Bab 10: Kelana Menemukan Jati Diri

70 6 0
                                    

Stars


Jay menghabiskan waktunya saat itu di balkon kamarnya yang menghadap langsung ke belakang taman di halaman rumahnya, Jay tidak merokok yang laki-laki itu lakukan hanya memandang kosong langit yang penuh bintang malam itu dan mengenang dimana Mama, dia dan Eza sedang berada di belakang rumah halaman nenek dengan kegiatan yang saat ini Jay lakukan. Melihat bintang dan menyebut nama bintang tersebut sesuai nama aslinya, ada yang fiksi sederhana Mama yang buat nama itu, ya hanya untuk membuat mereka senang bahwa bintang itu adalah miliknya. Matanya beredar berkelana mencari bintang yang paling terang di antara bintang yang lain, hanya dengan begini saja hatinya merasa tenang, merasa bahwa hidup adalah seratus persen ketidak-adilan.

“itu bintang Eza, bawahnya gue.”

“nggak adil banget Mama.”
Menyudahi kegiatan tersebut Jay memilih untuk masuk ke dalam kamar lalu menelisik piala-piala Eza yang tertata rapi di kamarnya, sederhana saja piala yang Eza raih saat itu sangat banyak bahkan sebagiannya lagi berada di kantor Papa dan juga di ruangan khusus milik Papa. Tak heran jika Jay bisa sampai seperti ini sekarang, memandang itu semua dan berkhayal bahwa piala itu adalah miliknya. Ada pemikiran bahwa kesalnya Jay sebelumnya ingin memecahkan semua penghargaan yang Eza dapatkan, agar emosinya puas dan tidak lagi meledak-ledak, tetapi ketika mendengar pengakuan yang diucapkan oleh Sekar sebelumnya sedikit membuat hatinya terobati, hanya sedikit.

Semuanya selalu berakhir seperti ini, Jay sendiri juga yang harus kena getahnya, ternyata yang apa ia pikirkan sebelumnya adalah jawaban yang benar adanya. Jay kira itu adalah salah kaprah rupanya terjadi dengan pergerakan semesta yang aneh cara kerjanya. Berbaik hati pada keadaan rasanya seperti menelan makanan disaat sedang menangis, memotong rumput dengan mata pisau yang tumpul karena sudah tidak di asah lagi, sulit dan Jay tidak dapat melakukannya. Karena yang ia pikirkan adalah bahwa itu semua murni kesalahan seorang Greya Eza Cakrawala.

...

Laki-laki dengan tinggi badan 181 cm itu, sejak pagi tadi setelah melahap nasi goreng buatannya sejenak melupakan kejadian kemarin yang benar-benar tidak dapat dimasukkan ke dalam akal sehat manusia pada umumnya. Tangan laki-laki itu meraih kalender yang menggantung di samping kiri pintu kamarnya.

“check-up?” Mata Eza melihat lingkaran merah yang menunjukkan tanggal sekarang, di bawahnya ada jadwal check-up yang mengharuskan laki-laki ini untuk datang. Eza kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu mempelajari materi yang siapa tahu akan muncul di soal-soal ujian beasiswa yang akan datang, Eza memilih Universitas di Amerika karena peluang untuk masuk kesana juga cenderung lebih baik untuk masa depannya, hanya ini yang bisa Eza lakukan untuk membahagiakan kedua orangtuanya kembali. Ya meskipun peluang disana cukup baik tetapi pesaingnya sangat ketat dan pasti jauh lebih baik dari pada Eza sendiri. Walaupun begitu Eza sudah meminimalisir jika itu terjadi, maka dengan inilah dia berjuang, belajar dan terus belajar meskipun kadang sesekali Eza mengalami demam secara tiba-tiba karena kelelahan, jarang ada waktu untuk beristirahat, tetapi mengingat bahwa waktunya tidak akan lama lagi Eza mengesampingkan itu semua, dia hanya ingin membuat Papanya bangga walaupun itu di hari terakhirnya ada disini.

“Za.” Suara ketukan pintu terdengar dan itu Jay yang memanggil namanya.

“masuk.”

Jay membuka pintu menampilkan laki-laki berkaos hitam dengan celana training panjang berdiri disana dengan seorang pria yang sudah membuat Eza memijit pelipisnya. Untuk saat ini mereka berdua melupakan kejadian kemarin, berdamai walaupun tidak tahu akan seperti apa nantinya. Laki-laki di sebelah Jay menyengir lebar seperti emoji bulan gosong di ponsel. Jake masuk ke dalam kemudian sekonyong-konyong laki-laki itu merebahkan tubuhnya di kasur Eza yang sudah rapih tetapi karena cecunguk itu datang, sprei yang sudah tertata rapih beserta bantal, boneka ice bear hadiah dari Jay, serta guling sudah tidak karuan lagi posisinya saat ini.

[✓] Stars | Sunghoon (SELESAI)Where stories live. Discover now