t.o.d

129 33 8
                                    

Udah satu minggu gue menghindar dari manusia yang namanya Kareindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah satu minggu gue menghindar dari manusia yang namanya Kareindra.

Pokoknya gue udah nggak mau berurusan sama cowok yang sering dijodoh-jodohin sama cewek lain.

Makan ati doang.

Dan satu minggu pula gue nyari-nyari kakak kelas yang namanya Bintang. Gue sampe bolak-balik ke belakang gor buat mastiin keberadaannya, tapi hasilnya zonk. Dia nggak keliatan dimana-mana.

Gue sempet berpikiran kalau yang gue liat di belakang gor waktu itu bukan manusia tapi kok ya keliatan nyata banget.

Kalau misal beneran setan, EMANG ADA YANG SEGANTENG DIA?!

"Gue abis nonton film 2037 yang direkomendasiin dari Lily. Ampunnnn...nangis sampe nafas gue ngik-ngik. Terus pas ending gue bengong lama banget."

"Bengong kenapa?" tanya Kanin sambil memijat-mijat jempolnya yang pegel gara-gara abis nyatet seabrek.

"Gue nggak paham endingnya gimana. Dikasih kayak clue gitu sih, tapi gue tetep bingung," jawab Selin sambil ngebenerin tali rambutnya.

"Nanti gue nonton deh." Isa menidurkan kepalanya di atas meja. "Kapan ya anak akuntansi ngerasain jam kosong yang beneran jam kosong tanpa tugas?"

Nera geleng-geleng. "Mustahil, Sa. Pindah dulu lo ke TKR atau TSM."

"Ogah. Disana nggak ada yang kayak Acil."

Gue menoleh ke arah Isa. "Karena gue kan limited edition."

"Masih ada lima belas menit sebelum pergantian pelajaran. Main truth or dare aja yuk!" ajak Nera yang langsung mendapat delikan mata dari gue dan Kanin.

"Nanti darenya macem-macem kayak di novel-novel gitu. Ogah gue," kata Kanin sambil menempelkan punggung di tembok kelas.

"Bener kata Kanin, jangan yang aneh-aneh darenya. Tapi kalau disuruh nembak Hanif mah gue maju paling depan," ucap gue sambil cengar-cengir ke arah Nera.

Nera mendelikkan matanya. "Gue tonjok lu!"

"Ayo mulai langsung. Noted ya jangan yang aneh-aneh darenya." Selin mengambil tipe-x dari lacinya. Kemudian di putar lumayan kencang hingga ujung tipe-x itu berhenti di....

"Isa!" Yang terpilih langsung mengerutkan wajahnya. "Truth or dare?"

"Truth," jawab Isa mantap.

"Kalau bisa tuker pacar sama kita-kita, lo mau milih tukeran sama siapa?" tanya Nera secepat kilat.

Gue berdecak sambil menatap Nera. "Itu mah pertanyaannya buat gue."

Nera melirik gue sinis. "Kalau lo nggak usah ditanya aja gue udah tau jawabannya."

Gue tertawa mendengar suara sinis Nera. "Gue mau sih jadi pacar keduanya Hanif."

Bintang 5 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang