"Xiao Zhan, aku akan menikahimu. Dan kita akan memiliki seorang anak laki-laki yang kau inginkan." Wang Yibo berbisik tepat di telinga kekasihnya.Xiao Zhan pun tersenyum malu lantas menatap wajah kekasihnya. "Kau harus menepati ucapanmu."
Wang Yibo mengangguk bersama senyuman bahagia.
Dia sangat bersungguh-sungguh untuk menikahinya, bahkan sudah sangat lama dia menginginkan hal itu. Namun setiap tindakan harus berdasarkan akal sehat dan orang-orang di sekitarnya.
Termasuk keluarganya dan keluarga Xiao Zhan, semuanya tak menjadi masalah jika restu telah menyertai mereka. Namun pada saat itu Annchin benar-benar tidak bisa menerima semuanya, dan sampai saat ini rasanya pernikahan itu tidak akan pernah terwujud.
Di sisi lain Wang Yibo telah memiliki seorang putra, dia tidak bisa terus-menerus berada dalam kesendirian. Sebab Fan juga membutuhkan sosok Ibu untuk menjadi pelengkap keluarga.
Namun ketika Wang Yibo dekat dengan seorang wanita yang bahkan hanya temannya, Fan selalu mengingatkan Daddy kalau dia masih memiliki Xiao Zhan.
Entah apa yang menarik bagi bocah kecil itu saat menatap foto milik Zhan, Fan hanya berkata kalau dia ingin bertemu dengannya.
Wang Yibo sudah berusaha untuk menjelaskannya secara perlahan kalau Xiao Zhan tidak akan pernah kembali, lalu Fan hanya diam.
Berpikir mengapa kalau dia tidak bisa kembali?
"Apa dia sudah bersama, Tuhan?" Fan Xia mendekat pada Daddy-nya.
Wang Yibo yang tengah menyeduh susu untuk putranya berhenti saat pertanyaan itu terlontar. Dia pun berbalik menggendong Fan lalu membawanya duduk di sofa.
"Daddy sudah mengatakannya padamu, namun kini Fan mengerti kenapa dia tidak kembali. Daddy hanya berharap kalau Xiao Zhan telah bersama, Tuhan. Agar dia tidak merasa kedinginan, agar dia tidak merasa sakit. Harapan itu yang sepenuhnya Daddy inginkan."
Fan mengusap kembali air mata yang mengalir dari wajah Daddy-nya. "Maafkan Fan, Daddy."
"Fan tidak salah." Yibo memeluk erat putranya. "Lagi pula, mengapa putra Daddy begitu penasaran dengannya?" Ia memberi jarak, mengusap lembut rambut putranya.
Fan pun menatap pada langit-langit ruangan dengan lampu kristal yang menggantung di sana, Kilauan dari cahaya lampu itu membuatnya mengingat ucapan Bibi RunYu yang saat itu menceritakan banyak hal tentang Xiao Zhan.
Dan Fan kembali menatap Yibo lalu mengatakan, "Bisakah Fan memanggilnya, Papa?"
"Papa?" ulang Yibo dan melihat putranya menganggukkan kepala. "Bukankah Fan membutuhkan seorang Ibu? Bagaimana bisa ada dua orang Ayah di dalam keluarga."
"Bibi RunYu tidak bisa menjadi seorang Ibu untuk, Fan. Tetapi Bibi RunYu bisa menjadi seorang Ibu untuk keluarganya nanti."
Yibo mencubit pipi putranya gemas. "Siapa yang mengajarimu bicara begitu dewasa, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Until The End [Selesai]
Romance{BL} Hidupnya tidak akan lama lagi, Wang Yibo menarik diri dari semua orang. Siapa sangka, kalau seorang pria datang mengulurkan tangannya, memberi arti hidup yang penuh warna.