Little Omega 23: Love Language

4.1K 436 50
                                    

Setelah dibangunkan Wang Ji, Xiao Zhan bergegas ke dapur untuk melakukan aktivitasnya di bantu satu pembantu. Meskipun hamil Xiao Zhan tidak mau bermalas-malasan. Karena itu membuatnya semangat lagi dalam menjalani harinya. Asalkan tidak ada Wang Yibo, Xiao Zhan ajan merasa segar. Sedangkan ketika dia berdekatan dengan sang suami maka rasa mualnya akan kambuh. Hn, anaknya mungkin tidak mau merepotkan sang ayah maka dari itu selalu menghindari ayahnya.

Suara tumisan sayur terdengar begitu indah. Xiao Zhan berdiri di depan kompor dengan apron kremnya yang menutupi perutnya. Baju piyama polosnya masih belum berganti namun dja sudah mandi. Setelah tumis seefood itu selesai, Zhan menggoreng ikan laut yang sedikit besar ke dalam minyak panas. Baunya harum sampai ke meja makan yang tidak jauh dari sana.

Dia orang berbeda umur itu kelaparan. Si besar sudah rapi dengan kemeja dan jas birunya. Siap dengan sendok dan sumpitnya. Kedua tangannya berada di atas meja, bersiap menyantap hidangan. Tidak jauh berbeda dengan si kecil Wang Ji yang sama. Kedua tangannya berada di atas meja dan membawa sumpit. Ada mangkok kecil yang kosong di depannya.

"Ayah, aku lapar" adunya dengan wajah manisnya.

"Hn. Ayah juga".

Lalu mereka terdiam. Perut mereka keroncongan. Sungguh pinang dibelah dua. Wajah datar, hidung mancung dan bibir tebal nya sangat mirip. Mereka sama-sama terdiam. Yibo mencium harum dari makanan semakin merasa perutnya memberontak. Sekitar sepuluh menit berlalu, Yiho tidak tahan dia langsung menuju dapur. 

Namun belum sampai di dalam dapur dia mendengar suara panci jatuh. Karena panik, Yibo berlari menghampiri. Takut-takut ada yang terluka.

"Astaga" Yibo terkejut, "Zhan"

"hueeeeee" kelinci itu memeluk Yibo erat.

"Maaf Tuan Wang, tadi Tuan Xiao sedang mengangkat minyak tapi licin kemudian jatuh."

"Apa?. Hei.. sstt. Beri garam dulu".

"Hiks.. sakit.. panas"

"Mana yang sakit?"

"Kaki" cicitnya






Xiao Zhan meringis ketika melihat kakinya ditetesi obat oleh Wang Yibo. Bahkan ujung matanya mengeluarkan air mata saking panasnya. Bibirnya mengerucut namun terlihat lucu.

"Emm... Sakit" cicitnya.

Wang Yibo melirik sang istri yang duduk di kursi sedangkan dia berjongkok di bawah dan membalut kaki sang istri dengan perban putih. Disamping itu ujung bibirnya tertarik ke atas. Senyum tipisnya tampak menawan.

"Makanya, lain kali lebih fokus. Yang di goreng ayam bukan kaki."

Weh, Zhan menatap bengis Yibo. Dalam hati menyumpah, apa maksud dari kalimat Yibo. "Uwe!! Siapa yang menggoreng kaki?"

Yibo berkelakar, deretan giginya terlihat putih. "Ini buktinya, kakimu yang tergoreng."

"Wang Yibo!" Zhan menggerutu, "Huaaa aku tidak sengaja menumpahkan minyaaak" rengeknya sambil menjambak Yibo, karena terlalu kesal.

"Aa" Yibo memekik lantaran tarikan Zhan sangat keras. Bahkan dia harus memegangi pergelangan tangan Zhan.

"Hentikan.. Aku minta maaf. Akh" Yibo merasa yang tercabut bukan hanya rambutnya namun juga nyawanya.

"Kau juga! Aku tidak menggoreng kaki yaaa.. Dasar Alpha!"

Wang Yibo masih berusaha melepaskan tangan Zhan dari kepalanya namun Zhan masih kesal dan terus menarik rambut hitamnya Yibo. Hingga suara Wang Ji menghentikan aksi anak kecil mereka.

"Ayah, Bunda. Kalian sedang apa?"

Hening,

Yibo berdehem dan segera berdiri. Terlihat anak tampannya yang mirip dengannya sudah siap dengan baju seragamnya. Dia pun mengebas jasnya.

Little Omega (Yizhan)✓Место, где живут истории. Откройте их для себя