15. Menjadi Kuat Bersama

153 37 11
                                    

'Karena kamu adalah keyakinan bahwa kita bisa melalui semua ini.'

Hidupkan Hidupmu

~Thierogiara

***

Kemudian Jarvis benar-benar menjadi sosok yang sangat bertanggung jawab untuk Hanna. Dia sudah tidak meminta Hanna melakukan tugasnya dengan membereskan rumah, karena menurut Jarvis juga tidak ada yang perlu dibereskan di sana, kebanyakan dia bisa sendiri juga. Jarvis menemani Hanna ke dokter, rutin mengambil obat untuk Hanna. Selalu menjadi sosok yang berdiri di barisan paling depan untuk kemudian mengingatkan Hanna minum obat.

Hari ini Hanna seperti sedang tidak enak badan, maka dari itu Jarvis yang membawakan makanan dan membawakan obat yang harus Hanna minum pagi ini. Jarvis yang sebenarnya tidak bisa masak, memutuskan untuk hanya menggoreng sosis dan nugget, kalau dimakan dengan nasi putih pasti akan cukup untuk membuat Hanna kenyang.

Jarvis juga memindahkan Hanna ke kamar yang letaknya tidak di dapur lagi, dia memberikan kasur yang nyaman dan segala hal yang lainnya, pokoknya berusaha memberikan yang terbaik untuk Hanna. Jarvis kemudian membantu Hanna untuk bersandar pada kepala ranjang, setelahnya dia kemudian menyodorkan air putih pada Hanna.

"Jangan banyak pikiran Han, kamu kalau mau nikmati hidup di sini juga nggak masalah." Jarvis memulai obrolan dengan Hanna, ya Jarvis sendiri tidak tahu bagaimana bisa dia menjadi manusia sebaik ini, tapi karena memang hidup adalah sebuah proses, dia yakin kalau Hanna adalah salah satu hal baik yang kebetulan harus dia emban sebagai tanggung jawab. Mungkin karena bertemu dengan Hanna, suatu saat dua mulai menata kembali hidupnya dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Hanna hanya menghela napasnya, tentu saja dia masih berat kalau harus menjadi beban seorang Jarvis, apalagi Jarvis sebenarnya masih muda, dia masih memiliki perjalanan panjang, masih harus menuntaskan kuliahnya, Hanna tidak mungkin tega membiarkannya menghabiskan waktu hanya untuk fokus pada Hanna, hanya dengan memperhatikan Hanna, sementara tentu saja Jarvis berhak dengan jalan hidupnya sendiri.

Jarvis juga sebelumnya belum pernah mengurus orang sakit, masih belum pernah menjadi sebaik ini dengan orang lain. Entah kenapa pada Hanna dia hanya merasa perlu menjadi manusia baik, dia tidak rela kalau tidak memastikan Hanna baik-baik saja.

Baru sekitar tiga suapan, Hanna langsung bangkit dari kasur, berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang bergejolak. Jarvis juga mengikuti Hanna masuk ke dalam kamar mandi, dia kemudian memikat tengkuk Hanna berusaha menenangkan wanita itu.

Padahal sama sekali tidak ada yang keluar kecuali cairan kental yang sebenarnya seperti ludah baginya. Hanna sudah terkulai lemah tak berdaya di tempatnya, Jarvis menyugar rambut Hanna, mengelus kening wanita itu.

"Kita ke rumah sakit, ya?" Jarvis meminta persetujuan.

Hanna menggelengkan kepalanya. "Aku mulai yakin kalau aku hanya akan mati sia-sia, jangan kotori tangan kamu hanya untuk mengurus sampah kayak aku."

Jarvis menghela napasnya, kalimat yang menurutnya sangat menyebalkan, dia tidak suka itu terlontar dari mulut Hanna, karena nyawa saja sebenarnya sudah sangat berharga, Hanna harus hidup, karena masa depan tidak boleh seburuk masa lalu.

"Kita ke rumah sakit sekarang." Karena dari jawaban Hanna, Jarvis justru yakin untuk membawa Hanna ke rumah sakit.

***

Dokter langsung melakukan pemeriksaan karena sebenarnya Hanna adalah pasien yang memang harus dipantau, Jarvis menjelaskan kalau dia selalu memastikan Hanna meminum obatnya tapi fakta lain mengatakan bahwa Hanna justru beberapa kali membuang obat yang Jarvis sediakan untuknya, itu menyebalkan sih, tapi Jarvis masih berusaha menjadi manusia yang sabar, melapangkan hatinya untuk memahami bahwa sekarang mungkin yang ada di kepala Hanna soal bagaimana caranya mati.

Hanna dinyatakan hamil, usia kandungannya sudah memasuki tiga minggu. Jarvis tidak tahu apakah ini berkah atau musibah, sebab anak itu hadir di kondisi Hanna yang positif virus menular juga hadir dari sebuah trauma di dalam hidup Hanna. Sekarang beban Jarvis akan semakin berat, di samping dia berjuang untuk lulus dari kuliahnya, dia harus selalu memastikan kalau Hanna baik-baik saja.

Hanna masih dibiarkan tidur, sengaja diberi obat tidur karena dia harus tenang. Jarvis sendiri sudah bicara dengan dokter dan ditenangkan kalau kondisi Hanna sebenarnya akan baik-baik saja asal mereka memastikan Hanna meminum obatnya dan dipastikan kalau daya tahan tubuhnya tetap stabil. Karena virus yang ada di dalam diri Hanna tugasnya adalah menyerang imun tubuh, dan obat yang Hanna minum setiap hari bertugas menuturkan virus-virus tersebut, mungkin mulai sekarang Jarvis harus memastikan Hanna meminum obat di hadapannya.

Karena keadaan akan semakin rumit kalau sampai Hanna semakin parah dan sampai harus terapi, sementara Hanna juga masih harus bertemu dengan dokter jiwa untuk selalu membuatnya merasa baik-baik saja.

Jarvis menatap sosok yang masih tampak tidur tenang di tempatnya, Hanna selalu cantik di mata Jarvis, bahkan sejak mereka pertama kali bertemu sampai sekarang. Selalu menjadi wajah yang meneduhkan menurut Jarvis, selalu enak ketika di pandang. Tapi kenapa nasibnya tidak sebaik parasnya? Jarvis sangat yakin kalau dia bukan manusia yang sekuat itu, dia bukan sosok yang sebenarnya bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tapi dia harus menjadi lebih kuat setelah ini, harus bisa lebih tangguh untuk maju dan membawa Hanna ke arah yang lebih baik.

Jarvis selalu merasa hampir gila dengan tugas-tugas kuliahnya, sampai akhirnya bertemu dengan Hanna dan dia tertampar oleh kenyataan hidup yang Hanna jalani, Hanna adalah manusia yang sangat kuat, setidaknya menurut Jarvis.

Walaupun pasa kenyataannya di beberapa kesempatan Jarvis yang menahannya untuk tidak bunuh diri, tapi Jarvis tidak bisa membayangkan seberapa sibuk isi kepala Hanna saat dia ingin menyudahi semuanya, tapi sama sekali tidak ada kesempatan untuk itu.

Jarvis mengulurkan tangannya, mengelus permukaan perut Hanna, sekarang tanggung jawabnya akan jauh lebih besar lagi, meski kalau dipikir-pikir sepertinya dia tidak akan sanggup, tapi demi Hanna, demi sosok yang sudah bersedia tetap bertahan sejauh ini, Jarvis juga harus bertahan, Jarvis juga harus lebih kuat dari dirinya yang sebelumnya.

***
Komen dong wkwkw sepi amat kayak hati.

Hidupkan HidupmuWhere stories live. Discover now