LIMA

667 80 2
                                    

Yu Ziyuan murka.

Dengan cepat Lan Xichen dan Jiang Cheng meminta para penjaga untuk mengamankan tamu dan wartawan.

Qingheng Jun serta Lan Furen ikut bergabung menyusul sang besan.

"Nyonya Jiang, maafkan adikku karena perkataannya yang sangat tidak sopan" Qingheng Jun mencoba menengahi.

Lan Wangji menyentak tangan Wang Lingjiao saat wanita itu terus bergelayut padanya.

"Lepaskan! Tidak tahu diri!" Ucap Lan Wangji

"A-apa. Lan Er-Ge.."

"Nona Wang, aku sudah cukup muak dengan semua tingkahmu itu"

Lan Wangji segera menghampiri Wei Wuxian dan mengenggam tangannya.

"Satu-satunya orang yang akan aku nikahi hanya dia!" Lan Wangji seketika mengangkat tinggi -tinggi tautan tangan mereka.

Semua orang terkejut, tak terkecuali Lan Xichen dan Jiang Cheng yang baru datang.

"Wangji! Kau tidak boleh bersama apalagi menikah dengannya!" Teriak Lan Qiren

"Sebegitu hinakah Wei Wuxian dimatamu Lan Qiren!" Amarah Yu Ziyuan tersulut lagi

"Hentikan Paman! Aku yang akan mengatur masa depanku sendiri! Aku hanya mencintai Wei Wuxian! Ayo kita pergi"

"Hei! Mau kau bawa kemana putraku! Lan Wangji!"

Yu Ziyuan ingin menyusul keduanya tapi Jiang Fengmian berhasil menghentikannya.

"Ayah,Ibu,Paman.. mari kita bicarakan baik-baik. Sebelum itu, kita harus mengurus para tamu undangan dan wartawan yang datang" kata Lan Xichen

Semoga saja pemberitaan buruk bisa dihindari.








Lan Wangji membawa pergi Wei Wuxian tanpa arah tujuan. Mobil yang mereka kendarai terus melaju selama hampir satu jam.

Kemanapun asal keduanya tetap bersama itu tidak masalah, meskipun ke ujung dunia sekalipun.

Itu yang ada dipikirannya.

"Wangji? Apakah kau serius dengan kata-katamu tadi?"

Pria itu menepikan mobil dengan perlahan saat mereka tiba di sebuah taman bermain.

Melepas seatbelt-nya, Lan Wangji lantas memeluk tubuh Wei Wuxian dengan erat.

"Tidak sadarkah kau selama ini aku hanya melihatmu. Aku tidak perduli jika semua orang akan menentang"

"Lalu bagaimana kalau aku tidak menyukaimu Lan Wangji? Kau tidak pernah memikirkan aku sedang berkencan dengan orang lain?"

Lan Wangji melepas pelukannya lalu memandang Wei Wuxian dengan sorot mata marah.

"Kau milikku! Hanya milikku! Tidak ada satupun orang yang bisa memilikimu selain aku!"

Pheromone Lan Wangji menekan kuat tubuh Wei Wuxian kala pria itu dengan cepat mencium bibirnya dengan kasar.

Wei Wuxian bisa merasakan kemarahan pada diri Lan Wangji. Saat merasakan pukulan pelan didadanya, sang Alpha tersadar. Wei Wuxian tampak teregah dengan raut wajah memerah.

"Maafkan aku"

Wei Wuxian menggeleng. Lalu mengusap pelan kedua pipi Lan Wangji.

"Dengarkan ini. Aku tidak berkencan dengan siapapun. Ah, mungkin belum. Aku tahu kau menyimpan perasaan padaku. Hanya saja itu terasa tidak tepat bagi kita untuk menjalin suatu hubungan. Mungkin saja lambat laun kau akan menyesal suatu hari nanti. Dan aku tidak ingin itu terjadi"

"Kau menolakku?"

"Wangji. Kau begitu luar biasa. Kau harus mendapatkan seseorang yang sempurna untuk hidupmu. Jika kau ingin aku berada disisimu, aku akan melakukannya. Sampai kau merasa bosan"

"Kenapa kau begitu egois!"

"Maaf. Inilah yang terbaik. Jika kau keberatan, maka aku akan pergi. Dan tidak akan muncul dihadapanmu lagi"

"Tidak!"

"Maka lakukanlah ini. Jangan bergantung pada cintamu. Mari kita hidup sebagai teman seperti biasa. Kau bisa menemuiku kapan saja. Dan terakhir, minta maaflah pada pamanmu. Aku tahu kau sangat menghormati keluargamu"

"......."

"Sekarang, antar aku pulang. Ini sudah larut malam. Keluarga Lan sangat disiplin waktu 'kan?"

Sesampainya di flat kecil miliknya, Wei Wuxian terduduk dibalik pintu yang tertutup.

Rasa sesak menjalar pada dadanya. Air mata terus mengalir hingga membuatnya menangis dengan sesenggukkan.

Demi Tuhan! Ia sangat mencintai Lan Wangji. Tapi tidak bisa untuk bersama selamanya.

Menghapus lelehan air mata dengan cepat, Wei Wuxian segera bangkit menuju tempat tidur.

Ia harus menemui Jiang Cheng dan keluarganya besok sebelum mereka kembali ke Yunmeng.


"Maafkan aku telah membuat keributan kemarin malam! Dan.. mengacaukan pesta resepsimu Jiang Cheng.." ucap Wei Wuxian

"Tidak usah dipikirkan adik Wei. Pamanku memang keterlaluan" jawab  Lan Xichen

"Lagipula kau membuat acara menjadi sedikit berkesan" tambah Jiang Cheng

Yu Ziyuan menarik tubuh Wei Wuxian dalam pelukannya. Membelai surai hitam putranya dengan lembut.

"Ikutlah kembali ke Yunmeng Wei Ying. Ibu tidak ingin kau terus berada disini"

"Jangan khawatir padaku ibu. Aku baik-baik saja. Lagipula ada Jiang Cheng"

"Kenapa begitu sulit membuatmu menurut. Dasar anak nakal!"

Jiang Fengmian bergantian memeluknya, juga Jiang Yanli.

"Jika Lan Qiren berulah lagi, ayah akan membawamu pulang meskipun kau menolak"

Wei Wuxian tersenyum.

"Jaga dirimu baik-baik A-Xian, kakak akan merindukanmu"

"A-Ling, ucapkan salam pada pamanmu" Jin Jixuan mendekatkan bocah menggemaskan itu kepada Wei Wuxian.

"Tumbuhlah dengan sehat anak pintar! Jangan terlalu menyusahkan ayah dan ibumu!Okay!"

Jin Ling tertawa kala mendapat cubitan kecil dipipi bulatnya.

"Jangan sungkan menghubungiku, jika ada masalah" tambah Jin Jixuan

"Terima kasih kakak ipar"

Ketika mobil mereka menjauh, Wei Wuxian bergegas pamit pada kedua pengantin baru itu. Ia harus kembali ke kafe Wen Ning untuk bekerja

TeBeCe

Between UsWhere stories live. Discover now