Bagian 14

1.5K 135 3
                                    



































Jeongwoo berdiri penuh khawatir di depan ruangan UGD. Bajunya masih basah dan kotor, pemuda berbahu lebar itu tanpa alas kaki, memar juga masih menghiasi tubuhnya.

Tak selang berapa lama seorang dokter pria keluar darisana, jeongwoo dengan tergesa mendekati dokter tersebut.

Si dokter tiba-tiba memegang bahu lebar itu, tatapan sedih juga dia perlihatkan.

Jeongwoo sudah tau artinya,

"Kak, istri gue?..."

Dokter itu membawa jeongwoo duduk di salah satu bangku terlebih dahulu,

"Seberapa jauh perjalanan kalian kesini tadi?."

Jeongwoo menggeleng ribut, dia tak tau, dia hanya membawa harutonya sejauh mungkin dari desa terkutuk itu.

"Gak tau kak.. gue bawa ke kota karna disana emang gak aman." Lirih si pemuda tan.

Ini rumah sakit di kota, membutuhkan waktu puluhan menit dari desa untuk sampai kesini.

"Jeongwoo, Haruto pendarahan hebat, istri kamu selamat tapi..." Yoshi otomatis menundukkan kepalanya, bingung dengan cara mengutarakan hal ini.

Melihat itu jeongwoo mengangguk cepat, dirinya tau.

"Hiks..."

Pemuda itu berdiri lalu menjambak kuat Surai legamnya dan melayangkan tinjuan mentah pada dinding disana.

Jeongwoo berteriak marah sembari memukul-mukul dinding itu sanking kalutnya.

"Salah gue!"

Bugh!

"Semua salah gue!."

Bugh!

Bugh!

Kemudian pemuda itu merosot ke lantai, dirinya menyembunyikan wajah di lipatan lengan dengan tangis yang tak dapat ia tahan.

Dia dan Haruto telah kehilangan bayi mereka, kehilangan sesuatu yang sudah mereka nanti-nanti, hilang dengan cara yang sangat tidak masuk akal.

"Jeongwoo, kakak tau kamu marah tapi tolong jangan sakitin diri sendiri." Si pemuda Kanemoto lalu berjongkok di samping jeongwoo, tangan putih itu mengelus lembut Surai jeongwoo.

"Haruto bakal kakak pindahin ke ruang rawat inap, sebentar lagi dia siuman. Ayo kita obatin dulu luka-luka kamu." Yoshi bergerak memapah jeongwoo untuk kembali duduk.

Saat Yoshi akan pergi untuk mengambil P3K , lengannya tertahan karna di tarik jeongwoo.

Yoshi menoleh dengan air muka bertanya,

"Kakak ada nomor mbak lisa?."

Yoshi mengangguk, dirinya lalu mengeluarkan ponsel dan diberi pada jeongwoo.

Tmi, Haruto, Lisa, dan yoshi adalah sepupu jauh. Yoshi tinggal bersama orang tuanya di Thailand dan menjadi dokter kandungan di rumah sakit yang jeongwoo datangi ini.

Jeongwoo menggeleng saat di sodori ponsel tersebut, dirinya kemudian bercelutuk,

"Tolong telponin mbak Lisa ya kak, jeongwoo mau ngurus beberapa hal dulu."

Yoshi kaget saat jeongwoo sudah akan pergi lagi padahal luka-luka nya belum di obati,

"Jeong-

"Tolong kak, jagain haruto. Nanti aku balik lagi." Setelah itu jeongwoo berlalu pergi

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now