EMPAT

690 78 1
                                    

Dua minggu telah terlewati dengan begitu lamban bagi Lan Wangji. Ia begitu jengah dengan sikap Wang Lingjiao yang terus mengganggunya semenjak pertemuan pertama mereka .

Hampir, ah tidak. Setiap hari. Ya Setiap hari pada jam makan siang wanita itu datang ke kantornya untuk makan siang bersama. Awalnya Lan Wangji tidak menolak sebagai bentuk kesopanan. Tapi kini dirinya benar-benar merasa lelah menuruti permintaan Wang Lingjiao.

Hal itu tentu saja tidak luput dari perhatian karyawan disana. Satu persatu dari mereka mulai bergosip. Lan Qiren bukannya tidak tahu, hanya saja ia membiarkannya. Dari sekian banyak wanita yang dikenalkan pada Lan Wangji, hanya Wang Lingjiao-lah yang masih tahan dengan sikap dingin nan kaku keponakannya itu. Sebenarnya hanya ada satu kekurangan darinya. Wanita tersebut sangat suka menggunakan baju minim dan berdada rendah.

Cara berpakaian itu bisa dirubah. Mungkin setelah resmi menjadi pasangan Lan Wangji. Pikir Lan Qiren.

Si sulung Lan Xichen tengah sibuk mempersiapkan segala kebutuhan pernikahannya dengan Jiang Cheng, Jadi dirinya tidak terlalu memperhatikan kondisi sang adik. Sampai tigapuluh menit yang lalu Lan Wangji mengajak makan siang bersama.

Dengan memaksa.

Itu bukan sifat Lan Wangji sekali yang terkenal dengan ketenangannya.

Dan disinilah mereka bertiga, di kafe milik Wen Ning. Tanpa Wang Lingjiao.

Akhirnya!

Lan Wangji seolah mendapat kebebasan.

Wen Ning datang membawa dua americano, satu potong cheesecake, segelas jus apel, dua wonton , dua Xiao Long Bao juga satu Dan dan Mien. Tak lupa tiga gelas air putih dingin.

Diam saat makan adalah peraturan turun temurun dari generasi Lan, dan kini Jiang Cheng sepertinya mulai mengikuti kebiasaan itu.

Kurang dari setengah jam makanan itu habis. Menyisakan cheesecake yang kini sedang dinikmati Omega hamil itu.

Semenjak berbadan dua, selera makan Jiang Cheng akan hilang saat pagi hari, dan bertambah dua kali lipat saat siang hari. Malamnya ia hanya mau minum susu dan sepiring buah-buahan.

Wen Ning bilang itu wajar karena kehamilan setiap orang itu berbeda.

Sedari tadi mata Lan Wangji tidak lepas dari sekeliling. Memperhatikan setiap sudut bagian kafe.

Dimana Wei Wuxian? Apakah belum kembali dari Yunmeng?

Terakhir kali pria itu menghubunginya sekitar lima hari yang lalu. Lalu setelahnya setiap kali ia membuat panggilan selalu tidak tersambung.

Jiang Cheng terlihat tenang, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tapi tetap saja,ia penasaran.

"Apakah Wei Wuxian belum kembali dari Yunmeng?"

Jiang Cheng seketika menghentikan gerakan menyendok kuenya. Ini pasti terjadi.

Lan Wangji sudah bertanya!

"Ah..itu..belum. Mungkin dia masih ingin disana. Sudah lama kami tidak pulang ke Yunmeng. Ibu pasti tidak akan membiarkannya segera kembali"

"Dan meninggalkan pekerjaannya? Kukira adik Wei bukan tipe orang seperti itu"

Nah,lihat sekarang, calon suaminya juga ikut-ikutan.

"Kurasa Wen Ning tidak keberatan. Kau bisa bertanya pada dia sendiri. Lagipula kalian belum sepenuhnya mengenal keluargaku. Ibuku bahkan mengunci Wei Wuxian tiga hari tiga malam didalam kamar saat dia kembali untuk pertama kali setelah memutuskan tinggal sendiri"

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang