EXTRA CHAPTER 3

893 45 11
                                    


Angin berembus semakin kencang, jendela transparan terlihat kosong setelah dua jam berlalu. Salju pun turun saat senja mulai datang, dua manusia yang menunggu menampilkan wajah khawatirnya. Zingyi sudah menelpon putrinya beberapa kali, namun gadis itu tidak juga mengangkatnya.

Lalu sepasang kaki melangkah untuk memindahkan peralatan lukis yang terlihat berantakan, di sana dia melihat kanvas bergambarkan seorang pria yang masih berada di dalam pikirannya. Dan pada saat itu dia mengambilnya dan berlari ke arah seorang wanita yang berdiri di depan pintu.

"Aku rasa... mereka pergi mencari Xiao Zhan." Tangannya gemetar, ia takut terjadi sesuatu kepada anak-anak itu.

Zingyi pun mengernyitkan alisnya, dia mendengarnya namun dia tak bisa mencerna ucapannya. "Wang Yibo, tolong jelaskan semuanya." Dia kembali duduk masih dengan ponsel dalam genggamannya.

"Aku dan putraku sempat bertemu dengannya. Xiao Zhan, dia masih hidup." Ia melihat wanita itu menutup mulutnya, air matanya mengalir. "Semua terjadi begitu saja dan aku tidak tahu bagaimana menceritakan tentang ini padamu, namun kepalaku tak bisa menyangkal bahwa itu bukan dirinya. Sebab aku tahu, kita semua akan tahu jika melihatnya."

"Cari mereka sekarang. Biarkan aku berpikir lebih dulu, tidak mungkin adikku masih ada di dunia ini. Bagaimana bisa, aku menginginkan dia kembali namun ketika ku pasrahkan semuanya. Bagaimana bisa..."

Masih dengan perasaan yang membuncah Zingyi dan Yibo pergi dari sana untuk mencari kedua anak itu. Padahal mereka sedang asyik berbincang-bincang dengan Xiao Zhan, pria itu memang berbeda. Dia melupakan semuanya, namun saat sesuatu mengingatkan dirinya-Xiao Zhan kembali merasakan sakit pada kepalanya.

"Jadi Fan satu sekolah dengan, Laluna ya?" tanya Zhan menatap anak lelaki di sampingnya yang telah mengangguk senang.

Fan Xia benar-benar berada di sampingnya, dia duduk di ranjang bersama Xiao Zhan.

Nan Zixi pun memberikan izin akan hal itu, sebab ia mendengar cerita dari Zhishu dan membuatnya terkejut. Dia tidak tahu jika Sean adalah korban dari kecelakaan pesawat saat itu, dia bahkan berada di luar negeri. Jadi tentang berita seperti ini dia tidak pernah memperhatikan.

"Ini sangat mengerikan," bisik Nan Zixi ketika melihat berita pesawat YB Airlines. "Xiao Zhan, Sean... Jadi mereka satu orang?"

"Bibi, bagaimana Paman bisa melupakan semuanya. Mengapa tidak ada seseorang yang melaporkan kejadian ini, apakah keluarga Bibi sengaja melakukan hal ini?" Zhisu masih menangis dengan bahagia, tetapi ia sangat berterus-terang.

"Begini Zhishu, jika kau menanyakan tentang ini padaku. Aku benar-benar tidak tahu, sebab bukan aku yang menemukan dirinya. Laluna memiliki seseorang yang terus menjaganya, namanya Bibi Vivien. Panggil saja Bibi Vi, dan dia yang menemukan pria itu. Tetapi Bibi bilang kalau Sean adalah putranya. Bagaimana caraku menjelaskannya, bisakah kau memanggil keluargamu? Aku pun akan memanggil Bibi Vi kemari." Nan Zixi terlihat pusing, sebab ia benar-benar tidak mengerti.

Zhishu mengerti kalau wanita itu panik, jadi ada kemungkinan kalau memang bukan wanita itu yang bersalah. Lanta ia pun langsung mengambil ponselnya di saku, puluhan panggilan dari Wang Yibo dan Mama, mereka pun sempat mengirimkan pesan.

Lalu setelah itu dia memberanikan diri untuk mengirimkan alamat di mana mereka berada.

Southwest Hospital, kamar VIP Tuan Sean. Aku dan Fan bertemu dengan Paman.

"Wang Yibo, mereka menemukannya!" Zingyi menangis sembari menggigit bibirnya, ia benar-benar tak kuasa mendengar kabar seperti ini.

Wang Yibo menganggukkan kepala dan berusaha fokus pada perjalanan, dia sangat bahagia kalau mereka berhasil menemukannya. Namun bagaimana jika Xiao Zhan tidak ingin kembali, bagaimana kalau dia melupakan segalanya. Bagaimana kalau keluarga Laluna tak membiarkan Xiao Zhan pergi. Bagaimana jika itu terjadi.

Thank You Until The End [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang