CHAPTER 4

1.2K 181 22
                                    

STRAWBERRY MILK BACK!

HAPPY READING 📖

Menurut Newton, jika suatu benda menerima aksi, maka dia akan memberikan reaksi. Lalu, jika aku memberikan cinta, maukah kau membalasnya?

━━━━━━━━━━━━━━━

CHAPTER 4: DISAPPOINTED

Daniel lanjut menjelaskan materinya pada Caca. Caca sendiri juga kembali serius belajar. Memahami setiap ucapan yang keluar dari bibir Daniel.

"Jadi, gitu. Paham?"

Caca mengangguk-angguk. "Paham-paham. Makasih ya, Daniel. Kapan-kapan ajarin Caca lagi."

Cklek

"Eh, ada Caca. Sorry, gue nggak tau."

Caca menghentikan pergerakan Arya ketika laki-laki itu ingin kembali menutup pintu.

"Arya masuk aja, Caca mau bantuin Mami masak buat makan malam." Caca merapikan kembali buku-bukunya, lalu melangkah keluar dari kamar Daniel.

"Kenapa?" tanya Daniel, menyandarkan tubuhnya pada headboard ranjang.

"Kenapa-kenapa, sok lo. Biasanya juga gue ke sini tiap malem." Arya berbaring diranjang Daniel.

"Gue lagi capek, Niel," curhatnya. "Kira-kira, kalau gue istirahat, masalah bakalan selesai nggak, ya?"

Stop it! Daniel sedikit trauma mendengar kata istirahat yang keluar dari mulut Arya. Terakhir Arya mengatakan itu, ia ternyata sedang bermesraan dengan aspal.

Daniel menepuk bahu Arya, turut prihatin dengan kondisi sohibnya itu.

"Apa lagi sekarang?" tanya Daniel perhatian.

Arya menghela nafas panjang. "Nyokap gue hamil, Niel."

"Bagus dong kalau gitu, Arya nggak bakal kesepian lagi karena mau punya adik!" hibur Daniel ceria.

"Tolol," maki Arya. "Bokap gue udah tujuh bulan diluar negeri, dan nyokap gue di Indonesia lagi hamil dua bulan. Lo pikir dia hamil anak siapa?"

"O-h, sorry, Niel nggak maksud--"

"Dah lah, makin stres gue. CAPEK BANGET OANGZUUI!" teriak Arya, melampiaskan emosinya.

"Keep spirit, Arya." Daniel mengangkat kedua tangannya yang terkepal. "Baru stres, belum gila, semangat."

Arya duduk, menyandarkan kepalanya di dashboard kasur. "Dunia itu nggak adil, ya?"

Daniel mengangguk. "Dunia emang nggak adil, makanya Tuhan nyiptain akhirat."

"Tau ah, frustasi gue." Laki-laki itu mengacak-acak rambutnya asal. "Bisa jatuh sakit gue lama-lama."

"Yang namanya jatuh ya emang sakit, Arya. Gimana, sih?" timpal Daniel.

"Cok, dancok! Terserah! Ternyata otak pinter nggak menjamin akhlak lo, ya?" balas Arya sengit. "Orang lagi frustasi malah nyahut kayak gitu."

COUPLE GOALS : DANIEL & CACAWhere stories live. Discover now