6. Buket Mawar Warna-warni Penuh Duri

137 22 0
                                    

💚6. Buket Mawar Warna-warni Penuh Duri

...

Btw, ada beberapa bagian yang terlewat di part kemarin. Yang permainan menjawab soal itu, soalnya belum ku tulis. Maaf yaa:)

....

Aku berada di ambang gamang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku berada di ambang gamang. Di dalam kamar remang-remang, rasa khawatir itu bertandang. Menciptakan api kecil di keningku. Aku menatap benda yang melingkar di pergelangan tangan, sebuah gelang.

Kai memberikannya tadi sore, tepat setelah aku menyelesaikan tugas piketku, kala kelas sunyi, hanya ada aku dan barisan meja juga bangku. Dia tiba-tiba datang, memamerkan sebuah gelang tanpa bandul, benar-benar hitam polos.

"Gelang? Buat apa?"

"Buat lo pakai." Dia menunjukkan gelang itu tepat di depan mataku. "Belum ada bandulnya. Bandulnya nanti."

"Masa dicicil."

"Biarin. Suka-suka gue." Dia menarik pergelangan tanganku, kemudian ia mematung, mata kami bertemu. "Mau pakai?"

Bagaimana ya. Seharusnya dia memakaikannya secara paksa, agar aku tidak bingung dalam bertindak. Maksudku, kalau aku mengangguk, nanti aku dikira GR bagaimana? Tetapi kalau aku menolak, aku tidak enak hati.

"Terserah." Oke, kalimat lagend khas perempuan akhirnya keluar dari mulutku.

Dan ya, gelang itu kini melingkar sempurna di pergelangan tangan kiriku. Aku mengusapnya pelan, memikirkan kembali akan banyak hal.

Kai berbeda.

Aku tau. Aku tidak buta. Dia mendekatiku. Dia mencoba menarik perhatianku. Segala hal yang dia lakukan terlalu manis untuk disebut 'perlakuan kepada teman wanita biasa'. Ayoklah, aku bahkan tidak pernah melihatnya melakukan itu pada teman perempuannya yang lain.

Kalaupun sikapnya yang manis itu hanya sebatas 'perlakuan kepada teman perempuan biasa', kenapa harus aku? Kenapa aku yang mendapat perlakuan manis itu? Kenapa tidak Ayu? Kenapa bukan Stella? Kenapa bukan Rose? Aku tidak ingin hanya sebatas teman. Aku mau lebih.

"Aaaah! Galau!" Aku memeluk bantal gulingku. Kemudian meraih ponsel dan membuka aplikasi bacaan online. Lebih baik aku berkenalan dengan tokoh fiksi yang sempurna, daripada memikirkan Kai yang membuatku bimbang.

TAPI KENAPA SELALU WAJAH KAI YANG MUNCUL?! TOKOH DALAM CERITA FIKSI YANG KUBACA BERNAMA ALTEZZA! LANTAS KENAPA WAJAH KAI DAN SENYUMANNYA YANG ADA DI KEPALAKU?!

Kupukul pelan kepalaku. Ah, Kai benar-benar berhasil menyusup masuk. Dia nyaris menguasai tiap sudut pikiran dan hatiku.

Kai
| Lagi apa, Al?

"Mikirin kamu. Eh,"

Kazalea
Enggak ngapa-ngapain, biasa, pengangguran |

𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫𝐮 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐚𝐤 𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚  ✓Where stories live. Discover now