Maledictus

3.9K 588 52
                                    

-Kinn Pov-

Tak lama setelah pembicaraan aku dan ayah di tepi ballroom, tiba-tiba saja seorang pengawal keluarga Porsche datang menghampiriku. Dengan penampilan kacau dan nafas terengah, ia membawa kabar tentang keributan yang terjadi di kastil setelah Kim ketahuan menerobos masuk ke kamar Chay. Pelopor utama dari keributan itu tentu saja Porsche--omegaku--yang menghajar habis Kim sampai babak belur.

Setelah ayah juga ibu Porsche diketahui telah lebih dulu meninggalkan acara, ayahku segera menyuruhku untuk menyusul pulang ke kastil dan menengahi permasalahan disana. Bagaimana pun, bajingan cilik itu juga adik bungsu yang merupakan tanggung jawabku sebagai kakak. Jadilah ayah yang tinggal di acara penobatan, dan aku terpaksa pergi sebelum sempat bicara dengan kaisar sesuai rencana.

"ANAKINN!!!"

Suara nyaring itu melengking saat wujudku baru saja tiba di ruangan penuh ketegangan di dalamnya. Sebagai tambahan informasi, kalau nama depanku disebut lengkap oleh Porsche, berarti dia sedang marah besar dan siap untuk menghajarku juga.

"Sayang, jangan teriak-teriak. Sudah malam-"

"DIAM! LIHAT ADIKMU ITU!"

Telunjuk Porsche sudah mengarah pada Kim yang tengah duduk bersimpuh di hadapannya dengan kondisi babak belur. Aku tahu sebagai seorang alpha, adikku itu sebenarnya bisa saja melawan Porsche yang seorang omega. Tapi, pada akhirnya ia tak melawan karena begitu menyayangi calon keponakannya yang bisa saja akan berada dalam bahaya.

"Aku tahu, aku sudah dengar dari pengawal. Lalu ayah dan ibu dimana sekarang?"

"Di kamarnya Chay. Mereka sedang memarahi anak nakal itu dan aku juga sudah kunci pintu dan jendelanya agar tak bisa dibuka kecuali menggunakan kunci khusus." Pandangannya beralih pada Kim. "Kau sekarang mau lewat mana? atap?! memalukan!" Aku dengan siap menahan tubuhnya yang sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali menghajar Kim.

"Porsche, ingat anak kita." Aku menenangkan Porsche dan kini beralih menatap Kim yang sibuk meringis kesakitan. "Kimhan. Kurasa hasil perundingan kita sudah jelas kemarin. Kau janji harus menjauhi Chay dulu sampai hari kelahiran anak kalian. Kau juga ingat kalau pertemuan dengan Chay adalah nanti saat kalian mating, kenapa tiba-tiba melanggar?" tanyaku.

Kim nampak tak terima dengan ucapanku. "Aku rindu Chay! aku juga rindu anakku. Kalian seenaknya saja melarangku ini-itu, tapi apa kalian pernah memikirkan bagaimana perasaan kami? Chay bahkan sedih karena merindukanku. Mengandung itu bukan perkara mudah bagi seorang omega yang jauh dari alpha-nya. Aku-"

"Kau tahu kalau mengandung itu bukan perkara mudah tapi kau malah membuatnya mengandung di usia muda!"

"Porsche." Aku kembali menengahi suasana. "Kim, aku sudah cukup menghajarmu kemarin. Jadi kali ini aku hanya ingin bicara baik-baik padamu. Jangan lakukan ini lagi, kau bahkan sampai menghajar habis para pengawal keluarga Porsche demi menemui Chay. Lagipula, kami semua bukannya tak merestui hubungan kalian. Anak kalian pun akan kami sambut dengan suka cita, meski Chay terpaksa harus menunda dirinya untuk masuk ke akademi. Tujuan kami memisahkan kalian itu sebagai pendewasaan diri. Baik kau dan Chay, kalian berdua sama-sama muda. Tapi dengan kehadiran anak kalian, kau harus sudah siap menjadi ayah, Chay juga harus sudah siap menjadi ibu." Tubuhnya aku bangkitkan untuk berdiri menghadapku. "Apa yang sudah kau lakukan selama ini? hm? selain kabur dari kastil dan mencari kesenangan diluar, apa yang sudah kau persiapkan untuk menjadi seorang alpha yang bertanggung jawab? belum ada, Kim. Kau harus banyak mengejar ketertinggalanmu sebagai anak seorang duke, sebagai alpha dari Chay, juga sebagai ayah bagi anak kalian. Gunakan waktu saat kau jauh dari Chay untuk menjemput versi terbaik dari dirimu. Chay ada disini, kami menjaganya." Tatapan nyalang Kim pelahan mulai meneduh.

He's My Queen (VegasPete)Where stories live. Discover now