19. Menikah

107 26 5
                                    

'Karena menjadi bagianmu adalah pilihan.'

Hidupkan Hidupmu

~Thierogiara

***

Menurut Jarvis, sebagai seorang pria dia harus memiliki prinsip, harus bisa melangkah dan memiliki keputusan di atas pertimbangannya sendiri. Hanna memang sosok yang asing untuknya, mereka hanya kebetulan harus menghadapi semua ini sama-sama karena memang Hanna tidak memiliki tempat untuk dituju.

Tapi, karena sekarang Hanna tidak memiliki tempat untuk dituju, maka dari itu Jarvis akan menjadikan dirinya sendiri sebagai tempat tujuan untuk Hanna, menjadi tempat pulang saat Hanna butuh rumah.

Walaupun mungkin yang harus Jarvis lakukan adalah menentang keluarganya sendiri, Hanna berhak memiliki seseorang yang mendukungnya, maka Jarvis akan lakukan itu, dia akan menjadi sesuatu yang Hanna butuhkan.

Hanna menolaknya, tapi di sini posisinya adalah Jarvis yang paling berhak mengambil keputusan, di antara dirinya dengan Hanna, dialah yang berhak mengambil keputusan karena Hanna bahkan bergantung padanya, sementara di antara dirinya dan keluarganya sendiri, dia juga yang berhak menentukan jalan hidup seperti apa yang dia mau.

Setelah banyak drama dalam kehidupan yang mereka jalani, setelah pengambilan keputusan besar di dalam hidupnya, akhirnya hari ini Hanna dan Jarvis akan menikah, sampai akhir juga Hanna masih menolak, tapi Jarvis adalah yang paling punya kuasa sekarang ini.

Hanna sedih sekali sebenarnya, karena seolah dia mengambil Jarvis dari keluarganya, mereka menikah di KUA (Kantor Urusan Agama) tanpa pendampingan dari siapa pun, baik dari keluarga Jarvis maupun keluarga Hanna.

"Saya terima nikah dan kawinnya Hanna Arianna binti Abdullah dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai," ucap Jarvis.

Pernikahan itu adalah pernikahan sederhana di mana ya Jarvis sebenarnya tidak punya apa-apa untuk dipersembahkan selain seperangkat alat salat, berharap kalau Hanna akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Bahkan, Hanna sendiri tidak tahu siapa ayahnya, sampai mereka harus memakai binti Abdullah.

Hanna menoleh ke arah Jarvis, dia kemudian mengambil tangan Jarvis dan mencium punggung tangan suaminya itu, Jarvis juga mencium kening Hanna.

Jarvis menatap mata Hanna. "Maaf kalau mungkin pernikahan ini jauh dari impian kamu selama ini." Jarvis menyempatkan diri untuk meminta maaf. Hari ini berat, nanti akan lebih berat lagi, bukan hanya kehidupan berantakan Hanna yang harus mereka hadapi, tapi juga keluarga Jarvis. Terutama Ayana, Hanna tidak tahu akan dia letak di mana mukanya seandainya dia berhadapan dengan Ayana nanti.

Hanna menganggukkan kepalanya, Jarvis menikahinya dan itu cukup, Hanna tidak perlu memikirkan soal pernikahan impiannya karena dia bahkan sudah tidak punya hal-hal penting terkait sesuatu yang menjadi impiannya, semuanya berjalan karena dia merasa bahwa dia adalah manusia, dia tidak boleh pulang sendirian, harus menunggu malaikat maut menjemputnya.

***

Jarvis duduk di hadapan Hanna, sementara Hanna sedang menangis, bahunya sampai bergetar hebat, seolah menjelaskan bahwa sesak yang dia rasakan adalah sesak sebenar sesak, sampai Hanna kelihatan susah sekali menjelaskan perasaannya. Selama ini dia selalu menghadapi hal berat di dalam hidupnya, tapi hari ini, bukan hal berat yang harus Hanna hadapi, dia dihadapkan dengan ujian perasaan yang menurutnya juga lumayan menyakitkan.

Ini menyakitkan untuk Hanna, Jarvis adalah seorang pria baik, dari keluarga baik-baik pula dan dia malah menikah dengan Hanna, dengan segala hal berantakan di dalam hidup Hanna.

"Bukan salah kamu Han," ujar Jarvis, dialah yang memiliki niat baik untuk membantu Hanna menopang segala beban yang harus Hanna hadapi di dalam hidupnya.

Punya sebuah penyakit yang sampai saat ini masih belum ada obatnya, Jarvis yakin kalau Hanna pasti beberapa kali di hadapkan dengan pemikiran bahwa dia mungkin akan mati dan kalaupun memang pemikiran Hanna ternyata benar, paling tidak di sisa waktu hidup Hanna, Jarvis bisa menjadi bagian terbaik dari itu, setidaknya Jarvis bisa mewarnai sisa hidup Hanna yang mungkin Hanna merasa bahwa ada beberapa yang buram di sana.

"Seharusnya kamu bisa hidup dan menjalani kehidupan dengan baik tanpa aku Kak," kata Hanna.

Jarvis menelan ludahnya sendiri. "Dan aku memilih untuk sama kamu, untuk hidup sama kamu," ujar Jarvis.

Hanna semakin menangis, dia mungkin akan banyak dilingkupi oleh rasa bersalah, rasa bersalah pada Jarvis.

"Aku merenggut masa depan kamu, masa depan kamu yang mungkin akan sangat baik kalau nggak kamu lalui sama aku."

"Dan aku memilih untuk sama kamu, aku memilih untuk melihat masa depanku sama kamu, nggak ada yang kamu renggut Han. Untuk bersama kamu, sekarang atau di masa depan, semua itu adalah pilihan aku," jelas Jarvis.

***

Hanna lebih tenang dan akhirnya ketiduran, namanya juga pernikahan alakadarnya, selepas akad, mereka kembali ke rumah yang selama ini mereka tinggali dan akhirnya menjalani hidup seperti biasanya.

Hanna tertidur dan Jarvis memutuskan untuk tidak mengganggu, padahal baru satu hari menjadi seorang suami, tapi Jarvis sudah merasa kalau ada beberapa hal yang berubah di dalam dirinya.

Dia mulai memikirkan Hanna, bahkan untuk hal-hal yang sangat sederhana, sesederhana akhirnya sore ini dia memutuskan untuk memasak makanan untuk Hanna.

Iya, padahal sebelumnya Jarvis apa-apa beli, tapi karena Hanna sedang hamil, dia mau semua yang masuk ke dalam tubuh Hanna dia pikirkan dengan baik, dia pertimbangkan dan dia pastikan.

Jarvis memutuskan untuk membuat masakan yang sederhana saja, dia memutuskan untuk memasak sup ayam, simple sekali, tapi karena selama ini Jarvis tidak pernah melakukannya, effort ketika Jarvis melakukannya cukup sangat besar.

Jarvis benar-benar memasukkan bahan-bahan premium yang sangat berkualitas, pokoknya dia hanya ingin memastikan kalau Hanna baik-baik saja setelah makan nanti.

Jarvis sampai koreksi rasa beberapa kali hanya karena mau memastikan kalau masakannya layak untuk dimakan, padahal yang namanya makanan akan selalu layak. Dia juga membuatkan susu almond untuk Hanna, agar kandungannya semakin sehat.

Selesai masak, Jarvis mandi dan dia kemudian ke kamar Hanna untuk membangunkan Hanna, mereka harus makan malam.

Karena tidak tega mengguncang bahunya, Jarvis hanya menempelkan tangannya, berharap suhu tubuh Jarvis akan menyadarkan Hanna.

"Han..."

Tubuh Hanna tiba-tiba mengerut.

"Jangan!"

Jarvis kaget sendiri melihat reaksi Hanna.

Dia kemudian menepuk pipi Hanna, semakin mengerut tubuh Hanna dan berusaha untuk menjauh dari Jarvis.

"Han, ini aku!" Jarvis berusaha menyadarkan Hanna.

Sampai akhirnya mata Hanna terbuka dan wanita itu menghela napasnya. Mungkin akan ada banyak waktu di mana Jarvis harus meyakinkan Hanna, membantu Hanna untuk sembuh dari traumanya.

***

HIiii udah lama ya?

Doain ya updateny bisa lancar jaya terus

Hidupkan HidupmuWhere stories live. Discover now