DUA

844 83 2
                                    

Lan Wangji dan Lan Xichen menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kini mereka berada di ruangan kerja Lan Qiren. Pria tua itu bangga kepada kedua keponakan yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri,karena sekali lagi Lan Groups berhasil menggaet bisnis dengan negara lain.

Qingheng Jun serta Lan Furen, kedua orang tua Lan bersaudara sedang berada di Kanada, mengurus bisnis mereka yang lain. Urusan kencan buta Lan Wangji merupakan rencana Lan Qiren. Qingheng Jun dan Lan Furen menyetujui asalkan putra bungsunya tidak menolak. Lagipula usia Lan Wangji sudah hampir kepala tiga. Sudah sepatutnya dirinya mempunyai anak istri.

"Lusa adalah acara peringatan berdirinya Lan Groups. Xichen, aku sudah mengirimkan surat undangan ke Yunmeng untuk keluarga Jiang. Sekalian mengumumkan tanggal pernikahan kalian. Beritahu calon 'istri'mu nanti"

"Baik paman"

"Wangji, kudengar kemarin kau bersikap terlalu kaku pada nona Zhang. Lain kali,aku harap kau sedikit menurunkan sikapmu itu"

"Mn."

Pertemuan singkat itu diakhiri dengan ajakan makan malam yang di angguki keduanya.

"Xiongzhang, lain kali jangan menuruti Wei Wuxian melakukan taruhan"

"Kau merasa tidak nyaman?"

"Mn"

"Baiklah. Maafkan kami. Ini yang terakhir"

"Terakhir? Apa sebelumnya kalian pernah melakukannya?"

"Ah..itu..baiklah maafkan aku. Sebenarnya ini bukan pertama kali kami melakukannya. Mungkin sudah terhitung tiga kali semenjak awal kencan butamu"

"Apa?"

"Sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya,tapi aku melakukan ini karena ada alasannya"

"Alasan?"

"Kau tau jika adik Wei memilih tinggal terpisah dibandingkan serumah dengan keluarga Jiang ataupun satu apartemen dengan Jiang Cheng 'kan? Tentu saja dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari"

"Ya. Aku tahu itu"

"Setelah dipecat dari tukang antar susu dan penjual koran-"

"Tunggu dulu! Tukang antar susu dan penjual koran? Kenapa aku tidak tahu ini? Bukankah dia bekerja di kafe milik Wen Ning?

"Itu pekerjaannya dipagi hari. Saat siang hari dia akan membantu Wen Ning di kafe. Lalu saat kafe sudah tutup adik Wei menjadi pencuci piring di bar sampai dini hari. Tapi tenang saja, dia sudah berhenti bekerja di sana sejak sebulan lalu"

Lan Wangji terdiam. Bagaimana bisa dia melewatkan banyak hal? Dirinya bahkan tidak tahu apa-apa tentang Wei Wuxian.

"Setelah awal pertemanan kita dengan adik Wei, kau disibukkan dengan pekerjaan di berbagai tempat. Wajar saja kau tidak tahu"

"Jadi uang itu.."

"Benar. Belakangan ini adik Wei sedikit kesulitan dengan perekonomiannya. Kita juga tahu jika adik Wei menolak untuk bekerja di perusahaan. Jadi, saat mendengar kau akan dijodohkan oleh paman, Jiang Cheng mengusulkan ide taruhan. Kami bisa memberinya uang tanpa takut ditolak. Setidaknya adik Wei tidak perlu kesulitan membayar biaya sewa flat-nya bulan ini"

"Xiongzhang, aku.."

"Tak apa Wangji. Aku mengerti perasaanmu. Harusnya aku jujur dari awal. Kau menyukai adik Wei 'kan?"

Lan Xichen tahu, sebenarnya Lan Wangji tidak ingin terlibat dengan yang namanya kencan buta ataupun perjodohan. Namun itu sudah menjadi tradisi turun temurun keluarga Lan. Agar bisa mendapatkan penerus yang tidak akan mengacaukan generasi selanjutnya.

"Apapun keputusanmu. Aku akan mendukungmu Wangji. Selama kau merasa bahagia"



























Sun-Shot Caffe terlihat begitu ramai hari ini, Wen Ning selaku pemilik ikut sibuk melayani pelanggan yang datang. Dimeja kasir ada Wen Qing sang kakak, Wen Chao yang mengelap meja, Wen Zhuliu yang sibuk memasak didapur dan Wei Wuxian yang datang membawa baki berisi pesanan.

