bagian 1

7.1K 304 9
                                    

- Have Fun -



























"detak jantung kembali normal, pak."

Jeongwoo menoleh pada rekan bedahnya,

"Bagus, sekarang ayo tutup dengan jahitan."




































Ceklek!

"Kerjamu bagus sekali park Jeongwoo." Jihoon menepuk pelan bahu jeongwoo lalu tersenyum bangga.

"Terimakasih pak." Jeongwoo balas tersenyum.

Dua pria ini sekarang tengah berjalan di lorong rumah sakit. park Jeongwoo, adalah seorang ahli bedah yang sangat pintar, sudah banyak nyawa yang di selamatkannya melalui pekerjaannya itu.

Dan, di samping jeongwoo adalah park Jihoon. Direktur rumah sakit sekaligus kakak angkat jeongwoo.

"Kakak udah mikirin perihal kamu yang mau ngambil cuti 1 Minggu, woo."

Jeongwoo menoleh, air muka pemuda Tan itu memancarkan raut senang. Ia sudah menunggu cuti ini dari lama.

"Jadi, gimana kak? Bolehkah?."

Jihoon mengangguk dan itu sontak membuat jeongwoo senang bukan main. ia bisa menghabiskan waktu dengan pujaan hati selama seminggu penuh.

"Tapi ingat, bahagiain juga adek ipar saya."

Mendengar itu jeongwoo mengangguk mantap, well memang ini tujuan dia mengambil cuti, untuk membagi waktu dengan istri kecilnya.

"Siap kak!."

"Apa haruto sudah mengandung?."

Jeongwoo terdiam sebentar mendengar pertanyaan tersebut, "belum, kami lagi usaha."

Jihoon merasa bersalah karna membawa topik yang tak enak di bicarakan "suatu saat pasti."

Mendengar itu jeongwoo tersenyum tipis.

"Yasudah, kakak mau balik ke kantor kamu pulang gih."

"Ngusir kak?."

"Yasudah tidur aja disini, biar istrimu di gundul genderuwo."

Jeongwoo spontan memukul bahu berisi milik kakaknya itu, "AMIT AMIT KAK!."





























Ceklek!

"Dek?."

Tak ada sahutan, jeongwoo menutup pintu rumah lalu melepas sepatunya.

"Dek?."

"Haru?."

"Sayang?."

"Adek di belakang mas!."

Mendapat sahutan, jeongwoo menaruh Jas dokter dan tas kerjanya di sofa lalu menyusul si manis ke belakang.

Disana dapat ia lihat si manis tengah sibuk dengan pot-pot bunga berwarna-warni.

Grepp

"istri siapa ini rajin banget?.." Jeongwoo memeluk haruto dari belakang dan membenamkan wajahnya pada bahu sempit pemuda manis itu.

"Adek keringetan mas, minggir dulu." Bukan tak suka di gelendotin, hanya saja haruto sedikit berkeringat ia jadi risih.

Jeongwoo kembali berdiri tegak, tak lagi memeluk si manis. Haruto berbalik menghadap jeongwoo lalu mengecup singkat ranum prianya itu.

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now