Dua manusia pembalap muda itu sudah saling mengenal bahkan sebelum bertemu.
Terbawa oleh persepsi masing-masing tentang satu sama lain, meski tanpa dasar.
Kenapa terlalu dingin?
Ucap itupun terlalu sinis.
Padahal baginya, balapan ini bukan untuk s...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sudah semuanya, Kak?"
"Sudah"
"Paspor dan dokumen sudah lengkap?"
"Yuk, berangkat"
Dari kantor mereka, Lisa, Ten, juga Chanyeol sudah masuk kedalam kendaraan yang sama menuju bandara internasional. Begitu juga dengan seluruh tim mereka lainnya, semua akan berangkat hari ini menuju suatu kejuaraan ditanah Eropa. Sebagian tim sudah lebih dulu berangkat bersama motor yang akan dipakai gadis itu beberapa hari lagi dalam event tersebut.
Dalam perjalanan mereka menuju bandara, Lisa hanya sibuk dengan ponselnya, terus saja memencet kepingan huruf dan angka disana tanpa henti. Sedangkan Chanyeol sedang sibuk kontak telepon dengan tim yang sudah tiba dibandara. Ini jam 10 pagi, tapi Ten terlihat ingin tidur sebentar di perjalanan menuju bandara itu, mengingat ia memang minim istirahat sejak kemarin bahkan hingga tadi malam, menyiapkan segala sesuatunya, dan terus berkomunikasi dengan tim mereka yang sudah lebih dulu berada disana, apalagi perbedaan waktu antara dua benua itu membuat Ten harus berjaga untuk mendapat update informasi.
"Kak Ceye, Kak Ten belum tidur ya semalam?" tanya Lisa pada Chanyeol sesaat setelah Chanyeol menutup sambungan teleponnya.
"Tidur menjelang pagi sebentar"
"Kasihan"
"Bisa tidur lagi di pesawat koq nanti"
"Kak Ceye tidur jam berapa?"
"Jam 2 kalau tidak salah"
"Tidurlah dulu Kak, kalau sudah sampai bandara nanti aku bangunkan"
"Belum ingin, nanti saja di pesawat. Perjalanan selama itu apalagi kalau bukan lebih banyak tidurnya"
