CHAPTER 8

896 128 10
                                    

STRAWBERRY MILK BACK!

HAPPY READING 📖

Na (kamu) + Cl (aku) = NaCl (kita)

━━━━━━━━━━━━━━━

CHAPTER 8: ARYA, U OKAY?

Melepas sepatu yang membungkus kedua kakinya, Daniel menghembuskan nafas perlahan guna merilekskan tubuhnya.

Hari yang melelahkan. Setelah pulang sekolah, Daniel langsung menemani Alea berobat ke rumah sakit.

Alih-alih langsung pergi ke markas utama, Alea justru berkata jika tidak ada orang dirumahnya. Alhasil, Daniel harus menemaninya hingga kedua orang tua gadis itu pulang kerja.

Setelah itu, Daniel segera menuju markas, pasti anggota inti yang lain pasti sudah menunggu.

Malam ini, pukul 08:00, Daniel sudah berada di kamarnya. Laki-laki itu beranjak ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya dari penat dan keringat hari ini.

Beberapa saat kemudian, Daniel keluar dengan kaos putih dan celana pendek yang sudah melekat di tubuhnya.

Kembali merebahkan tubuhnya di king size, Daniel meraih handphone yang sedari tadi terus berdering.

"WOY DANIEL!"

Daniel meringis, menggosok telinga kanannya. "Nggak usah teriak, Arya. Niel nggak tuli."

"Iya-iya, sorry. Gue ke rumah lo, ya?"

"Ya udah," balas Daniel. "Biasa juga langsung masuk."

Cklek

Daniel menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Terpampang jelas di ambang pintu, Arya yang berdiri tegap seraya nyengir lebar dengan salah satu tangan yang memegang handphone.

Daniel mendengkus kasar. "Ngapain nelfon kalau udah sampai." Mematikan panggilan tersebut, Daniel meletakkan handphonenya kasar.

Huft

Arya menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, mendongakkan kepalanya ke atas, kedua matanya terpejam.

"Enak banget," tukas Daniel. "Mau masuk rumah Niel kayak masuk rumah sendiri."

Arya terkekeh pelan. "Mami lo sendiri kali yang ngomong anggap aja rumah sendiri. Yaudah, gue turutin."

"Kenapa emang? Iri lo karena gue nggak pernah izinin lo masuk rumah gue?" tebak Arya.

Bertahun-tahun mereka bersahabat, nyatanya Arya tidak pernah mengizinkan ke-enam anggota inti memasuki rumahnya.

Entah apa yang sebenarnya Arya sembunyikan dari mereka. Namun, Arya selalu mencari-cari alasan agar rumahnya tidak pernah dijadikan tempat untuk mereka berkumpul.

Daniel mengangguk jujur. "Iya. Arya tenang aja, Niel nggak bakal nyuri kok."

Arya terbahak. "Nggak gitu, Niel. Kalau lo mau masuk rumah gue, ya masuk aja. Cuma ya gitu, rumah gue udah lama nggak berpenghuni, nggak kayak rumah lo yang selalu ramai."

"Oh ya, satu lagi." Arya menjeda ucapannya. "Tolong pakai alas kaki kalau masuk masuk. Kemarin ada dua orang yang mecahin kaca di dalam rumah. Gue nggak mau kaki lo kena imbasnya juga."

"Oke-oke." Daniel mengangguk paham. "Boleh ambil makanan, kan?"

"Ye, babi. Dikasih hati malah minta tai," balas Arya.

COUPLE GOALS : DANIEL & CACAWhere stories live. Discover now