Jam makan siang adalah waktu kritis ditempat ini. Sebelum meja dan kursi kosong, mereka tidak akan bisa mendudukkan diri untuk istirahat, seperti sekarang.

"Kita sudah sangat bekerja keras hari ini sampai stok bahan makanan dikulkas habis. Haruskah kita tutup lebih awal bos?" Wen Zhuliu menatap Wen Ning dan Wen Qing bergantian

Wen Chao menggangguk setuju dengan sangat cepat. Semoga bos nya setuju.

"Ya ya ya baiklah! Tapi besok kalian berdua harus segera pergi kepasar untuk berbelanja! Tapi sebelum itu, rapikan tempat ini dulu" jawab Wen Qing

Wei Wuxian ikut mendengarkan dari kejauhan. Menyadarkan  tubuhnya di pantry guna melepas lelah. Keringat bercucuran dari dahinya, perlahan meluncur melalui leher.
Jika pheromone miliknya bisa mudah tercium, mungkin saja saat ini dirinya bisa dikerumuni oleh banyak orang.

Wei Wuxian bergidik ngeri. Untung saja itu tidak pernah terjadi. Membayangkan para Alpha yang berusaha scenting dengannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding.

Wen Ning menyusul masuk ke area dapur. Melihat betapa menggodanya Wei Wuxian saat ini. Dua kancing kemeja teratas yang terbuka, ditambah lelehan keringat yang mulai membasahi pakaiannya.
Meski hanya terasa samar, Wen Ning bisa mencium aroma manis dari tubuh Wei Wuxian.

"Apa kau sudah masuk masa Heat-mu?" Bisik Wen Ning

Wei Wuxian tersentak. Bergegas mencari ponsel dan melihat cacatan kalender miliknya.

"Mungkin. Kemungkinan kurang dari sepuluh hari . Maaf bos, aku benar-benar lupa!"

Selama ini yang tahu status asli Wei Wuxian hanya Wen Ning, Wen Qing, orangtuanya dan keluarga Jiang.
Wen bersaudara dan dirinya menghabiskan masa remaja bersama selain Jiang Cheng dan Jiang Yanli.

Wen Ning yang seorang Beta dan Wen Qing Omega Dominan tidak akan terpengaruh. Tetapi dua sepupu mereka adalah Alpha. Berbahaya jika Wei Wuxian berada disini. Karena itu tiap beberapa bulan sekali Wen Ning akan meliburkan Wei Wuxian agar bisa bersembunyi.

Wen Ning segera menggeret Wei Wuxian masuk kedalam ruang kantor mereka yang berada disamping toilet.

"Tunggu disini. Aku akan memanggil jiejie sebentar. Jangan kemana-mana. Okay?"

"Baik..baik. Cepatlah pergi, sebelum yang lain selesai berberes"

Tidak sampai lima menit Wen Qin datang dan mengecek tubuhnya. Wanita itu sekarang tengah meneruskan kuliah S2 nya sebagai dokter. Mengurus kafe hanyalah untuk sampingan sampai pendidikannya selesai.

"Kondisimu cukup baik. Tapi aku saran kan untuk tidak mengkonsumsi suppressant jika kau tak mengalami efek parah. Usahakan istirahat cukup. Sepertinya ini akan terasa menyakitkan karena kau tidak mengalami Heat selama lebih dari empat bulan"

"Eum. Terima kasih Wen Qing"

"Apakah kau akan ke Yiling? Mau ku antar kesana?" Tawar Wen Ning

"Kurasa begitu. Maaf jadi merepotkanmu"

"Kita tumbuh bagai saudara kandung. Bagaimana bisa kau bilang ini merepotkan Wei-ge"

"Yang merepotkan itu sikap biang onarmu tuan Wei!"

"Hei,aku tidak seperti itu"

Ketiganya berbagi tawa hingga memenuhi ruangan.

TeBeCe

Note:

Maafkan jika ada sedikit perubahan di per-omegavers-an karena menyesuaikan alur cerita

Terima kasih

Terima saran dan kritik

Between UsWhere stories live. Discover now