Bagian 16

1.9K 143 17
                                    




























Haruto menatap kegiatan jeongwoo yang tengah memasang dasi di lehernya dari daun pintu kamar mereka.

Niatnya ingin mengajak jeongwoo sarapan tadi, namun entah kenapa tiba-tiba ia enggan untuk masuk, mengamati kemandirian suaminya lebih menarik sepertinya.

Jeongwoo berbalik dan melempar senyum tipis saat melihat suami manisnya tengah menunggu di ambang pintu, pemuda tan itu menghampiri haruto dan membawa tubuh si cantik kedalam pelukannya.

"Morning hug." Katanya menggesek Surai lembut haruto dengan hidungnya.

Haruto memejamkan mata dan membalas pelukan jeongwoo, menumpu keningnya di bahu lebar pria itu.

"Kita sarapan sekarang?."

Jeongwoo yang merasa haruto mengangguk dari dalam pelukannya kemudian membawa pemuda manis itu menuju dapur, sarapan bersama.









Disini, pasangan itu sedang sarapan dengan tenang, hanya dentingan sendok yang terdengar.

Haruto merasa janggal dengan kesunyian ini, tidak biasanya seperti ini. Karna jika biasanya Jeongwoo akan makan sambil sedikit berbincang dengannya namun kini tidak.

Bukan hanya hari ini, sudah 3 bulan terakhir ini dirinya jarang berinteraksi lebih  dengan sang suami.

Suaminya akan pergi kerja di pagi hari lalu pulang saat malam dan ketika pulang jeongwoo pasti langsung tidur, tanpa menyapa haruto terlebih dahulu.

Mereka hanya melakukan skinship ringan, semenjak kejadian mengerikan saat itu, semenjak saat itu jeongwoo seperti menjaga jarak dengan haruto.

Bro! Haruto itu pasangannya, kenapa harus menjaga jarak? Bukankah setiap sesuatu yang mengganjal harus di bicarakan baik-baik?

Haruto tersadar dari lamunannya saat melihat jeongwoo sudah berdiri dari duduknya, sudah selesai sarapan.

Haruto mengedip beberapa kali saat dengan lancar sang suami menaruh piring diwastafel lalu berjalan ke sofa, mengambil tas kerjanya.

"saya berangkat dulu, kamu jaga diri dirumah." Kata pria itu.

Haruto dengan sigap berdiri dari duduknya dan menyusul jeongwoo, menarik lengan kemeja biru Dongker sang suami saat jeongwoo akan keluar dari pintu.

Pria yang tertarik itu otomatis berbalik arah, menatap bertanya pada binar haruto.

Saat keduanya sudah berdiri berhadapan, haruto tiba-tiba menunduk dalam, banyak yang ingin dirinya tanyakan namun kenapa bibir ini rasanya tertutup rapat.

"Kamu kenapa?." Jeongwoo bertanya bingung, tidak sepenuhnya mungkin.

"m-mas, aku minta maaf, maaf kalo aku ada salah." Cicitnya setelah diam cukup lama, mata itu belum berani menatap jeongwoo.

Jeongwoo paham, dia sangat paham sebenarnya. Jeongwoo tengah dilanda kebingungan besar, banyak yang menghantui pikirannya saat ini hingga dengan ceroboh dirinya menjauhi haruto. Tanpa alasan yang jelas.

"aku- aku minta maaf karna gak bisa kasi mas anak, aku yang salah karna ceroboh, maafin aku.. aku gak bisa jauh-"

Perkataan haruto terhenti karna pria didepannya tiba-tiba memeluk dirinya dan menenggelamkan wajah itu di perpotongan lehernya.

Jeongwoo merutuki dirinya berkali-kali karna membuat haruto menyalahkan dirinya sendiri.

"Jangan.. bukan salah kamu.." perkataan jeongwoo teredam.

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now