SATU

1.4K 114 2
                                    

Suasana tegang menyelimuti empat orang di salah satu restoran di kota Caiyi. Jiang Cheng, Lan Xichen, serta Wei Wuxian memperhatikan Lan Wangji dengan seksama.
Pria dengan raut muka datar itu mendegus ringan melihat ketiganya.

"Jadi kali ini siapa?" Lan Xichen memecah keheningan

Helaan napas terdengar, di ikuti sebuah bisikan

"Zhang Liying"

"Akhh!!..." Jiang Cheng terlihat kesal.

Sementara Wei Wuxian tertawa kegirangan.

"Sudah kuduga! Setelah Zhao Lusi dan Yang Mi, pasti selanjutnya adalah Zhang Liying. Mungkin berikutnya Dilraba Dilmurat juga akan masuk seleksi!"

Jiang Cheng menyerahkan uang sepuluh ribu yuan pada Wei Wuxian. Sedangkan Lan Xichen dengan amplop coklat yang jumlah isinya lebih banyak, limapuluh ribu yuan.

"Kalian bertaruh saat masa depanku tidak bisa ku atur sendiri lagi?"

Mata Wei Wuxian berbinar kala mengeluarkan uang dari dalam amplop.

"Demi apapun Lan Wangji! Kencan butamu adalah topik hangat yang sangat sayang untuk dilewatkan! Ku doakan kau segera menikahi salah satu dari mereka" Ucap Wei Wuxian yang baru saja selesai menghitung uang dan menyimpannya kedalam tas.

Suara dering telpon Lan Xichen mengalihkan konsentrasi mereka. Alpha Dominan beranjak sejenak dari kursinya setelah mendapat anggukan dari yang lain.

Kini ganti Lan Wangji menatap Wei Wuxian yang sedang menikmati milkshake strawberry.
Kakaknya sangat beruntung karena berhasil mendapatkan pujaan hatinya. Seolah mendapat jackpot, kala itu dirinya dijodohkan dengan putri keluarga Jiang itu. Namun dia menolak, terkecuali jika yang dijodohkan dengannya adalah Jiang Cheng, Omega Dominan putra bungsu dari keluarga Jiang. Untung saja mereka direstui.

Saat itulah Lan Wangji bertemu dengan Wei Wuxian, anak angkat keluarga Jiang dipesta pertunangan kakaknya. Pria yang diam-diam disukai Lan Wangji.

Lamunannya buyar ketika Lan Xichen kembali. Setelah mengenakan mantelnya,pria itu mengecup puncak kepala Jiang Cheng dengan lembut.

"Wangji, kita harus kembali ke kantor.   Client kita dari Jerman sudah tiba lebih awal. Sayang, Adik Wei, aku pergi dulu!"

"Ahh..tentu! Terima kasih kakak ipar"
sahut Wei Wuxian

Jujur saja Lan Wangji iri. Andai dirinya bisa melakukan hal yang sama. Yang dapat Lan Wangji lakukan hanya mengusak rambut Wei Wuxian pelan sambil berlalu dengan senyuman disudut bibir.

Tak lama seorang pelayan datang dengan membawa dua porsi Opera Cake. Mengatakan bahwa itu pesanan tambahan yang diberikan Lan Xichen. Sekaligus semua tagihan sudah dibayar.

"Kau tadi sengaja 'kan? Ujar Jiang Cheng

"Apa maksudmu? Wei Wuxian menanggapi sambil menyendok kue kedalam mulutnya

"Menatap uang dengan mata berbinar seolah-olah perjodohan Lan Wangji adalah sebuah permainan menyenangkan"

"Biarkan saja. Terserah dia akan berpikir macam-macam tentangku atau tidak"

"Kau tahu betul Lan Wangji diam-diam menyukaimu"

"Kami hanya cocok berteman Jiang Cheng, tidak lebih"

"Pertemanan seorang Alpha dan Omega tidak akan pernah berhasil!"

"Mungkin itu tidak berlaku bagi kami berdua"

"Karena kau mengaku padanya bahwa kau seorang Beta!"

"Kau juga tahu bahwa aku hanya seorang Omega Resensif. Sekalipun aku menikah dengan Alpha Dominan seperti Lan Wangji, akan sulit bagiku untuk memberinya keturunan. Pheromone ku terlalu tipis untuk bisa diterka Alpha manapun. Belum lagi harus menghadapi Pak Tua Lan Qiren itu. Calon Paman mertuamu itu begitu membenciku, ingat? Entah apa yang akan terjadi jika aku bersama dengan keponakan kesayangannya itu"

"Hah..aku tidak tahu lagi harus dengan apa menghadapimu. Kau seperti seseorang yang begitu pasrah dengan nasib. Tidak inginkah kau mengubahnya?"

"Tentu saja! Aku bahkan sudah tahu caranya dari lama!"

"Benarkah? Bagaimana?" Jiang Cheng mencoba mendengarkan jawaban Wei Wuxian dengan seksama

"Yang bisa aku lakukan adalah, menikahi seorang wanita, lalu meneruskan generasi keluarga Wei. Itu adalah jalan terbaik yang bisa aku lakukan jika ingin menikah suatu saat nanti"

Entah Jiang Cheng harus tersenyum atau kecewa dengan kata-kata yang baru saja di dengarnya. Jiang Cheng tahu sebenarnya Wei Wuxian hanya memberinya sebuah kebohongan. Dia juga mencintai Lan Wangji. Tapi Wei Wuxian memilih menutup rapat-rapat fakta itu.

"Kau tidak akan menyesal 'kan?"

"Ada beberapa hal yang harusnya tidak perlu untuk dikatakan. Oh, lihat ini! Kafe akan segera buka. Aku harus segera kembali sebelum Wen Ning memotong gajiku!"

"Dia tidak akan setega itu padamu"

"Wen Ning memang tidak, tapi jika Wen Qing datang, maka habislah aku!"

"Kau baru saja menerima enampuluh ribu yuan. Setidaknya itu akan cukup untuk biaya hidup satu bulan"

"Katakan itu jika tenggat waktu sewaku masih panjang. Sudahlah aku harus pergi sekarang."

"Biar kuantar. Aku ingin mampir sebentar kesana juga"

"Eum"

Meninggalkan restoran, mobil Jiang Cheng bergerak cepat menuju kafe Wen Ning.

TeBeCe

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang