Bagian 17

4K 202 12
                                    

; nsfw, harsh word, 21+, cringe maybe.































"Udah jam 12, gua balik ya bang, haruto sendirian dirumah." Jeongwoo mengemas barang-barangnya, bersiap untuk pulang.

Orang tadi, doyoung, hanya mengangguk lantas ikut mengemas barang-barangnya juga, dia juga akan pulang.

"Gua juga balik si, mau jemput kak Yedam di rumah bunda."

"Lo sering nitipin kak Yedam di rumah bunda lo ya bang?."

Saat ini keduanya sudah sama-sama keluar dari ruangan mereka dan berjalan menuju lift.

"Iya, kak Yedam lagi ngisi, gua takut kejadian apa-apa aja si makannya nitipin dirumah bunda." Kata si dokter Kim.

Jeongwoo hanya mengangguk, pembicaraan seperti masih sensitif bagi jeongwoo. Dia jadi teringat masa lalu, ck.

Ting!

Mereka sudah di parkiran Sekarang, parkiran sudah cukup sepi karna dokter atau perawat yang lain mungkin sudah lebih dulu pulang.

"Duluan ya bang!." Jeongwoo berjalan menuju mobilnya.

"Yo! Hati-hati!."

Di sepanjang perjalanan pikiran jeongwoo berbelit, dia ingin sekali sebenarnya memberikan anak pada Haruto. Tapi dia takut mental pemuda manis itu belum sepenuhnya sembuh.

Namun, saat mengingat perbincangan dengan doyoung tadi rasanya ia juga ingin haruto kembali mengandung.

Jeongwoo ingin melihat raut bahagia haruto saat perut anak itu membuncit lucu, dan dia rindu saat melihat bagaimana lucunya haruto saat minum susu ibu hamil.

Tanpa sadar senyum tipis menghiasi wajah suram dokter muda itu.

Jika tidak hari ini, mungkin nanti, dia hanya harus menunggu haruto siap.



























Ceklek!

Jeongwoo menutup pintu rumah dengan sangat pelan, takut menimbulkan kebisingan.

Dirinya melepas sepatu dan berjalan masuk ke dalam kamar, harunya pasti sudah terlelap karna mengantuk menunggu dirinya pulang.

Tapi, sebelum benar-benar masuk ke dalam kamar, jeongwoo merasa tenggorokannya kering, mungkin dia akan minum terlebih dahulu.

Di dapur, jeongwoo minum dengan tenang, sambil sesekali termenung dengan banyak beban pikiran.

Hingga fokusnya dialihkan pada satu suara,

"hhaa.."

Jeongwoo kaget, itu suara desahan.

Pikiran jeongwoo mulai bercabang, dirinya menaruh seluruh atensinya pada pintu kamar tamu di rumah mereka.

Pintu itu tertutup dengan rapat, namun memang tidak di kunci. Dirinya kemudian berjalan mendekat.

Saat sudah sampai di depan pintu itu jeongwoo sedikit menguping, dan telinganya kembali di dengarkan dengan desahan desahan memuncak libido nya itu.

"hng... Mau cum.. ah- mas jeo.."

Tubuh jeongwoo membeku, suara haruto mendesah dengan memanggil namanya. Tidak dapat di pungkiri jeongwoo keringat dingin sekarang.

Dirinya sudah lama merindukan rintihan dan desahan si manis.

Jeongwoo memutar kenop pintu berwarna silver itu dengan pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now