Bagian 6

2.5K 158 7
                                    



































Haruto terkekeh, lantas menaruh ponselnya di atas nakas. ia baru saja chattan ria bersama ibu mertua dan kakak iparnya, park Hyunsuk.

Hyunsuk yang memberitahu haruto untuk membawa testpack kemanapun lelaki manis itu pergi, dan ya memang berguna.

Haruto sendiri tidak memiliki orang tua, jeongwoo bertemu dengannya di rumah sakit tempat pemuda tan itu bekerja.

Haruto itu remaja yang polos, jeongwoo bertemu dengannya saat haruto datang ke rumah sakit bersama ibu pantinya yang mengidap suatu penyakit dan membutuhkan operasi untuk itu. Haruto yang khawatir bukan main sampai menumpahkan air matanya di depan jeongwoo membuat pemuda itu tertegun melihat binaran haruto.

Mulai saat itu, jeongwoo selalu mendekati haruto yang dulunya pekerja paruh waktu di sebuah minimarket. Hingga setahun yang lalu jeongwoo melamar Haruto dan hidup manis sampai sekarang.

Haruto beralih melihat ke bawah dan tersenyum gemas, di mana perutnya di timpai kepala sang suami.

Mengetahui hal tadi jeongwoo dengan cepat menyuruh haruto berbaring di kasur lalu mengecupi perut pemuda manis itu banyak-banyak.

Jeongwoo juga berbincang ria pada perut mulus itu, walau ia tau anaknya belum terbentuk disana tapi ia begitu semangat, membicarakan banyak hal hingga membuat haruto tersenyum gemas. Seperti misalnya,

"Udah setahun loh cil masa baru muncul sekarang, papa mu capek tu ayah genjot mulu."

Atau,

"Kalo udah keluar nanti main bola ya cil, gak penting dah cewe apa cowo."

Lalu,

"Tmi aja ni cil, kita lagi di Thailand, papa mu ngidamnya pengen nginep di desa orang."

Dan terakhir sebelum ia tertidur di atas perut haruto,

"Jangan nakal di dalam ya, kasian papa mu muntah terus. selamat datang kesayangan saya."

Berakhir ia kecup lama permukaan kulit putih mulus milik Haruto itu.

Haruto mengelus Surai halus prianya, memiliki jeongwoo di kehidupannya itu suatu kebahagiaan yang tak terduga. Di lamar secara tiba-tiba dan di perlakukan dengan istimewa itu rasanya sangat manis.

Haruto mencintai jeongwoonya.

"mas jeo.." panggilnya pelan.

Di tepuknya pelan bahu si dominan membangunkan pria itu. Sudah malam dan mereka belum makan, haruto merasa lapar.

"mas bangun, ayo makan adek lapar." Katanya lagi.

Jeongwoo menggeliat, menggesekkan hidung bangirnya pada permukaan kulit itu. Perlahan matanya terbuka dan ia bangun, menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan berusaha mengumpulkan kesadaran.

Haruto diam-diam tersenyum, suaminya sangat tampan sialan. Wajah si manis mendekat dan membubuhi kecupan singkat pada ranum jeongwoo. Well, sukses mengembalikan kesadaran si pria.

"Kamu laper kan? Kita cari makan?." Tanya jeongwoo, dirinya beranjak dari kasur lalu menuju koper mereka, berniat mengambil hoddie untuk haruto.

Haruto ikut beranjak dari sana, berjalan dan berhenti di belakang sang suami.

Saat jeongwoo berbalik ia dihadapkan dengan haruto yang berdiri didepannya, jangan lupakan binar haruto.

"Kenapa sayang?."

Have Fun  - JeongharuKde žijí příběhy. Začni objevovat