Selama beberapa Minggu ini Wang Yibo dan Xiao Zhan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan cara menetap di atap yang sama, namun itu membuat Xiao Zhan kewalahan sebab jika malam tiba pemuda itu tak mau memberi jarak sedikit pun. Bahkan ketika Xiao Zhan mandi dan berendam Wang Yibo selalu masuk tanpa Permisi, jika Zhan mengunci pintunya pemuda itu akan mengetuknya terus menerus. Alasannya tidak ingin sendiri atau dia akan mengatakan kalau dia sangat merindukan kekasihnya.
Padahal setiap hari bertemu dan melakukan hal ambigu walaupun tidak akan bisa di hitung, pemuda itu tetap akan mencari kekasihnya bahkan ketika Xiao Zhan kehausan di tengah malam.
"Sayang, kalau kau haus aku sudah menyiapkan air minumnya di sini." Yibo menunjuk meja di dekat lampu tidurnya.
Xiao Zhan yang tengah bermain game di ponsel hanya mengangguk tanpa menoleh pada kekasihnya.
"Sayang, kalau kau lapar aku juga sudah menaruh makanan di laci," ucap Wang Yibo lagi sembari menaruh camilan di dalam sana.
Dan Xiao Zhan hanya bergumam tanpa menoleh lagi, merasa di abaikan Wang Yibo mendekat lantas memeluk pinggangnya.
"Kau mengabaikan ku."
Xiao Zhan. "Aku mendengarnya sayang, namun jika aku bergerak sedikit permainan ini akan mati."
"Tidak kalau denganku, kemari biar aku bantu." Wang Yibo duduk di belakang kekasihnya, namun ia tidak membiarkan Xiao Zhan berpindah posisi.
Jadi Xiao Zhan tetap di dalam rengkuhannya, hanya saja yang memainkan game adalah Wang Yibo. Pemuda itu menaruh kepalanya pada pundak Zhan, bersama tangan lincahnya dia menggantikan permainan itu dengan kemenangan yang memuaskan. Xiao Zhan bahkan ternganga karena kekasihnya bermain dengan sangat baik dan cepat, hampir setengah jam mereka tertawa terbahak-bahak dan Yibo mulai merasa lelah.
Merasa tidak enak Xiao Zhan mencoba berdiri untuk melarikan diri dari rengkuhan kekasihnya, tetapi Wang Yibo lebih dulu menaruh ponsel itu lantas memeluk pinggang ramping milik Zhan. Pria itu pun kembali mundur menabrak tubuh kekasihnya.
"Aiya~ Wang Yibo... tidak untuk malam ini, aku mohon oke?"
"Semalam aku membiarkanmu tertidur, malam ini aku ingin kau menemaniku. Apa tidak bisa?" Suaranya terdengar manja, dia masih memeluk Zhan dengan kepala bersandar pada pundaknya.
Xiao Zhan menghela sejenak lantas berbalik menghadap pada kekasihnya yang sudah memajukan bibirnya. "Maafkan aku, RunYu sama sekali tidak membuatku beristirahat. Banyak sekali berkas-berkas yang harus ku periksa, karena besok hari libur aku akan menemanimu malam ini."
"Kalau begitu kita harus menonton film, memanggang daging, lalu selebihnya biarkan aku yang memikirkannya."
"Kenapa harus di pikirkan, bukankah kita melakukan sesuatu seperti biasanya?"
"Seperti biasanya ya? Kalau begitu kita mulai dari sini." Wang Yibo mengusap bibir Zhan dengan ibu jarinya, lantas ia memajukan wajahnya mengusap bibir merah itu lagi dengan lidahnya yang hangat.
Deru napas Xiao Zhan sudah tidak karuan, biasanya dia masih bisa menahan ketika Wang Yibo menyentuhnya di manapun. Tetapi kali ini pemuda itu memainkan seluruh tubuhnya dengan jemari lentiknya yang panjang, selama Wang Yibo mencium bibir Xiao Zhan tangan kirinya ia gunakan untuk mencari sesuatu di dalam celana pendek milik kekasihnya.
Ketika dia mendapatkan apa yang diinginkan Wang Yibo mengusapnya perlahan demi perlahan menelusuri perisai panjang itu sampai ke bagian akarnya. Zhan pun menggeliat namun masih membiarkan Wang Yibo bermain di sana, ia tidak bisa menolaknya sebab ini begitu menggairahkan. Bahkan rasanya sangat panas di mana-mana, apalagi pendingin di ruangan sedang tidak di nyalakan. Jadi sedikit demi sedikit keringat muncul di tubuhnya, Wang Yibo pun membuka bajunya lebih dulu dan melemparkannya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Until The End [Selesai]
Romance{BL} Hidupnya tidak akan lama lagi, Wang Yibo menarik diri dari semua orang. Siapa sangka, kalau seorang pria datang mengulurkan tangannya, memberi arti hidup yang penuh warna.