiakan sebongkah berlian demi mulut seekor burung yang berusaha memecah-belahkan istana yang selama ini ku dambakan.” -Deoandra

***

New York, 12:00AM

Saat ini, Deo sedang duduk di kursi ruang kerjanya. Di hadapannya saat ini terdapat beberapa lembar kertas laporan yang diberikan oleh bawahannya.

“Sebutkan semuanya, saya malas untuk membacanya?” Kata Deo meminta sekretarisnya lah yang membacakan laporan tersebut untuknya.

“Pada tanggal 17Desember, 7:00 pagi. Pengeluaran yang keluar dari blackcard pertama nyonya Alya lebih dari USD 125,0000. Sementara-” Ucapannya terhenti disaat Deo mengangkat tangannya bagi memerintahkan untuk berhenti berbicara.

“Sebelum ini, Alya ga pernah ngeluarin uang dengan nominal sebanyak itu.” Batin Deo sambil menatap dokumen laporan pengeluaran istrinya yang diberikan oleh sekretarisnya.

“Saya harap kalian sudah selidiki tanpa perintah saya.” Kata Deo lagi

“Sudah Bos, di lembar nomer dua dan tiga terdapat bukti untuk memperkuatkan laporan perbelanjaan nyonya Alya. Namun, dari yang saya dapati dan beberapa data yang diberikan oleh bodyguard-bodyguard yang bertugas di mansion utama, mengatakan bahwa nyonya sentiasa berada dirumah, dalam artian bukan nyonya yang menggunakan balckcardnya. Melainkan orang lain, bos. Hanya itu yang ingin saya sampaikan, ada yang bisa saya lakuin lagi?” Tanya sekretaris milik Deo dengan bersopan santun.

“Bagus, terus laporan tentang Icha? Apa masih sama?” Tanya Deo lagi

“Di lembar terakhir, berisikan semua laporan tentang nona Icha, Bos. Dan ada lagi yang mengejutkan kita bahwa nona Icha adalah adik kandung dari-” Ucapannya terhenti kala melihat tangan Deo terangkat lagi.

“Kita pulang ke Indonesia, Segera!

“Baik, Bos.” Jawab sekretarisnya lalu memilih untuk beredar dai ruangan buat mempersiapkan kepulangan mereka kembali ke Indonesia.

“Tunggu Mas, Alya. Maafin Mas yang bodoh ini. Baby, Ayah mohon.” Batin Deo sambil menatap semua lembaran kertas yang diberikan sekretarisnya itu.

Percayalah bahwa, Deo ke New York tidak sepenuhnya untuk menyelesaikan masalah kewangan di perusahaan cabangnya yang ada di Indonesia. Namun, dirinya ke New York untuk menyiasat lebih lanjut apa yang dilakukan musuhnya terhadap dirinya.

Akan tetapi, dengan bodohnya dirinya memilih cara seperti ini agar rencananya semua berjalan dengan mulus tanpa halangan. Setelah semuanya selesai, Deo berjanji untuk menebus semua kesalahannya ke Alya dan calon bayinya itu dengan memberikan seluruh kasih sayang kepada sang isteri dan calon anaknya itu.

***

Indonesia, 21:00WIB

Sementara di Indonesia sekarang, Alya masih saja merasakan tidak enak badan setelah meminum susu yang dibuat oleh Icha terhadap dirinya. Bahkan sekarang ini, Alya sedang berbaring di kasur yang ada di kamar miliknya sambil sesekali membawa bayi yang ada di perutnya itu berbicara.

“Sayang, mama merasa tidak enak hati dari pagi tadi. Entah apa yang bakal terjadi setelah ini, namun mama mohon itu tidak bersangkutan dengan anak mama ini.” Jeda Alya sejenak sambil mengelus perutnya yang sesekali ada pergerakan disana petanda bahwa perutnya ditendang lembut oleh sang anak.

“Mama sayang kamu, baby.” Lanjut Alya lagi sambil memejamkan matanya sejenak. Entah mengapa dirinya tiba-tiba merasa sedikit sedih dan hatinya menjadi sedikit sesak mengenang tentang bayi daam kandungannya itu.

(END) Transmigrasi Elyana -After Married Where stories live. Discover now