supporteran (2)

123 24 1
                                    

"Acil!" Gue berjalan mendekati rombongan yang udah pada duduk manis di kursi masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Acil!" Gue berjalan mendekati rombongan yang udah pada duduk manis di kursi masing-masing. Tadi gue sempet mampir ke toilet buat ganti baju makanya ketinggalan rombongan gue.

Gue berdehem pelan sebelum duduk di kursi yang letaknya bersebelahan dengan Bintang di sebelah kanan dan adik kelas yang tadi out lapangan dengan wajah pucatnya di sebelah kiri.

"Oke, selamat makan!" Seru Selin semangat 45.

Kalau boleh jujur, gue laper banget karena dari pagi sampai siang ini belum makan nasi. Cuma basreng dan dua buah cilok yang Selin suapin ke gue sebagai pengganjal perut.

Gue mengunyah sambil menatap adik kelas di sebelah gue yang makan dengan lahap. "Makan yang banyak," ucap gue sambil menaruh dua daging yang ukurannya lumayan besar ke mangkuk adik kelas itu.

"Eh? Makasih, Kak..."

"Cila."

"Kak Cila."

Gue tersenyum lebar kemudian kembali fokus sama mangkuk gue yang perasaan nggak abis-abis ini? Kenapa porsinya banyak banget?

"Kenapa?" tanya gue menoleh ke arah kanan. Melihat Bintang yang tengah menatap gue tanpa kedip. "Mau?" Gue menawarkan makanan gue. Siapa tau dia kepengen liat daging gue yang masih mengepul.

Cowok itu menggeleng lalu kembali berkutat dengan mangkuknya. Gue mengedikkan bahu dan kembali melirik ke adik kelas di sebelah gue. Jangan salah paham pemirsa. Gue nggak naksir atau jatuh cinta. Tenang. Cuma gemes aja karena bocah di sebelah gue itu gemesin banget. Pengen gue toel-toel pipinya.

"Anak kelas berapa?"

"Januari yang lahirnya bukan bulan Januari. Kelas 10 TKR 1." Janu tersenyum yang bikin gue ikutan tersenyum, malah lebih lebar. Emang gue nggak bisa yang gemes-gemes gini.

"Lucu banget. Pengen gue adopsi jadi adek deh."

"Samudera aja lu kelimpungan, gaya-gayaan mau nambah adik," cibir Nera.

"Samudera tuh yang kemarin lo post fotonya di twitter ya, Cil?" tanya Jaya.

"Ho oh. Ganteng, kan?" Liat nih Sam, gue puji-puji di depan temen gue. Awas aja kalau lo mulai bertingkah lagi.

"Anak mana, Cil?"

"CPB BOS!" Gue terkekeh melihat tingkah gue sendiri. "Dia udah punya pacar, Ya."

Mata Jaya mendelik. "Anjir lu!"

"Ya gue kira lo naksir sama calon adik tiri gue."

"Orang gila," balas cowok itu yang bikin gue ketawa lebih keras.

"Udah ah, malu diliatin abang-abang kelas duabelas."

Gue melirik dua cowok yang duduk di sebelah kiri Janu. Lagi-lagi gue tak mengenali siapa dan dari kelas berapa mereka berasal. "Dua cowok sebelah kiri Janu dari kelas berapa?" bisik gue ke telinga Bintang.

Bintang 5 🌟Where stories live. Discover now