Bab 16: Semuanya Tentang Mengenang

83 7 0
                                    

Stars

Raka saat ini punya kegiatan sendiri, ia disibukkan dengan kehadiran Ddongsik, seekor kucing kecil, imut, yang ia temukan di pinggir jalan di daerah Senayan. Melihat bagaimana kucing itu tidur di pangkuannya dengan tenang dan damai membuat pikirannya melayang akan Eza yang sudah lama sekali jarang terlihat di matanya. Sesekali kadang Raka menemukan laki-laki itu keluar—masuk rumah sakit tanpa bertemu ataupun bertutur kata, karena Raka masih memiliki perasaan bersalah kepada Eza. Kehadiran Ddongsik perlahan-lahan membuat rasa bersalah Raka berangsur-angsur membaik. Awalnya Raka ingin pergi tetapi melihat Ddongsik yang sangat nyaman tertidur di pangkuannya saat ini, membuat Raka tidak tega kepada makhluk hidup ini yang sepertinya menyukainya sejak pertama kali bertemu di pinggir jalan.

Ponselnya bergetar dan itu dari Jake. “Hey buddy, lo sibuk?” suara laki-laki berdarah Aussie itu terdengar.

“iye gue lagi ngurus Ddongsik.”

“Ddongsik? What is that?”

“Kitty.”

“Gosh dude! Gue otw yak, penasaran liat kucing lo.”

“Oke dateng aja bre.”

Tidak butuh waktu lama bagi Jake untuk bergegas meluncur ke rumah Raka, laki-laki itu datang dan langsung merebahkan tubuhnya setelah berbincang sedikit dengan Mama Raka di bawah sana. “tumben nyokap lo ada di rumah bre.” Raka yang masih sibuk memperhatikan Ddongsik bergumam sebagai tanggapan yang berarti bahwa setuju juga dengan pertanyaan Jake sebelumnya.

“gue juga nggak tahu, tumbenan banget. Anyway, kabar Eza gimana? Sehat? Gue mau ketemu sama dia.”

“lo nggak tahu kabarnya?”

“Lah, kabar apa?”

“Eza udah ke Amerika bre.” Mendengar itu Raka membulatkan matanya tidak menyangka bahwa laki-laki itu pergi secepat ini. “Lah serius?”

“Iya beneran, lo nggak percaya banget sama gue.”

“soalnya lo tukang bohong.” Jake melempar bantal milik Raka ke arah laki-laki itu yang sedang duduk memangku kucing kesayangannya.

“Ini gue serius, terserah lo mau percaya atau nggak.” Kata Jake mencoba untuk membuat Raka percaya kepadanya.

“Terkesan buru-buru banget Eza pergi ke Amerika, ada masalah lagi sama Jay?” Jake menghela nafasnya di atas kasur milik Raka, mendengar hembusan nafas yang kasar dan berat itu membuat Raka mengerti bawa ucapan sebelumnya yang ia tanyakan kepada Jake, adalah jawabannya juga.

“Jay pukulin habis-habisan Eza di gudang rumah, untungnya bokapnya dateng terus bawa kabur Eza duluan menjauh dari Jay yang udah gila.” Raka hanya dapat menyimak dalam keterdiamannya mendengar Jake bercerita.

“terus ajaibnya bokap—nyokap nya langsung kecewa sama Jay, yang kita tahu padahal mereka berdua udah nggak peduli lagi dengan keadaan Eza. Jay dibawa ke psikolog kadang gue temuin dia bolos beberapa kali.” Raka diam, tidak mengekspresikan apapun lagi rasanya bingung dan ekspresi apa yang seharusnya ia berikan kepada laki-laki yang saat ini sedang melihat ke arah langit-langit kamarnya.

“gue bingung mau jawab apa.”

“Gue ngerti.”

“Di satu sisi Jay masih sayang, tapi ego dan gengsinya terlalu besar lo ngerasa juga kan?” kata Raka dan Jake menyahut dengan anggukan.

“Dia bisa aja berdamai tapi karena masa lalunya dia yang buruk dan juga udah hancur dari awal jadi ya nggak salah juga sebenarnya Jay bisa jadi pribadi yang menyeramkan dari apa yang kita kira. Ini bukan sepenuhnya kesalahan Jay, keluarganya yang udah buat Jay menjadi orang yang buruk, dari awal kesalahan itu udah masuk ke dalam keluarganya bukan Jay. Jay udah bisa menahan emosinya mati-matian saat dulu, tetapi untuk sekarang dia lelah, dia udah capek.” Penuturan Raka ada benarnya juga, orangtua dan keluarga besar seharusnya memberikan sisi positif yang baik sehingga tidak ada perbandingan-perbandingan yang menyakitkan hati seorang anak secara tidak langsung, memang bisa dikatakan itu keinginan yang terbaik dan orangtua mana yang tidak ingin anaknya menjadi yang terbaik, tetapi hal itu juga sebenarnya harus di sadari dengan akal dan hati, saling terbuka itu tidak ada salahnya bahkan mengalah dan memahami potensi dari seorang anak juga hal yang paling utama.

[✓] Stars | Sunghoon (SELESAI)Where stories live. Discover now