SEPULUH

649 64 1
                                    

Upacara pernikahan di halaman kediaman Wei yang telah dihias sedemikian rupa baru saja selesai digelar dengan hikmat. Rasa bahagia begitu membuncah di hati kedua mempelai. Sama seperti pernikahan Jiang Cheng dan Lan Xichen, mereka juga mengenakan Hanfu merah serta kerudung berwarna senada yang menutupi kepalanya.

Cincin giok telah disematkan dijari Wei Wuxian. Sebuah ciuman manis juga diberikan Lan Wangji dikening sang  Omega.

Dalam seumur hidupnya,Qingheng Jun seolah baru pertama kali melihat raut wajah gembira putra bungsunya itu karena selama ini hanya wajah datar yang tergurat.

Kepala keluarga Lan itu memperlihatkan sekeliling. Lalu menghela napas. Adiknya, Lan Qiren tidak bersedia datang.

Dua minggu yang lalu Lan Qiren berkata harus mengurus cabang perusahaan mereka di Jepang. Tentu Qingheng Jun tahu itu hanya sebuah alasan untuk menghindari pernikahan Lan Wangji.

Pada awalnya ia mengerti jika status Beta pada diri calon menantunya adalah faktor utama kenapa Lan Qiren menolak mentah-mentah keputusan Lan Wangji.

Mengingat dulu Lan Qiren pernah mengalami hal serupa. Kedua orang tua mereka menentang keras hubungan Lan Qiren dan kekasih prianya yang berstatus Beta juga saat itu. Lan Qiren muda memilih terus bersama dengannya. Memberikan segala keinginannya tanpa batas.  Sampai suatu hari, Ayah mereka sangat murka dan menyita semua aset yang dimiliki Lan Qiren.

Setelah mengetahui Lan Qiren kehilangan segalanya, kekasihnya pergi. Berkata jika ia tidak bisa hidup jika tanpa ada uang disekelilingnya.

Tanpa kekayaan, Lan Qiren hanya orang yang tidak bisa apa-apa. Mendengar perkataan itu begitu membuatnya sakit hati. Cinta pertama yang menyakitkan membuatnya memutuskan  untuk melajang seumur hidupnya.

Hingga seminggu yang lalu Lan Wangji mengungkapkan jika sebenarnya Wei Wuxian adalah Omega dengan tipe resesif serta pheromone yang begitu tipis.

Qingheng Jun berharap ia bisa memberitahu Lan Qiren, mungkin saja itu bisa mengubah pandangannya terhadap Wei Wuxian.

Namun tiap kali saat ingin dihubungi, Lan Qiren selalu beralasan sedang sibuk jadi mereka tidak bisa berbicara banyak.

"Ayah, apa paman sudah menelepon?"  Tanya Lan Xichen.

"Tidak. Kau tahu sendiri bagaimana pamanmu tidak menginginkan pernikahan ini terjadi"

"Apakah aku harus menghubunginya dulu?"

"Tidak perlu. Untuk sementara biarkan dia. Cepat atau lambat dia juga pasti akan segera pulang"

"Baiklah. Apakah ayah akan segera kembali ke Gusu setelah ini?"

"Kurasa begitu. Hei, Nak? Apakah kau setuju jika kita membuka Hotel kita sendiri di Yiling?"

Lan Xichen memandang ayahnya dengan senyum diujung bibir.

"Mungkin itu bukan ide yang buruk".







Sore hari semua orang,termasuk Jiang Cheng dan Lan Xichen memutuskan pergi meninggalkan pengantin baru di kediaman Wei.

Jiang Cheng meminta sang suami untuk mengantarnya ke Yunmeng. Dia berkata tidak ingin mengganggu mereka di 'malam pertama' dengan terus menginap.

Wajah Wei Wuxian menjadi semerah tomat kala mendengarnya. Itu bahkan tidak bisa disebut malam pertama!

Wen Ning berpesan jika Wei Wuxian bisa datang ke kafe kapan saja. Entah untuk kembali bekerja ataupun sekedar mampir. Wen Ning tidak yakin dengan opsi pertamanya karena mungkin Lan Wangji tidak mengijinkan.

Between UsWhere stories live. Discover now