Little Omega 8 : Manja

8.8K 868 73
                                    

Tidak berhenti bergetar badannya. Giginya menggigit ujung kuku jempol tangannya dan dia duduk di meja kasir. Sejak kemarin pikirannya tidak berhenti memutarkan kejadian beberapa hari lalu.

Sudah hampir dua minggu ini tidak ada kejelasan kemana Alpha itu. Menjadikan Omega kecil itu lesu, gelisah, dan tidak tenang. Setelah kejadian pertengkaran antara Lihe dan si Alpha-Wang Yibo di apartemennya.

Sejak hari itu juga Omega itu tidak tahu keberadaan si Alpha. Mau menghubungi juga tidak ada kontak. Ingin menemui juga Zhan tidak tahu Alpha itu tinggal dimana. Mau meminta bantuan Lihe. Juga jangan harap Beta itu mau membantunya. Xiao Zhan sudah hapal karakter Lihe yang berlebihan.

Satu sisi Lihe menggeram ketika melihat Zhan tampak tidak fokus dengan pekerjaanya, sekolahnya dan juga tugas-tugasnya. Sering melamun dan terlambat makan. Entah apa lagi yang dipikirkan Omega kecil itu. Jika boleh sudah dipukul kepalanya oleh Lihe. Kenapa dia sangat bodoh sekali memikirkan Alpha bajingan itu.

Lihe yang awalnya hanya diam bersendekap tangan di antara pintu dapur dan kasir pun mendekati Omega itu lalu menepuk kepalanya.

"Ada apa?" tanyanya lembut, meski dia tahi jika adiknya itu pasti memikirkan si Alpha.

"Ge.." Zhan terlihat semakin lesu, kepalanya bahkan sampai menunduk. Dia ingin bertemu Alpha itu. Hatinya tidak tenang dari kemarin.

"Kau memikirkan si baj-"

"He Gege. Jangan menyebutnya begitu. Aku tidak suka." Zhan mendekatkan dirinya dan menenggelamkan kepalanya di perut kakaknya.

"Kenapa? Dia memang pantas mendapat cacian." Lihe memberinya tepukan di kepala.

"Tidak boleh. Nanti keponakanmu marah ayahnya dihina."

"Tck. Keponakan nakal." desisnya.

"Ge.. Bisakah kau mencari tahu bagaimana kabarnya?"

"Tidak mau. Memangnya dia siapa."

"Ayolah Ge.. Please. Baby ingin bertemu ayahnya."

"Tidak." tegasnya. "Sekali tidak ya tidak boleh."

"Ya sudah. Jangan bicara denganku. Kita kemusuhan." Zhan mendorong kuat tubuh besar Kakaknya dan cemberut. Sampai Lihe mencaritahu tentang Yibo, baru dia akan berbicara dengan Lihe.

"Heh. Bagaimana bisa?"

"Apa ya? Aku tidak mendengar apapun."

"Dasar kelinci buntal."

"Harimau jahat!"

Terus, mereka terus mengolok-olok. Kejadian lucu ini selalu terjadi ketika mereka berselisih paham dan menjadi perdebatan yang dinikmati oleh pengunjung restoran juga pegawai yang lain.

"Hiii. Bukan adikku sudah aku buang kau." Lihe berdiri di belakang Zhan yang cemberut di depan kasir, tidak memperdulikan Lihe.

"Astaga. Aku tidak melihat ada orang berbicara." ujar Zhan, berlagak layaknya sedang sendirian.

Sedangkan Beta di belakang bisa stres merawat kelinci keras kepala ini. Menyebalkan selalu membuatnya khawatir dan sayang di saat bersaman.

"Aarggh Ayaaah!! Belikan aku karung agar bisa membuang Omega siluman kelinci ini."
Teriak Lihe seakan ayahnya mendengar. Padahal Xiao Aheng berada di rumah.

Di sisi lain ketika Lihe masuk ke ruangan 'pemilik restoran' di sudut restoran, manik jernik dari Omega itu menatap sendu perutnya yang buncit karena sudah lebih dua bulan.

"Tenang ya Baby, nanti aku sendiri yang akan mencaritahu ayahmu." Zhan mengelus perut buncitnya.









"Bagaimana keadaannya?"

Little Omega (Yizhan)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang