8. Pemburu dan Putri.

67 14 0
                                    

Aku begitu khawatir dengan keadaan Snow White. Di mana gadis itu sekarang? Raja pun sangat khawatir, sehingga tidak berselera makan karena mengkhawatirkan putrinya satu-satunya. Agar tidak ada kegemparan di dalam istana. Hanya ada beberapa orang yang mengetahui kejadian tersebut. Raja pun meminta beberapa pengawal mencari Snow White dengan diam-diam ke seluruh kota dan desa. Aku pun meminta para bawahanku yang kupercaya untuk mencari Snow White diam-diam ke tempat-tempat lainnya, seperti ke dalam-dalam hutan yang memang sangat banyak di kerajaan kami. Aku kembali memijat keningku yang pening dengan kejadian di luar dugaan tersebut. Kenapa gadis itu bertindak seceroboh itu.

"Kenapa dia seperti itu?" tanyaku kepada diriku sendiri.

Beberapa kepercayaanku berkata, "Mungkin Tuan Putri Snow White hanya sedang sedikit kesal, Paduka Ratu."

"Dengan pergi dari rumah diam-diam?" tanyaku yang masih tak percaya.

"Kebanyakan anak muda yang baru beranjak dewasa memang seperti itu, Paduka Ratu," kata salah satu bawahanku yang paling terpercaya. "Mereka menganggap diri mereka sudah dewasa, dan menganggap bahwa merekalah yang benar. Dan mengganggap mereka lah pusat dari dunia."

Aku melihat kaki tanganku itu. Orang yang paling kupercayai dalam kerajaan ini karena selalu berkata terus terang apa yang berada di dalam pikirannya.

"Anakku juga pernah melakukan hal tersebut, saat dia berusia enam belas tahu," katanya lagi. "Sewaktu muda, aku rasanya juga seperti itu."

Beberapa dari mereka ikut mengangguk, ikut mengingat masa muda mereka.

"Tak perlu khawatir, Paduka Ratu. Tuan Putri Snow White pasti baik-baik saja," kata yang lainnya.

"Bagaimana aku tak bisa khawatir dengan keadaan putriku sendiri. Bagaimana kalau terjadi apa-apa padanya? Bagaimana kalau dia terluka? Bagaimana kalau dia kelaparan?" tanyaku yang benar-benar khawatir dengan keadaan putri satu itu. "Bagaimana bila dia tersesat?"

Aku pun kemudian mengingat salah satu hutan yang paling dihindari orang-orang kerajaan, Hutan Sihir. "Bagaimana kalau dia masuk ke hutan sihir? Banyak binatang-binatang aneh di sana. Bagaimana kalau dia diterkam oleh binatang buas?" bayangan-bayangan memilukan langsung terbayang jelas di dalam pikiranku.

"Semuanya pasti akan baik-baik saja, Paduka Ratu," kata kaki tanganku itu. "Raja telah mengirimkan banyak pasukan untuk mencari Tuan Putri Snow White. Tuan Putri pasti akan terlindungi dengan baik. Karena doa Anda dan doa Baginda Raja terus bersamanya."

"Bagaimana aku bisa tidak khawatir dengan putri itu," kataku sekali lagi. "Jantung ini benar-benar berdebar keras mengharapkan keselamatannya."

Aku tak menyadari, satu orang bawahanku membawa masuk seorang pria yang tak kukenal dihadapanku. Aku masih begitu khawatir dengan keadaan Snow White. Snow White yang begitu dingin padaku. "Setidaknya, dia bisa membuka hatinya dan memberikannya kepadaku ... mungkin semua ini tidak akan terjadi seperti ini," kataku sedih.

"Paduka Ratu ..."

"Ya?" Perhatianku kini teralih kepada pria yang baru kulihat itu.

"Pria ini adalah seorang pemburu. Dia sangat mengenal Hutan Sihir. Aku pikir, kita bisa meminta bantuannya untuk menemukan Tuan Putri Snow White."

Aku menatap pemburu itu. Tubuh pemburu itu cukup besar dan terlihat kuat. "Apa kau benar-benar mengenal area Hutan Sihir?" tanyaku khawatir.

Pemburu itu menganguk. "Iya, Paduka Ratu. Aku sangat mengenal hutan itu. Aku selalu bermain di sana semenjak aku kecil."

Lalu aku pun mengangguk. "Tolong temukan Snow White." Pemburu itu mendengarku dengan saksama. "Dia telah pergi dengan hati yang dingin keluar dari istana. Mungkin untuk saat ini, es di dalam hatinya telah mencair. Aku percaya dia sudah cukup dewasa untuk menyadari apa kesalahan yang telah diperbuatnya. Bawa dia dan hatinya yang hangat kembali ke dalam kerajaan ini. Bawa dia kembali pada kami. Bawa dia kembali padaku."

Queen GrimhildeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz