23. Dua Orang Menyedihkan

119 23 10
                                    

'Di lain waktu, hiduplah dengan lebih bahagia, walaupun tanpa aku di dalamnya.'

Hidupkan Hidupmu

~Thierogiara

***

Karena sudah tidak ada pilihan lain, akhirnya Jarvis memutuskan untuk mengesampingkan kuliahnya dulu dan fokus mencari pekerjaan untuk memberikan nafkah pada Hanna. Hidup mereka benar-benar berubah sekarang ini dan Jarvis dituntut untuk lebih bertanggungjawab atas dirinya dan atas keluarga yang dia bentuk bersama Hanna.

Ternyata dunia yang ada di luar yang selama ini dia nikmati cukup menyeramkan, Jarvis tidak pernah menyangka bahwa untuk melamar kerja di tempat yang sebenarnya bukan tempat yang luar biasa saja rasanya berat sekali.

Jarvis sudah ke sana kemari dan akhirnya dia hanya diterima untuk bekerja di sebuah tempat cucian mobil. Ya, sebenarnya tidak masalah, yang penting ada jalan untuk pemasukan mereka, hanya saja agak nyesek untuk Jarvis mengingat seolah kehidupannya berubah 180°

Jarvis menenggak minumannya, tentu saja ada banyak hal tidak mudah yang harus dia hadapi di dalam hidupnya. Satu hal bahwa pada akhirnya dia menyadari kalau tidak ada yang bisa diandalkan kecuali dirinya sendiri. Selama ini dia terlalu nyaman dengan segala fasilitas yang dia dapatkan dari orang tuanya, tapi apa? Ternyata semua itu membentuknya menjadi sosok yang lemah sekali.

Jarvis menghela napasnya dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah. Besok baru dia akan mulai bekerja, pokoknya untuk sekarang harus ada dulu yang dia lakukan, sisanya nanti bisa dia pikirkan kalau memang mau pindah tempat kerja.

***

Begitu sampai di kontrakan, Hanna menyiapkan banyak hal untuk Jarvis, dia menyiapkan makanan untuk Jarvis dan membuat Jarvis merasa terharu, dia sama sekali tidak memberikan nafkah untuk Hanna dan Hanna tetap mempersiapkan semuanya untuknya, luar biasa sekali bukan? Dia tetap memberikan pelayanannya untuk Jarvis yang bahkan pulang tanpa membawa uang.

Semua orang mengatakan bahwa Hanna tidak pantas untuk Jarvis, bahkan keluarga Jarvis sendiri sangat menentang hubungan mereka, tapi Jarvis percaya bahwa Hanna adalah sosok baik yang kebetulan, kehidupan memang tidak selalu adil untuknya, kehidupan memang tidak akan selalu berpihak padanya.

"Aku nggak bawa apa-apa," ujar Jarvis.

Hanna tersenyum. "Ayo makan dulu, Kak," ajaknya, karena memang tidak penting untuk Hanna Jarvis membawa sesuatu atau tidak, yang paling penting adalah Jarvis pulang.

"Han! Aku suami kamu dan aku nggak punya apa-apa untuk nafkahin kamu," kata Jarvis.

Dia agak menyesal sebenarnya, karena bermodalkan percaya diri ternyata tidak cukup untuknya bisa membawa Hanna ke dalam kehidupan yang lebih baik, mereka malah semakin terperosok ke dalam kehidupan yang berat, semakin tidak tahu bagaimana harus menjalani semua ini, tidak tahu harus bagaimana lagi setelah ini.

Hanna menghela napasnya. "Bukannya kita menikah untuk menghadapi semuanya sama-sama ya Kak, kamu aja percaya diri menikahi perempuan yang kehidupannya sangat hancur kayak aku, kenapa aku nggak percaya sama kamu?" tanya Hanna, tentu saja dia juga berkaca dari apa yang sudah Jarvis lakukan pada dirinya, Hanna tentu mau melakukan yang terbaik juga untuk Jarvis.

Jarvis menatap Hanna, kalau dipikir-pikir iya juga ya, kenapa Jarvis malah mau menyerah setelah semua yang mereka lewati bersama? Berada di situasi mereka yang sekarang ini adalah apa-apa yang sudah mereka usahakan sebelumnya, jadi seharusnya menjadi lebih mudah untuk mereka.

Hanna memegang tangan Jarvis.

"Hidup itu nggak selalu kita berada di titik sulitnya. Baik aku atau kamu, kita sama-sama udah lalui hal berat di dalam hidup kita, kita sama-sama udah belajar banyak soal banyak hal. Jadi, kalaupun sekarang berat, kita jalani dulu, kita melangkah dulu," jelas Hanna, mereka sendiri yang memutuskan untuk melanjutkan langkah dan tidak menyerah atas apa pun, jadi ya harus lanjut apa pun yang terjadi.

Jarvis terharu sekali mendengar apa yang Hanna katakan, iya, mereka sudah melangkah sejauh ini dan masih ada pikiran untuk mundur?

"Maafin aku," ucap Jarvis akhirnya. Ya, karena pada akhirnya dia merasa bersalah sebab dialah yang hampir menyerah sementara Hanna masih berusaha untuk berpikiran baik atas semuanya.

Jarvis juga seharusnya berpikiran baik, Jarvis juga seharusnya bisa lebih punya sudut pandang yang luas atas semua hal yang mereka jalani sekarang ini.

***

Selesai makan siang, tentu saja Jarvis harus kembali mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri, pokoknya kali ini apa pun akan Jarvis lakukan, demi dirinya sendiri, demi Hanna dan demi anak yang ada di dalam kandungan Hanna.

"Istirahat aja Kak," ujar Hanna, tentu Hanna tidak tega. Seorang Jarvis yang merupakan anak laki-laki satu-satunya, yang selama ini menerima seluruh fasilitas baik dari kedua orang tuanya, yang bisa mendapatkan apa pun yang dia mau tanpa harus bekerja begitu keras, sekarang malah harus mengalami hal seperti ini, kehidupannya berubah drastis dan Jarvis harus berusaha lebih keras.

Jarvis mengelus pipi Hanna, berusaha untuk menenangkan istrinya itu.

"Hidup terus berjalan Han, aku nggak bisa diam barang sebentar," jelas Jarvis karena memang kehidupan mereka akan terus berjalan, tidak akan ada yang menolong mereka kalau bukan diri mereka sendiri.

Hanna menghela napasnya. "Hati-hati Kak," pesan Hanna.

Sejujurnya dia prihatin sekali, tapi benar apa yang Jarvis katakan, hidup terus berjalan, tentu mereka tidak bisa terus mengandalkan uang simpanan Hanna, akan ada waktunya habis dan mereka harus menyambung hidup lagi dan lagi.

Jarvis menganggukkan kepalanya dan akhirnya kembali berjalan, iya berjalan karena memang sudah tidak ada motor miliknya.

Jadi, sekarang mereka berdua adalah dua orang menyedihkan yang berkumpul menjadi satu. Hanna merasa bahwa seharusnya Jarvis tidak menolongnya, ternyata menolong dan berbuat baik kepada seseorang tidak selalu berdampak baik untuk diri sendiri. Kasihan sekali Jarvis, yang banyak masalah itu Hann, yang hidupnya berantakan itu Hanna, tapi Jarvis malah ikut terkena imbas dari kehidupan Hanna yang berantakan.

Dalam hatinya, Hanna berdoa semoga saja di lain kesempatan Jarvis bisa memperoleh kehidupan yang jauh lebih baik dari ini, Jarvis bisa hidup lebih lama, untuk punya banyak kesempatan hidup dengan lebih baik.

***

Semoga masih suka ya guys!


Hidupkan HidupmuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora